27.1 C
Jakarta
Senin, 23 Desember, 2024

UN Women Gunakan Blockchain Bagi Para Pengungsi

duniafintech.com – UN Women (United Nations Entity for Gender Equality and the Empowerment of Women) – sebuah entitas PBB untuk kesetaraan gender dan pemberdayaan perempuan tampaknya kini mulai memanfaatkan teknologi blockchain.

Baca juga : Gelaran Fintech Days 2018 Bersama Mekar di Batam

Dilansir dari siaran pers PBB tanggal 18 September 2018, UN Women menggunakan teknologi blockchain tersebut untuk transfer uang tunai di kamp-kamp pengungsi Yordania. Dilaporkan pula bahwa UN Women menjalin kemitraan dengan World Food Programme (WFP) yang akan menggunakan teknologi blockchain untuk transaksi uang di kamp Za’atari dan Azraq. Populasi kumulatif dari kedua kubu lebih dari 115.000.

Para pengungsi perempuan yang berpartisipasi dalam program kerja UN Women cash akan dapat memperoleh uang mereka secara langsung tanpa bantuan pihak ketiga seperti bank. Inisiatif ini akan mengeksplorasi dua opsi yang memungkinkan peserta untuk mendapatkan uang tunai di supermarket yang dikontrak WFP, atau membayar pembelian mereka secara langsung.

Baca juga : Seminar Transformasi Digital Lintas Generasi

Solusi blockchain baru didasarkan pada proyek WFP sebelumnya yang disebut Building Blocks, dimana proyek ini telah memungkinkan 76.000 pengungsi Suriah di Zaatari untuk membeli makanan menggunakan iris scan atau pemindaian iris, bukan uang tunai atau kartu. Sehingga, untuk mengakses dana mereka, para peserta hanya perlu memindai mata mereka, yang kemudian nantinya akan terhubung lansung ke akun di blockchain tersebut.

Selain itu, UN Women menawarkan kursus untuk meningkatkan literasi keuangan melalui serangkaian seminar, di mana para peserta dapat melacak pembelian terbaru mereka dan melihat sejarah akun Building Blocks mereka.

PBB menerapkan berbagai solusi blockchain dalam proyek-proyek kemanusiaannya. Seperti yang dilansir dari Cointelegraph, organisasi tersebut telah bermitra dengan World Identity Network (WIN) untuk membuat sistem identitas digital berbasis blockchain dalam membantu memerangi perdagangan anak. Selanjutnya, PBB akan mendedikasikan seluruh bagian dari 73rd Session of the General Assembly (Sesi ke-73 Majelis Umum) untuk membahas penggunaan blockchain dalam bidang “social good” pada akhir September ini.

Baca juga : Inggris Akan Legalkan Mata Uang Virtual?

Written by : Dinda Luvita
Picture : Pixabay.com

2 KOMENTAR

Iklan

mau tayang di media lain juga

ARTIKEL TERBARU