30.5 C
Jakarta
Senin, 23 Desember, 2024

Top Gainer Saham Hari Ini, Incar Dapetin Cuan !

JAKARTA, duniafintech.com – Top gainer saham hari ini, saham-saham unggulan yang menjadi andalan bagi investor untuk mendapatkan keuntungan tentunya menjadi incaran. 

Apalagi Indeks Harga Saham Gabungan atau IHSG berakhir dalam zona hijau pada perdagangan Rabu (7/6). Terdapat kenaikan tipis 0,01% yang membawa IHSG ke level 6.619. Sehingga ada beberapa saham yang masuk dalam jajaran top gainers. 

Top gainer adalah saham dengan kenaikan harga paling tinggi diantara seluruh saham di pasar modal dibandingkan harga pembukaannya pada satu hari bursa.

Berikut saham top gainers:

  1. PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) dengan nilai transaksi Rp634,9 miliar
  2. PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) dengan nilai transksi Rp608,9 miliar
  3. PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) Rp582,5 miliar.
  4. PT Indosat Tbk (ISAT) dengan nilai transaksi Rp103,6 miliar.
  5. PT Ace Hardware Indonesia Tbk (ACES) dengan nilai transaksi Rp86,3 miliar.
  6. PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP) dengan nilai transaksi Rp 76,09 miliar.

Pada perdagangan kemarin (7/6) IHSG ditutup naik tipis sebesar 0,01% atau 0,83 poin di level 6.619,75. IHSG hari ini diprediksi bergerak mixed dalam range 6.580 –6.640.

Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kementerian Keuangan (Kemenkeu) Febrio Kacaribu mengatakan, ekspansi sektor manufaktur Indonesia tercermin pada tingkat penyerapan tenaga kerja yang pencapaiannya terbaik selama enam bulan terakhir, yaitu di level 50,6 pada Mei 2023. 

Adapun sektor manufaktur Indonesia secara konsisten mengalami ekspansi dalam 21 bulan berturut-turut sampai Mei 2023 dengan mencatatkan Purchasing Managers Index (PMI) di level 50,3. 

Menurut Febrio, PMI manufaktur yang masih ekspansif dengan tingkat penyerapan tenaga kerja yang lebih baik, mencerminkan resiliensi Indonesia di tengah perlambatan ekonomi global yang masih berlanjut.

Dari mancanegara, Pertumbuhan ekonomi atau Produk Domestik Bruto (PDB) Australia tumbuh sebesar 2,3% pada kuartal I-2023, ini adalah laju pertumbuhan paling lambat dalam 18 bulan sejak negara tersebut keluar dari lockdown Covid-19 pada September 2021. 

Hal ini menandakan ekspansi ekonomi 6 bulan beruntun namun dengan laju paling lambat di tengah tekanan inflasi dan kenaikan suku bunga di negara tersebut. 

Selain itu pasar Asia Pasifik turut mencermati pidato Gubernur bank sentral Australia (RBA) Philip Lowe yang berencana menaikan suku bunga acuan ke level tertinggi dalam 11 tahun.

Iklan

mau tayang di media lain juga

ARTIKEL TERBARU