26.7 C
Jakarta
Senin, 25 November, 2024

Telegram Mau Dihapus Setelah CEO Ditangkap, Ternyata Hoax

Jakarta, 25 Agustus 2024 – Sebuah berita menghebohkan yang mengklaim bahwa aplikasi pesan instan Telegram akan dihapus setelah CEO-nya ditangkap telah terbukti sebagai hoax. Kabar ini sempat viral di media sosial dan menimbulkan kekhawatiran di kalangan pengguna Telegram.

Berita benar tersebut menyebutkan bahwa Pavel Durov, CEO Telegram, telah ditangkap atas tuduhan terkait terorisme dan pencucian uang. Akibatnya, tetapi berita hoax yang adalah Telegram dikabarkan akan segera ditutup oleh otoritas terkait.

Telegram Mau Dihapus Setelah CEO Ditangkap, Ternyata Hoax

Namun, setelah dilakukan penelusuran lebih lanjut, tidak ditemukan bukti valid yang mendukung klaim tersebut. Baik situs berita resmi maupun pernyataan dari pihak Telegram tidak mengonfirmasi penangkapan Pavel Durov atau rencana penutupan aplikasi.

Pakar keamanan siber juga turut memberikan komentar terkait berita hoax ini. Mereka menegaskan bahwa penyebaran berita palsu seperti ini seringkali bertujuan untuk menciptakan kepanikan dan ketidakpercayaan terhadap platform tertentu.

“Masyarakat perlu lebih berhati-hati dalam menerima informasi, terutama yang berasal dari sumber yang tidak jelas. Selalu lakukan verifikasi sebelum menyebarkan informasi lebih lanjut,” ujar seorang pakar keamanan siber.

Hingga saat ini, Telegram tetap beroperasi secara normal. Pengguna masih dapat mengirim pesan, melakukan panggilan suara dan video, serta memanfaatkan fitur-fitur lainnya tanpa kendala.

Pihak Telegram sendiri belum memberikan pernyataan resmi terkait berita hoax ini. Namun, fakta bahwa aplikasi masih berfungsi dengan baik sudah cukup menjadi bukti bahwa kabar tersebut tidak benar.

Kejadian ini kembali mengingatkan kita akan pentingnya melakukan cek fakta sebelum mempercayai dan menyebarkan informasi. Di era digital seperti sekarang, berita palsu dapat menyebar dengan sangat cepat dan menimbulkan dampak yang merugikan.

Mari bersama-sama menjadi pengguna internet yang cerdas dan bertanggung jawab. Jangan mudah terpancing oleh berita sensasional yang belum tentu kebenarannya.

Iklan

mau tayang di media lain juga

ARTIKEL TERBARU