30.5 C
Jakarta
Senin, 23 Desember, 2024

Tenor Pinjaman: Jenis, Kategori, dan Cara Kerjanya

JAKARTA, duniafintech.com – Pada dasarnya, tenor pinjaman adalah durasi atau waktu yang disepakati untuk melakukan pelunasan pinjaman atau investasi. Misalkan Anda meminjam uang ke bank sebesar Rp10 juta dengan tenor selama 12 bulan. Itu berarti, pinjaman harus dikembalikan dalam jangka waktu 12 bulan.

Demikian halnya ketika berinvestasi dalam deposito, ada beragam pilihan tenor, mulai dari jangka waktu tiga bulan, enam bulan, hingga satu tahun. Penting juga diketahui bahwa dana yang diinvestasikan dalam deposito tidak dapat ditarik selama tenor berjalan. Kalau dana ditarik sebelum jatuh tempo, akan dikenakan penalti atau denda.

Kategori Tenor Pinjaman

Untuk diketahui, pada kredit pinjaman dana, tenor dibagi atau digolongkan ke dalam dua kategori, yakni tenor pendek dan tenor panjang. Terkait perbedaan dari kedua kategori tenor itu, simak ulasan berikut ini.

  1. Tenor pendek

Adapun tenor pendek merupakan jangka pelunasan pinjaman uang yang diberikan dalam waktu singkat, umumnya 6 bulan hingga 2 tahun. Adapun debitur yang mendapat atau mengajukan tenor dengan kategori ini dapat mengembalikan dana dengan total pinjaman lebih ringan.

Akan tetapi, kekurangannya adalah jumlah cicilan yang harus dibayar tiap bulannya menjadi lebih besar lantaran jangka waktu pembaginya lebih sedikit ketimbang tenor panjang.

  1. Tenor panjang

Ini merupakan tenor dengan jangka pelunasan pinjaman dana yang diberikan dalam waktu yang lama. Pada umumnya, lama waktu tenor panjang mulai dari 3 hingga 5 tahun untuk pengajuan kredit bermotor. Di sisi lain, untuk mengajukan Kredit Pemilikan Rumah (KPR) bisa memakan waktu 15 hingga 20 tahun.

Biasanya, tenor dengan kategori ini dipercaya oleh bank untuk dipakai oleh para karyawan dengan penghasilan tetap dalam rangka meminimalisasi terjadinya kredit macet. Kategori tenor ini pun biasanya dipakai untuk debitur dengan penghasilan standar, dengan tenor ini cicilan yang dibayarkan bakal jauh lebih ringan ketimbang tenor pendek.

Namun, jumlah total pinjaman keseluruhan jadi lebih besar ketimbang tenor pendek. Pasalnya, bunga yang dibayarkan selama cicilan berlangsung menjadi lebih banyak lantaran jangka waktunya juga lebih panjang.

Jenis-jenis Tenor

Ada 2 jenis tenor dalam kaitannya dengan masa pelunasan pinjaman dan masa simpanan deposito, yakni sebagai berikut.

  1. Tenor pinjaman

Jenis tenor yang satu ini sangat memengaruhi suku bunga. Pasalnya, kian lama tenor, kian tinggi pula bunga yang mesti dibayarkan. Biasanya, bunga pinjaman lembaga konvensional berkisar antara 1—3 persen per bulan dengan suku bunga tetap. Itu berarti, kalau Anda mengajukan pinjaman dengan tenor selama tiga bulan, akan dikenakan bunga yang dikalikan dengan periode tenor yang disepakati

Namun, juga ada pinjaman online yang memberikan bunga 0 persen untuk tenor pinjaman dalam waktu 30 hari sebagai salah satu strategi marketing menarik calon debitur. Di bawah ini adalah simulasi tenor pinjaman:

Misalkan Anda meminjam uang Rp10 juta dengan tenor tiga bulan dengan besaran bunga 1 persen per bulan. Itu artinya, Anda harus mencicil pokok pinjaman sebesar Rp10 juta dalam waktu tiga bulan ditambah dengan bunga 1 persen per bulan.

Untuk cicilan dan pokok pinjamannya adalah:

Cicilan 1

  • Pokok Pinjaman: Rp3,3 juta
  • Bunga Pinjaman: Rp100 ribu per bulan

Cicilan 2

  • Pokok Pinjaman: Rp3,3 juta
  • Bunga Pinjaman: Rp100 ribu per bulan

Cicilan 3

  • Pokok Pinjaman: Rp3,3 juta
  • Bunga Pinjaman: Rp100 ribu per bulan

Sebagai informasi, tidak semua pinjaman dikenakan suku bunga yang tinggi. Pasalnya, ada beberapa jenis suku bunga yang berimbang, bahkan tetap selama masa tenor berjalan.

