JAKARTA – Kinerja Emiten Multifinance kembali disorot. Pasalnya, tren kinerja emiten mengalami penurunan laba yang cukup signifikan. Terutama pada sesemter I tahun 2024.
Faktor penyebab yang disebut-sebut sebagai biang keladi diantaranya penurunan penjualan mobil dan motor.
Fakta Kinerja Emiten Multifinance Menurun
Fakta itu diungkapkan Kepala Eksekutif Pengawas Lembaga Pembiayaan, Perusahaan Modal Ventura, Lembaga Keuangan Mikro, dan Lembaga Jasa Keuangan Lainnya (PVML) OJK Agusman dalam keterangan tertulisnya yang dikutip Rabu (7/8/2024).
Menurut Agus, sudah saatnya menyusun kembali proyeksi yang lebih efisien agar target dapat tercapai.
Berbagai upaya harus dimaksimalkan, diantaranya harus ada upaya pembiayaan investasi.
Khususnya dari modal kerja untuk mendukung semua jenis usaha mikro dan kecil (UMK).
Agus menjelaskan, pihaknya terus mendorong perusahaan pembiayaan agar melakukan penganekaragaman atau diversifikasi pada penyaluran objek pembiayaan baru.
“Piutang pembiayaan kembali tumbuh,” paparnya.
Pertumbuhannya kata Agus mencapai angka 10 persen.
Lebih tepatnya alami peningkatan 10,72 % year on year (YoY) menjadi Rp492,17 triliun.
Proyeksi OJK untuk Akhir Tahun
Melalui gebrakan tersebut, OJK optimis penyaluran pembiayaan kedepan akan mengalami peningkatan.
Jumlahnya pada penghujung tahun 2024 bisa mencapai 12% .
Meskipun pada kenyataannya terus dibayang-bayangi tren peningkatan biaya dana.
Agusman memaparkan, penyaluran pembiayaan akan mengalami peningkatan hingga 10%-12% sampai dengan akhir 2024.
Mengacu pada catatan Bisnis, berdasarkan sejumlah emiten multifinance menunjukkan angka yang sama yakni adanya penurunan laba.
Hal itu terjadi sepanjang periode semester I/2024.
Laba periode semester I/2024 yang berhasil dibukukan PT Clipan Finance Indonesia Tbk. (CFIN) atau Clipan Finance, menunjukkan angka Rp128,2 miliar atau turun 80,26%.
Data tersebut secara nyata menunjukkan adanya penurunan secara tahunan dari Rp649,6 miliar per Juni 2023.
Hal sama juga dialami PT BFI Finance Indonesia Tbk.
(BFIN) alias BFI Finance ini juga membukukan data penurunan laba.
Angkanya mencapai 19,16% YoY dari Rp848,3 miliar per Juni 2023 menjadi Rp685 miliar.
Penurunan 11,6% YoY menjadi Rp213,36 miliar juga dialami PT Mandala Multifinance Tbk. (MFIN) atau Mandala Finance.
Catatan MFIN pada semester I/2024 dari sebelumnya Rp241,54 miliar.
Perusahaan Adira Finance atau PT Adira Dinamika Multi Finance (ADMF) juga bernasib sama.
Mengacu pada pembukuannya tercatat laba periode berjalan sebanyak Rp765 miliar pada Juni 2024.
Perolehan labanya mengamali penurunan dibandingkan dengan tahun sebelumnya.
Penurunan labanya berada di angka 6,5% YoY dari perolehan laba perusahaan pada Juni 2023 sebesar Rp818 miliar.