Acara tersebut diadakan di ADGM bekerja sama dengan UBF Compliance Committee (Komite Kepatuhan UBF) dan bertujuan untuk menyatukan spesialis industri guna membahas tantangan dan peluang yang dihadapi aset crypto dan fintech .
Topik Keseluruhan Forum Aset Crypto & Fintech di UEA
Pada awal pertemuan, ADGM juga berbagi tujuan pengaturan dan fitur utama dari kebijakan aset kripto dan alat pengawasan.
Selain itu, topik keseluruhan yang dibahas di forum dilaporkan berkisar dari peraturan aset crypto ADGM dan pendekatan pengawasan hingga bagaimana bank dan regulator keuangan dapat bersama-sama mengembangkan proses dan prosedur untuk memudahkan risiko peraturan aset crypto. Laporan ini juga mengutip ungkapan Ketua UBF Abdul Aziz Al-Ghurair yang mengatakan:
“Dengan munculnya FinTech baru yang cepat seperti cryptocurrency dan aset crypto lainnya, penting bagi kami untuk mengembangkan kerangka kerja dan peraturan yang mengatur teknologi dan perkembangan ini.”
Al-Ghurair juga mencatat aspirasi lokal untuk menjadi salah satu pusat internasional terkemuka dalam keuangan dan bagaimana mengikuti perubahan teknologi diperlukan untuk mencapai tujuan ini.
UBF adalah organisasi nirlaba yang mewakili 50 bank anggota yang beroperasi di negara ini. ADGM adalah pusat keuangan internasional yang terletak di ibu kota UEA.
Seperti yang dilaporkan duniafintech.com pada Januari 2018 lalu, Arab Saudi mulai memasuki ranah Blockchain dan aset crypto, dengan melakukan langkah dimana The Islamic Development Bank (IDB) dilaporkan mengembangkan produk keuangan syariah baru yang berbasis blockchain. Selain itu, Arab Saudi juga bekerjasama dengan Bank Sentral Uni Emirat Arab dalam langkah pembuatan mata uang digital. Mata uang digital ini akan digunakan untuk pembayaran lintas antar kedua negara.
-Kamlet Rosse-