26.3 C
Jakarta
Selasa, 24 Desember, 2024

Update Harga Kripto 9 Maret, Bitcoin Cs Belum Bergairah

JAKARTA, duniafintech.com – Pasar aset kripto sedikit kelabu pada Rabu (9/3/2022) pagi, berbeda dengan kemarin, saat ini harga Bitcoin Cs belum bergairah. Melansir Coinmarketcap, sejumlah aset kripto mengalami penurunan. Dogecoin (DOGE) turun 0,4 persen di posisi 0,11 dollar AS, demikian juga dengan Cardano (ADA) yang turun 0,3 persen menjadi 0,79 dollar AS.

Solana melemah 0,3 persen di level 82,08 dollar AS, dan Binance Exchange (BNB) di posisi 381,07 dollar AS atau turun 0,2 persen. BTether (USDT) turun 0,02 persen di posisi 1 dollar AS, sementara USD Coin (USDC) menguat 0,07 persen di posisi 1 dollar AS.

Sebagai informasi USDT dan USDC merupakan mata uang kripto golongan stable coin atau jenis mata uang kripto yang dibuat untuk menawarkan harga yang stabil terhadap dollar AS.

Sementara itu, Terra (LUNA) naik 9,2 persen di level 84,81 dollar AS, dilanjutkan oleh Ethereum (ETH) yang naik 3,2 persen di posisi 2.576 dollar AS.

Penguatan juga terjadi pada Polkadot (DOT) yang naik 3,14 persen di level 16.89 dollar AS, dan Bitcoin (BTC) menguat 1,3 persen di level 38.662 dollar AS.

Melansir Coindesk via Kompas.com, Bitcoin telah bertahan di atas level support 37.000 dollar selama 24 jam terakhir, meskipun dalam kisaran perdagangan yang ketat dan dengan volume yang rendah.

Namun, akhir pekan ini, perintah eksekutif oleh Presiden AS Biden yang akan menguraikan strategi pemerintah untuk cryptocurrency dapat menjadi sumber volatilitas untuk bitcoin.

“Perintah eksekutif telah diketahui sebelum perang di Ukraina, pada awalnya dimaksudkan untuk menangani stablecoin dan mata uang digital bank sentral (CBDC). Namun, karena meningkatnya kekhawatiran Rusia menggunakan kripto untuk menghindari sanksi, banyak yang khawatir perintah tersebut akan lebih ketat dan akan menghambat industri kripto,” kata Marcus Sotiriou, seorang analis di pialang aset digital yang berbasis di Inggris, GlobalBlock.

Bloomberg melaporkan, pejabat Eropa merencanakan penjualan obligasi bersama untuk membiayai pengeluaran energi dan pertahanan. Oleh karena itu, pembicaraan masih bersifat informal, tetapi analis memperkirakan pengeluaran dapat mengurangi kekhawatiran investor tentang perlambatan ekonomi yang berasal dari inflasi dan kesengsaraan geopolitik.

 

 

Penulis: Kontributor/Panji A Syuhada

Iklan

mau tayang di media lain juga

ARTIKEL TERBARU