28.2 C
Jakarta
Senin, 23 Desember, 2024

Simpan Memori Perang & Danai Militer, Ukraina Luncurkan Museum NFT

JAKARTA, duniafintech.com – Pemerintah Ukraina mulai meluncurkan dan melelang koleksi token non-fungible (non-fungible token/NFT) Museum of War untuk penggalangan dana perang pada Jumat 25 Maret 2022.

Ukraina dalam perang dengan Rusia melakukan penggalangan dana dalam token digital seperti bitcoin dan ethereum. 

Kementerian Transformasi Digital di Ukraina telah memulai museum NFT online yang juga bertujuan untuk melestarikan timeline peristiwa besar yang dimulai dengan invasi militer Rusia ke negara tersebut.

Dalam tweet hari Jumat kemarin, Menteri transformasi digital Ukraina Mykhailo Fedorov mengatakan pemerintah meluncurkan inisiatif dengan karya seni NFT yang menggambarkan momen-momen penting dari perspektif Ukraina mulai 24 Februari dan seterusnya.

NFT menampilkan acara mulai pukul 5:45 waktu setempat pada hari konflik ketika Rusia mengumumkan “operasi militer khusus” di wilayah Donbas di Ukraina.

Menurut situs web museum NFT pada saat publikasi, 54 NFT momen penting dalam perang antara 24 Februari dan 26 Februari akan tersedia mulai 30 Maret, dengan hasil penjualan dalam Ether (ETH) digunakan untuk mendukung tentara dan warga sipil.

Karya seni tersebut mencakup berbagai peristiwa dan sumber berdasarkan posting Twitter dari pejabat pemerintah, foto dari outlet berita dan tanggapan dari para pemimpin dunia disertai dengan refleksi pribadi.

“Sementara Rusia menggunakan tank untuk menghancurkan Ukraina, kami mengandalkan teknologi blockchain revolusioner. Museum NFT adalah tempat untuk menyimpan memori perang. Dan tempat untuk merayakan identitas dan kebebasan Ukraina,”  kata FedorovFedorov, dikutip dari Investor.id.

Selain penggalangan dana untuk militer Ukraina, kampanye NFT tampaknya menjadi sasaran oposisi terhadap media pemerintah Rusia yang dikritik banyak orang di seluruh dunia karena menyebarkan propaganda dan informasi yang salah, terutama sehubungan dengan peristiwa di Ukraina setelah 24 Februari.

Salah satu tujuannya adalah untuk “menyebarkan informasi yang benar di antara komunitas digital di dunia.”

Pemerintah Ukraina mengisyaratkan proyek NFT setelah membatalkan rencana untuk airdrop token yang tidak ditentukan pada 3 Maret. Wakil menteri transformasi digital Alex Bornyakov kemudian mengatakan dalam sebuah laporan dari outlet berita Inggris The Guardian bahwa pihaknya berencana untuk merilis koleksi NFT yang akan menjadi seperti museum perang Rusia-Ukraina.

Kementerian Transformasi Digital bermitra dengan anggota tim dari platform NFT Fair.xyz untuk infrastruktur blockchain proyek tersebut.

Proyek NFT adalah cara terbaru Ukraina beralih ke aset digital untuk mendanai pertahanan militernya. Negara ini telah mengumpulkan lebih dari US$100 juta dalam bentuk donasi mata uang kripto sejak dimulainya perang.

Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky baru-baru ini menandatangani undang-undang yang secara resmi melegalkan industri kripto.

Proyek NFT ini pertama kali diumumkan pada awal Maret lalu. Pemerintah Ukraina mengumumkan akan mengeluarkan NFTX untuk mendanai militernya menghadapi gempuran Rusia.

Rencana ini diumumkan oleh Wakil Perdana Menteri Ukraina Mykhailo Fedorov melalui akun Twitter pribadinya. Dalam cuitannya di Twitter, Mykhailo Fedorov mengatakan NFT akan diluncurkan “segera”.

NFT adalah aset “satu-satunya” di dunia digital yang dapat dibeli dan dijual seperti properti lainnya, tetapi tidak memiliki bentuk yang nyata. Token digital dapat dianggap sebagai sertifikat kepemilikan untuk aset virtual atau fisik.

 

Penulis: Kontributor/Panji A Syuhada

 

Iklan

mau tayang di media lain juga

ARTIKEL TERBARU