28.2 C
Jakarta
Minggu, 22 Desember, 2024

Terra LUNA Tersungkur, Ini Tips CEO Indodax agar Trading Tetap Aman

JAKARTA, duniafintech.com – Aset kripto Terra LUNA memang sedang jadi sorotan sepekan ini, karena harga uang kripto ini turun sampai 98% hanya dalam sepekan, sehingga platform jual beli (marketplace) aset kripto terbesar di Indonesia, PT Indodax Nasional Indonesia, resmi menghapus token kripto Terra LUNA.

Langkah Indodax menghapus token kripto Terra LUNA mulai dilakukan pada 13 Mei 2022 pukul 20.00 WIB

Padahal aset kripto ini sempat menjadi primadona para investor kripto. Initial coin offering (ICO) Terra LUNA dilakukan pada 2019. Setelah itu harganya cenderung terus meningkat.

Pada April 2022, Terra LUNA mencatatkan harga tertinggi sepanjang masa senilai USS 119,18 per koin atau Rp1,73 juta. Terra LUNA juga pernah menjadi aset kripto dengan kapitalisasi pasar terbesar keenam dengan nilai US$40 miliar. Setelahnya perlahan namun pasti harganya anjlok dalam.

CEO Indodax, Oscar Darmawan menilai hal tersebut adalah bagian dari salah satu efek sistematik dalam suatu perdagangan kripto.

Menurut Oscar, kondisi pasar kripto yang merah tidak selamanya buruk. Sehingga investor aset kripto tak perlu terlalu khawatir saat terjadi market bearish.

Baca juga: Sayonara dari Indodax, Ada Apa dengan Token Kripto Terra Luna?

Penurunan harga kripto, kata Oscar, pada dasarnya terjadi karena aksi jual lebih banyak daripada aksi beli. Sehingga penawaran di pasar lebih banyak daripada permintaannya. Namun, aksi jual besar-besaran tentu terjadi akibat sentimen negatif belakangan ini.

“Karena pada saat salah satu kripto mengalami nilai merah, hal itu menimbulkan kepanikan pada market. Hal itu memicu market cenderung ikut menjual kripto lainnya, dan mengakibatkan efek domino yang pada akhirnya membuat koin lain juga ikut turun.” kata Oscar.

“Khususnya untuk LUNA, terjadi karena stablecoin gagal menjaga kestabilan. Pada saat stablecoin gagal mempertahankan nilainya, akan mengakibatkan efek besar. Karena perdagangan kripto banyak yang mengandalkan stablecoin.” ungkap Oscar.

TerraUSD merupakan stablecoin yang tujuannya mempertahankan nilai yang stabil relatif pada mata uang yang dikeluarkan pemerintah seperti dolar AS.

UST atau TerraUSD masuk dalam stablecoin algoritmik, berusaha mempertahankan pasak 1:1 pada dolar AS dengan algoritma yang mengontrol pasokan mata uang terkait disebut dengan Terra LUNA.

Baca juga: Terra Luna Tersungkur, Para Investor Bangkrut Mulai Buru Do Kwon

Oscar membeberkan beberapa tips trading ketika market sedang bearish. Menurut dia, dalam trading kripto atau apa pun, money management adalah hal yang sangat penting baik ketika kondisi market sedang bearish ataupun bullish.

Sebab, jika tak memiliki money management yang baik, ketika market sedang hijau sekalipun tidak akan menuai profit. Manajemen tersebut diperlukan sehingga investor memahami paham kapan waktu kembali masuk ke pasar sesuai dengan budget dan rencana investasi yang sudah dibuat.

“Hati hati dalam trading, pilih koin koin yang tepat dalam trading khususnya pada saat sekarang, dan selalu percaya Bitcoin dan koin koin lainnya akan dapat kembali naik and to the moon pada waktunya” tutup Oscar.

Baca juga: Serakah Terhadap Luna, Sesal Datangi Investor hingga jadi Tunawisma

Iklan

mau tayang di media lain juga

ARTIKEL TERBARU