25.1 C
Jakarta
Kamis, 26 Desember, 2024

Uptober Terancam, Serangan Rudal Iran Turut Hantam Harga Bitcoin?

JAKARTA, 3 Oktober 2024 – Pergerakan harga Bitcoin pada Oktober 2024 menunjukkan tren yang tidak biasa, melemah dibandingkan dengan tren “Uptober” sebelumnya. Memanasnya konflik antara Iran dan Israel telah menjadi faktor negatif bagi kelas aset berisiko tinggi, termasuk mata uang kripto, menurut Caroline Mauron, salah satu pendiri Orbit Markets, penyedia likuiditas untuk perdagangan derivatif aset digital.

“Situasi geopolitik saat ini tidak mendukung aset-aset berisiko,” ujar Mauron.

Pesta ‘Uptober’ Bitcoin Masih Terasa?

Secara historis, harga Bitcoin mengalami kenaikan rata-rata 22,9% setiap bulan Oktober selama periode 2013 hingga 2023. Namun, tahun ini tampaknya akan menjadi ujian apakah tren “Uptober” masih berlaku.

Ambisi untuk melampaui rekor tertinggi Bitcoin pada Maret di angka US$73.798 mungkin harus ditunda. Seperti diketahui Bitcoin tercatat turun 3,5% dalam 24 jam terakhir, berada di level US$61.893.

Posisi terendahnya sempat mencapai US$60.315, yang merupakan penurunan harian terbesar dalam hampir satu bulan.

Ketegangan di Timur Tengah, khususnya setelah Iran meluncurkan serangan rudal balistik ke Israel, telah meningkatkan ketidakpastian pasar,

Hanya Sementara

Meski demikian, Sean McNulty, direktur perdagangan di Arbelos Markets, melihat aksi jual Bitcoin sebagai kemunduran sementara, mengingat Federal Reserve telah mulai menurunkan suku bunga. Ia tetap optimistis bahwa situasi pasca pemilu presiden AS pada November akan menciptakan lingkungan yang lebih mendukung bagi kripto.

“Tren musiman Oktober sebagai bulan terbaik untuk Bitcoin masih ada,” tambah McNulty.

Namun, para pelaku pasar tetap waspada terhadap perkembangan konflik di Timur Tengah, seperti yang dilaporkan oleh Bloomberg News.

Khususnya, janji Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu untuk membalas serangan Iran turut menambah ketegangan. Di sisi lain, pasar saham AS juga mengalami penurunan, sementara harga minyak naik akibat kekhawatiran terkait pasokan.

Aset digital kini cenderung bergerak sejalan dengan pasar saham, menunjukkan bahwa faktor makroekonomi seperti kebijakan moneter menjadi penggerak utama bagi Bitcoin saat ini.

Indeks korelasi harga 50 hari antara 100 token digital teratas dan indeks ekuitas global MSCI Inc. berada di angka 0,65, yang merupakan level tertinggi sejak 2022. Nilai 1 menunjukkan pergerakan aset searah, sedangkan minus 1 menandakan hubungan yang berlawanan.

Iklan

mau tayang di media lain juga

ARTIKEL TERBARU