29 C
Jakarta
Rabu, 4 Desember, 2024

TIPS CERDAS BERINVESTASI CRYPTOCURRENCY BAGI MILLENIALS

duniafintech.com – Menurut survei yang dilakukan oleh Blockchain capital, pasar cryptocurrency menjadi idola dalam milenial market tahun 2017 lalu dan di tahun yang baru saat ini diprediksi masih akan berlanjut gaungnya. Dan pasar millennials masih terus akan menjaga booming dari kegairahan terhadap era mata uang digital saat ini.

Seperti yang ditulis dari survei tersebut, sebanyak 30% dalam rentang usia 18 – 34, kaum millenials berpendapat mendingan berinvestasi sebesar $1.000 dalam bitcoin daripada $1.000 dalam obligasi pemerintah atau saham. Sama seperti yang dikatakan di studi banding lain, ditunjukkan bahwa 42% dari millennials telah mendengar tentang Bitcoin, dibandingkan dengan 15% kesadaran orang-orang dengan rentang umur 65 keatas.

Baca juga: duniafintech.com/worldremit-jalin-mitra-dengan-huawei

Ketertarikan millenials kepada perdagangan cryptocurrencies sulit untuk ditahan, meskipun mereka bukan satu-satunya orang yang tertarik di pasar ini. Persaingan untuk koin ini diharapkan akan menjadi tangguh pada tahun 2018 dan menjadi pemain baru yang dominan. Hal ini sangatlah aman untuk mengatakan bahwa tahun ini mulai menarik investor atau institusi lain dalam berinvestasi perdagangan cryptocurrencies, terutama Bitcoin.

Menurut Timotius Tam, mantan hedge fund trader dan co-pendiri CoinFi, platform intelijen pasar lanjutan untuk pedagang cryptocurrency mengemukakan tips-tips bagi para investor pemula:

-Berhati-hatilah terhadap bot

Pasar keuangan seperti pasar saham, forex market dan tidak terkecuali pasar cryptocurency rentan terhadap spekulasi. Beberapa pemain cerdas sekarang menggunakan bot dalam mengembangkan harga koin dan memanipulasi pasar secara artifisial.

Baca juga: duniafintech.com/kerja-sama-pos-indonesia-dengan-gadai-pinjam-indonesia/

Timothy Tam menunjukkan bahwa bot serius bisa menghambat investasi Anda. “Pada 2017, cara alternatif terbaru yang pernah dilakukan Cina untuk harga Ethereum, harga dimulai dari level $34 menuju $3.74 dalam hitungan detik, sebelum kembali ke $34 lagi. Trading bot artifisial menyebabkan harga tenggelam dan mengakibatkan crash yang sangat cepat untuk sejumlah investor.

Anda diharuskan perlu hati-hati menonton sinyal pasar perdagangan dan belajar untuk melihat pola perdagangan yang tidak normal. Ditambahkan Tam, dua indikator terbesar dari manipulasi pasar bot adalah momentum harga dan volume.

-Mengalokasikan aset Anda berdasarkan toleransi resiko

Pertama dan yang paling utama ialah Anda harus mengatur tingkat stop loss untuk menghindari keruntuhan dana. Stop-loss adalah cara meminimalisir tingkat kerugian Anda. Selanjutnya, mengingat jumlah itu, Anda perlu untuk membangun portofolio koin Anda. Pikirkan ini sebagai cara dalam mengelola dana. Persentase yang lebih tinggi harus dialokasikan untuk koin paling tidak stabil, dengan persen lebih kecil diberikan kepada yang paling tidak stabil, namun berpotensi tinggi atas kenaikan nilai mata uang.

Baca juga: duniafintech.com/start-up-rumah-mimpi-bantu-pendidikan-anak-anak-jalanan

Strategi terbaik adalah untuk selalu mengawasi sinyal pasar dan menggunakan wawasan mereka untuk menyesuaikan strategi trading Anda setiap hari.

-Melawan perdagangan berlebihan dan FOMO

Masih menurut Tam, dikatakan bahwasanya investor pemula dan juga trader yang lebih berpengalaman sering pula rentan terhadap kesalahan-kesalahan seperti yang disebutkan diatas.

Contohnya FOMO (ketakutan berlebihan ketika membeli koin baru). Investor sering merasa terdesak untuk membeli koin tertentu ketika harga dipompa naik dan akhirnya mengalokasikan banyak over-hyped dan akhirnya menjadi likuid aset. Selanjutnya, perdagangan berlebihan seperti segera menjual koin Anda jika harga turun berlebih hingga 10-20 persen. Yang terpenting yaitu, perdagangan aset tertentu diperlukan sebuah strategi jangka panjang yang berkelanjutan agar tidak menghabiskan dana Anda.

Source: Forbes

Writer: Romy Syawal

Iklan

mau tayang di media lain juga

ARTIKEL TERBARU