  1. Tenor deposito

Pada  umumnya, tenor deposito yang ditawarkan oleh bank mulai dari 3 bulan, 6 bulan, dan 12 bulan. Meski demikian, juga ada bank yang menawarkan sampai 36 bulan. Adapun biasanya, suku bunga deposito lebih tinggi ketimbang suku bunga simpanan atau tabungan, yakni pada kisaran 4—6 persen per tahun.

Di samping itu, setiap bank punya suku bunga yang berbeda-beda dalam penerapannya, dengan tenor dan suku bunga per tahunnya sebagai berikut:

1 Bulan

  • Suku Bunga per Tahun: 4,80%

3 Bulan

  • Suku Bunga per Tahun: 6,00%

6 Bulan

  • Suku Bunga per Tahun: 6,30%

12 Bulan

  • Suku Bunga per Tahun: 6,60%

Kalau dibandingkan dengan inflasi yang terjadi, suku bunga deposito memang jauh lebih tinggi, dengan perbedaan hampir di atas 20% lebih. Karena itu, deposito pun dijadikan salah satu instrumen investasi, utamanya untuk jangka panjang dengan tenor lebih lama.

Hal itu pun berlaku dalam menentukan tenor investasi. Adapun investasi jangka pendek cocok bagi yang ingin mendapatkan keuntungan cepat, sementara investasi jangka panjang cocok bagi yang punya target di masa depan, misalnya persiapan pensiun, dana pendidikan, dan lain-lain.

Manfaat Tenor

Dalam proses pinjam-meminjam, tenor punya manfaat atau peran yang besar. Pasalnya, saat debitur atau kreditur menentukan tenor dari pinjaman yang diajukan, tenor bisa menjadi sebuah tolok ukur dalam proses kredit.

Dengan demikian, segala macam kemungkinan yang bisa terjadi dalam proses kredit, dapat terlihat dari penentuan berapa lamanya tenor yang diambil sehingga segala risiko yang bisa terjadi dalam sistem kredit, dapat diminimalkan dengan pemanfaatan penggunaan tenor.

Faktor yang Menentukan Tenor Pinjaman

Tenor sendiri merupakan lama waktu cicilan dari kredit yang sudah disepakati sebelumnya oleh pihak kreditur dan debitur. Dengan demikian, dalam menentukan lama tenor yang diberikan kreditur kepada debitur, terdapat beberapa faktor yang menjadi pertimbangannya.

Faktor penentu ini dilihat dari kesanggupan debitur membayar kredit pinjaman yang diajukan. Lalu, juga bisa ditinjau dari besarnya pinjaman atau bahkan bisa dari permintaan debitur langsung.

Biasanya, bank akan menyarankan debitur mengambil tenor kurang dari 24 bulan apabila pinjaman yang diajukan dalam jumlah kecil. Sebaliknya, kalau pinjaman itu dirasa jumlahnya besar, bank bakal menyarankan debitur untuk mengambil tenor lebih dari 24 bulan dengan cara dicicil per bulannya.

Tips Mengajukan Pinjaman

Kebutuhan Anda untuk mengajukan pinjaman tentunya didasari oleh adanya urgensi untuk mendapatkan solusi finansial yang cepat. Namun, Anda tetap harus bijaksana saat memilih lembaga keuangan dan perbankan yang menawarkan solusi pinjaman tunai atau kredit. Inilah beberapa poin yang bisa Anda pedomani ketika menjatuhkan pilihan kepada lembaga keuangan yang legal:

  • Pilih lembaga keuangan yang terdaftar di OJK.
  • Pilih lembaga keuangan yang menawarkan suku bunga paling rendah.
  • Ambil pinjaman dengan tenor paling singkat.
  • Sesuaikan tenor dengan kemampuan finansial.
  • Pastikan ajukan pinjaman tidak lebih dari sepertiga penghasilan bulanan.

Tips Investasi Deposito

  • Pilih bank yang tepercaya.
  • Pilih bank yang menawarkan suku bunga paling tinggi.
  • Pilih tenor paling panjang untuk mendapatkan keuntungan lebih besar.
  • Pastikan bank dijamin oleh Lembaga Penjamin Simpanan (LPS).
  • Perhitungkan keuntungan dengan pajak (PPh) yang harus dibayarkan.

Untuk dipahami kembali, tenor adalah langkah yang krusial, sebagaimana dampaknya dalam jangka panjang akan berpengaruh atas penghitungan anggaran bulanan. Maka dari itu, tentukanlah dengan bijak dengan mempelajari suku bunga pinjaman yang tinggi. Di samping itu, Anda pun jangan mudah tergiur dengan bunga investasi yang tinggi tanpa memperhitungkan risikonya ke depan.

 

Penulis: Kontributor

Editor: Anju Mahendra

Iklan

mau tayang di media lain juga

ARTIKEL TERBARU