JAKARTA, duniafintech.com – Harga Bitcoin menyentuh naik ke level tertinggi sejak tiga minggu terakhir. Hal ini karena pasar cryptocurrency atau kripto bergerak selaras dengan indeks pasar saham.
Pada Jumat (25/3/2022) kemarin saja, kripto dengan kapitalisasi pasar terbesar, Bitcoin (BTC) naik 3,81 persen dalam 24 jam terakhir dan 7,50 persen dalam sepekan.
Harga bitcoin berada di level USD 43.988,37 per koin atau setara Rp 631,7 juta (asumsi kurs Rp 14.362 per dolar AS), berdasarkan data Coinmarketcap.
Kemudian tiga hari berselang, pada Senin 28 Maret 2022, harga Bitcoin (BTC) naik 4,90 persen dalam 24 jam terakhir dan 12,84 persen dalam sepekan. Saat ini, harga bitcoin berada di level USD 46,935,70 per koin atau setara Rp 673,7 juta (asumsi kurs Rp 14.357 per dolar AS). Harga Bitcoin saat ini menjadi titik tertinggi sejak 3 Maret 2022.
Kepala analis Bitcoin di Quantum Economics, Jason Deane mengatakan hal tersebut telah diprediksi, tetapi reli yang terjadi saat ini belum bisa dipastikan dapat bertahan berapa lama.
“Harga Bitcoin, secara umum, bergerak sejalan dengan indeks saham utama. Crypto Twitter telah memperkirakan pergerakan ke atas berdasarkan kombinasi analisis teknis dan fundamental tertentu, tetapi terlalu dini untuk mengatakan apakah ini adalah reli berkelanjutan,” ujar Deane, dikutip dari CoinDesk.
Meskipun menyentuh harga tertinggi sejak tiga minggu terakhir, volume perdagangan Bitcoin sekitar 30.000 BTC dalam 24 jam terakhir, merupakan titik terendah dibandingkan bulan lalu.
“Ketika BTC melonjak menjadi USD 42.000, lebih dari 15.000 BTC dalam arus keluar dari bursa terlihat kemarin, terbesar sejak 29 Januari,” tulis IntoTheBlock Insights dalam sebuah komentar.
Arus keluar Bitcoin dari bursa sering dilihat oleh analis kripto sebagai tanda bahwa pedagang tidak mencari penjualan cepat. Jadi mereka mungkin memindahkan koin ke penyimpanan jangka panjang atau opsi penyimpanan. Arus keluar suku bunga yang tinggi biasanya juga terlihat sebagai sentimen bullish.
“Terakhir kali BTC mengalami arus keluar yang besar, diikuti oleh kenaikan harga yang signifikan,” tulis IntoTheBlock.
Pasar kripto sempat terpukul sebentar pada Senin setelah Ketua Federal Reserve Jerome Powell memberi isyarat dalam pidatonya bahwa bank sentral AS mungkin menaikkan suku bunga acuan setengah poin persentase pada pertemuan tertentu selama sisa tahun ini.
Dia mengatakan, para pejabat siap untuk “memperlambat pasar” untuk menurunkan inflasi.
Namun, pasar bangkit kembali secara agresif pada hari-hari berikutnya meskipun sikap hawkish Fed. Pasar saham juga naik. Indeks Nasdaq menguat 1,7 persen dan S&P 500 bertambah 1 persen.
Sebelum mengumumkan tindakan Fed yang lebih agresif, Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) mengumumkan kenaikan suku bunga 0,25 poin persentase, per Rabu lalu.
Di sisi lain di pasar kripto pada pantauan Jumat kemarin, Ethereum (ETH) juga berhasil menguat kembali. Dalam 24 jam terakhir, ETH naik 3,57 persen dan 10,31 persen dalam sepekan. Dengan begitu, saat ini ETH berada di level USD 3.106,42 per koin.
Kripto selanjutnya, Binance coin (BNB) pagi ini kembali menguat. Dalam 24 jam terakhir BNB menguat 2,24 persen dan 6,27 persen sepekan. Hal itu membuat BNB dibanderol dengan harga USD 414,45 per koin.
Kemudian juga ada Cardano (ADA) masih kokoh menguat. Dalam satu hari terakhir ADA naik 7,99 persen dan 37,60 persen dalam sepekan. Dengan begitu, ADA berada pada level USD 1,15 per koin.
Penulis: Kontributor/Panji A Syuhada