32.1 C
Jakarta
Sabtu, 20 April, 2024

Teknologi Tepat Guna Nusantara Kurangi Angka Desa Tertinggal

JAKARTA, duniafintech.com – Perhelatan Teknologi Tepat Guna Nusantara ke XXIII merupakan acara tahunan bagi para inovator teknologi tepat guna.

Kemeriahan acara Teknologi Tepat Guna Nusantara untuk lebih berinovasi dan sekaligus ajang promosi serta pertukaran informasi terkait pengembangan pemanfaatan teknologi tepat guna untuk kemajuan ekonomi masyarakat, khususnya desa.

Untuk itu diperlukan dukungan kalangan dunia usaha yang sangat dibutuhkan dalam produksi teknologi tepat guna nusantara dengan tingkat harga yang terjangkau di masyarakat.

Teknologi Tepat Guna Nusantara Bangkitkan Kesejahteraan Desa

Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrassi (PDTT) Abdul Halim Iskandar menjelaskan teknologi tepat guna nusantara dapat membangkitkan kesejahteraan masyarakat terutama yang berada di desa.

Menurutnya penggunaan teknologi tepat guna di desa juga sudah semakin marak, baik untuk pertanian, peternakan dan budi daya perikanan.

Dia menambahkan dengan penggunaan teknologi tepat guna juga dapat meningkatkan produksi serta nilai tambah bagi masyarakat di desa.

Dia mencatat data penggunaan teknologi tepat guna nusantara untuk sektor pertanian sudah mencapai 999 ribu alat pertanian diantaranya alat bajah lahan, mein tanah dan lain sebagainya.

Sedangkan untuk sektor peternakan, penggunaan teknologi tepat guna sudah mencapai 653 ribu alat dan perikanan telah tersedia 450 ribu alat.

“Teknologi tepat guna bermanfaat besar untuk keberhasilan sektor pertanian, perikanan dan peternakan untuk kesejahteraan masyarakat desa,” kata Halim.

Baca juga: Teknologi Digital Conversational Application, Kunci Sukses Jalani Bisnis

Teknologi Tepat Guna Nusantara

Teknologi Tepat Guna Nusantara Jadikan Desa Tertinggal Menjadi Desa Mandiri

Dalam perhelatan Teknologi Tepat Guna Nusantara, Menteri PDTT Abdul Halim Iskandar atau sering disapa Gus Halim juga memberikan penghargaan percepatan pembangunan desa Tahun 2022 dan penyematan Lencana Bhakti Desa Pertama kepada 18 Bupati dan khusus Walikota Banjar dianugerahi Lencana Bhakti Desa Utama karena seluruh desanya berstatus mandiri.

Gus Halim menjelaskan perubahan status desa menjadi Desa Mandiri akan berkonsekuensi terhadap pendanaan yang semakin meningkat. Menurutnya pendanaan meningkat dikarenakan pekerjaannya menjadi lebih luas. Misalnya perlu pengembangan sumber daya manusia, optimalisasi ekonomi warga dan peningkatan kesejahteraan.

“Ini yang perlu ditegaskan, banyak yang berpersepsi bahwa ketika desa mandiri terus dananya berkurang ? itu justru terbalik. Sebab Desa Mandiri terdapat pemberdayaan masyarakat bukan lagi pembangunan desa,” kata Gus Halim.

Gus Halim mencatat Dana Desa juga berhasil mengurangi jumlah desa sangat tertingggal dari 13.453 desa pada 2015 menjadi 4.982 desa pada tahun 2022. Saat periode tersebut jumlah angka desa tertinggal juga mengalami penurunan dari 33.592 desa menjadi 9.584 desa.

Sedangkan desa berkembang bertambah dari 22.882 fesa menjadi 33.902 desa. Desa maju bertambah dari 3.608 menjadi 20.249 desa. Sementara desa mandiri dari 174 desa menjadi 6.238 desa.

Baca juga: Waduh! UMKM di Indonesia yang Melek Teknologi Digital Hanya 20 Persen?

Pemerintah Dorong Modernisasi Alat dan Mesin Pertanian

Selain Teknologi Tepat Guna Nusantara, Pemerintah juga berupaya memberikan tambahan subsidi bunga atau subsidi marjin sebesar 3 persen khusus untuk penyaluran KUR di sektor pertanian sehingga petani dapat menggunakan KUR untuk melakukan penyediaan Alsintan dengan bunga sebesar 3 persen per tahun.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menjelaskan pemberian tambahan subsidi bunga tersebet untuk penguatan sektor pangan menjadi salah satu prioritas utama pemerintah dalam menjaga stabilitas perekonomian nasional.

Terlebih lagi untuk menghadapi ancaman perubahan iklim dan dinamika geopolitik global yang berdampak terhadap krisis pangan, krisis energi dan krisis finansial yang terjadi pada saat ini.

Terkait Teknologi Tepat Guna Nusantara, Pemerintah juga secara konsisten berupaya meningkatkan ketahanan pangan dengan mendorong produktivitas hasil pertanian melalui mekanisme modernisasi taksi alat dan mesin pertanian (Alsintan).

“Upaya dapat mendorong ke arah tersebut salah satunya melalui peningkatan pembiayaan di sektor pertanian khususnya taksi alat dan mesin pertanian melalui program Kredit Usaha Rakyat,” kata Airlangga.

Baca juga: Teknologi Artificial Intelligence Mulai Sambangi Industri Kesehatan

Baca terus berita fintech Indonesia dan kripto terkini hanya di duniafintech.com

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Iklan

ARTIKEL TERBARU

LANGUAGE