28.3 C
Jakarta
Senin, 29 April, 2024

Transaksi E-Commerce 2022 Diprediksi Mencapai Rp526 Triliun

JAKARTA, duniafintech.com – Transaksi e-commerce tahun 2022 ini diprediksi mencapai Rp526 triliun. Hal itu sebagaimana disampaikan oleh Gubernur Bank Indonesia (BI), Perry Warjiyo, Kamis (27/1) kemarin, dalam Rapat Kerja dengan Komisi XI DPR RI.

Dalam proyeksi Gubernur BI ini, transaksi e-commerce akan menembus angka Rp526 triliun dan nilainya diketahui juga naik 31,2 persen dari capaian tahun lalu, yaitu Rp401 triliun. 

Adapun transaksi ekonomi dan keuangan digital saat ini berkembang sangat signifikan sejalan dengan meningkatnya akseptasi (penerimaan secara umum) dan preferensi masyarakat dalam berbelanja daring. Di sisi lain, hal ini mengindikasikan bahwa e-commerce bakal menjadi pilihan utama sebagai transaksi sehari-hari oleh masyarakat.

Seiring dengan hal itu juga, BI pun mencatat bahwa nilai transaksi uang elektronik tumbuh 49,06 persen mencapai Rp305,4 triliun pada 2021. Angka itu pun diproyeksikan bakal meningkat 17,13 persen mencapai Rp357,7 triliun pada tahun 2022 ini.

“Transaksi e-commerce tahun lalu mencapai Rp401 triliun dan tahun ini kami perkirakan bisa naik 31,2 persen menjadi Rp526 triliun,” ucapnya, seperti dilangsir dari CNNIndonesia.com, Jumat (28/1).

Disampaikannya, nilai transaksi digital banking di tanah air pun melesat 45,64 persen pada tahun lalu dan menjadi Rp39.841,4 triliun. Ia juga memproyeksikan bahwa tren pertumbuhan itu akan berlanjut pada tahun ini. Menurut perkiraannya, transaksi digital banking akan tumbuh 24,83 persen menjadi Rp49.733,8 triliun.

“Di sisi lain, uang kartal yang diedarkan pada Desember 2021 meningkat 6,78 persen mencapai Rp959,8 triliun,” sebutnya.

Untuk diketahui, akselerasi digitalisasi menjadi salah satu fokus kerja BI pada tahun 2022 ini. Oleh sebab itu, bank sentral tersebut menargetkan penambahan implementasi Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) sebagai sistem pembayaran sebesar 15 juta pengguna pada tahun ini.

“Kampanye QRIS targetnya tahun ini tambahan 15 juta di pusat maupun daerah, termasuk UMKM dan ekonomi kerakyatan,” tuturnya.

Dikatakannya, BI bekerja sama dengan negara Thailand dan Malaysia dalam mengimplementasikan QRIS sebagai alat bayar di luar Indonesia.

“Kemungkinan nanti juga dengan Singapura dan dengan Saudi. Kami akan terus memperluas kerja sama QRIS,” tutupnya.

Kata dia lagi, pada tahun ini, BI bakal terus mendorong inovasi sistem pembayaran, menjaga kelancaran dan keandalan sistem pembayaran, serta memperkuat koordinasi antar-kementerian dan lembaga untuk memastikan ketersediaan uang rupiah beredar dengan kualitas yang terjaga.

Empat hal yang harus dipercepat

Sebelumnya, dalam 3rd Indonesia Fintech Summit 2021 yang dipantau secara daring di Jakarta, Sabtu, 11 Desember 2021, Perry menyampaikan bahwa ada 4 hal yang harus dipercepat untuk memanfaatkan besarnya potensi ekonomi digital.

Pertama, infrastruktur fisik untuk transportasi dan logistik untuk mendukung infrastruktur digital bisa menjangkau ke pelosok terdalam Indonesia.

“Jadi, memang saya apresiasi investasi di bidang infrastruktur digital, tetapi memang konektivitas fisik juga menjadi penting, begitu pula dengan akses logistik penting untuk diperbaiki,” katanya, saat itu.

Kedua, imbuhnya, yakni penyempurnaan ekosistem digital yang terdiri dari perbankan digital (digital banking), industri financial technology (fintech), dan e-commerce yang memang tak dapat dipisahkan.

Adapun fintech tidak bisa tumbuh sendiri sehingga mesti dikolaborasikan dengan perbankan digital yang menjadi salah satu industri paling besar. Demikian halnya, fintech tidak dapat menjangkau pasar digital yang besar tanpa adanya bantuan dari e-commerce.

Ketiga, sambungnya, adalah reformasi, dimana pada tahun 2021 bank sentral sudah melakukan reformasi di bidang sistem pembayaran. Keempat, literasi digital yang sangat penting, utamanya supaya masyarakat dapat semakin mengetahui produk dan risiko keuangan digital serta cara menggunakannya agar bisa menjadi keuntungan bagi perekonomian domestik, tetapi tetap mengutamakan keamanan masyarakat.

 

 

Penulis: Kontributor / Boy Riza Utama

Editor: Anju Mahendra

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Iklan

ARTIKEL TERBARU

LANGUAGE