25 C
Jakarta
Selasa, 24 Desember, 2024

Keunggulan Teknologi Blockchain: Dari Sistem Voting hingga Mengolah Kode Genetik

JAKARTA, duniafintech.com – Teknologi Blockchain atau sistem penyimpanan data digital semakin menjadi perbincangan di tengah masyarakat, mulai dari pelaku industri kreatif, financial technology, hingga taipan bisnis.

Ketua Umum Asosiasi Pedagang Aset Kripto Indonesia (Aspakrindo) Teguh Kurniawan Harmanda mengungkapkan, Blockchain menjadi salah satu teknologi yang memiliki pemanfaatan yang luas.

Akan tetapi, saat ini Blockchain masih dipandang hanya berkaitan dengan cryptocurrency, padahal ada banyak potensi yang bisa dimaksimalkan dari teknologi Blockchain.

Dia bilang, dalam riset “2021 Indonesia Crypto Asset Report” yang dilakukan Coin Folks, sedikitnya ada empat potensi Blockchain yang dapat dimanfaatkan di Indonesia.

Penerapan teknologi itu biasanya diaplikasikan pada sektor keuangan, namun beberapa penelitian saat ini berfokus pada pengaplikasian Blockchain pada sektor industri lainnya. Berikut potensi pemanfaatan Blockchain di Tanah Air:

  1. Blockchain untuk Sistem Voting Pemilu

Teknologi Blockchain kian relevan dipertimbangkan sebagai alternatif untuk menyimpan dan mengamankan data pemilih. Bukan tidak mungkin, implementasi pemilu 2024 dapat mengimplementasi Blockchain sebagai sistem pemilihannya.

Sebagai contoh Voatz, adalah salah satu perusahaan yang mengimplementasikan pemilu berbasis Blockchain di Denver, Colorado, pada 2019. Dengan teknologi ini, sistem pemilihan dapat lebih mudah diaudit, tidak terbantahkan, terbuka, serta transparan karena semua tercatat dalam jaringan.

  1. NFT untuk Sertifikat Tanah

Pada dasarnya Blockchain dikembangkan untuk memenuhi kebutuhan sistem yang efisien untuk mencatat transaksi keuangan. Tujuannya untuk menjaga catatan mengenai transaksi yang aman dan terdesentralisasi.

Blockchain bisa menjadikan non fungible token (NFT) bukan sekedar seni, namun lebih kepada bukti kepemilikan terhadap suatu aset virtual yang tercatat secara immutable dalam jaringan Blockchain.

Permasalahan surat tanah, dapat terselesaikan jika semua tercatat dalam jaringan tersebut serta seluruh dokumen tercatat sebagai NFT.

  1. Marketplace NFT Lokal

Beberapa projek NFT lokal sudah bisa mencuri perhatian masyarakat global. Namun sayangnya, belum ada marketplace yang bisa merajai industri NFT layaknya e-commerce seperti Tokopedia, Shopee, dan lainnya.

Suatu peluang yang sangat besar jika terdapat satu marketplace yang bisa memperluas karya-karya NFT anak bangsa.

“Sekarang sudah mulai kelihatan clear path-nya orang sudah mulai paham penggunaan kripto itu tidak hanya sebagai aset digital yang diinvestasikan, ternyata bisa digunakan di dunia nyata dan digital transaksinya berupa pembelian aset-aset lain yang masih ada ekosistemnya di dalam blockchain,” ucapnya.

  1. Pengamanan Data Pribadi yang Lebih Canggih

Teknologi Blockchain memungkinkan untuk memicu perkembangan Web 3.0, yang mana menjadikan privasi data lebih terjaga. Beberapa platform Web 3.0 tidak membutuhkan data privasi seperti email, nomor telepon, atau bahkan foto selfie dengan kartu tanda penduduk (KTP) untuk registrasi. Sehingga potensi pencurian dan penyalahgunaan data bisa diminimalisasi.

  1. Teknologi Blockchain Mengelola Kode Genetik

Blockchain juga dapat diaplikasikan untuk bidang kesehatan, karena banyak data yang dihasilkan pada sektor ini dan bersifat berkesinambungan.

Blockchain bisa diimplementasikan untuk berbagai kebutuhan, seperti menyimpan data riwayat kesehatan pasien, melakukan transfer data dengan aman, mengatur supply chain peralatan medis serta obat-obatan, dan membantu para peneliti dalam mengolah kode genetik.

Hal-hal ini sangat diperlukan agar bisa secara cepat mengantisipasi dan menangani dampak buruk akibat pandemi Covid-19.

Penulis: Nanda Aria

Editor: Anju Mahendra

Iklan

mau tayang di media lain juga

ARTIKEL TERBARU