25.2 C
Jakarta
Minggu, 3 November, 2024

Usaha Kue Kering untuk Lebaran, Simak Analisis Modal dan Tips-nya Yuk!

JAKARTA, duniafintech.com – Usaha kue kering untuk Lebaran pada dasarnya bisa sangat menjanjikan untuk menjadi sumber penghasilan sekunder.

Pasalnya, Lebaran hampir selalu identik dengan kue kering seperti nastar, kastengel, putri salju, coklat, dan jenis camilan lainnya.

Nah, kalau kamu ingin berjualan jenis makanan yang satu ini maka simak yuk analisis dan beberapa tips-nya berikut ini, seperti dinukil dari Plugin Ongkos Kirim.

Baca juga: Cara Bisnis Kurma Muda dengan Keuntungan yang Sangat Menjanjikan

Tips Memulai Usaha Kue Kering

  1. Pilih jenis kue kering yang mau dijual

Membuka usaha kue kering memang tidak selalu berjalan mulus sebab banyak kompetitor yang sudah punya nama di pasaran dan memproduksi banyak varian kue kering.

Banyak varian dan jenis kue kering yang dijual saat bulan Ramadhan dan menjelang lebaran.

Misalnya saja nastar, kastengel, putri salju, sagu keju, choco chips, thumb print, sus kering isi coklat, kue garut, lidah kucing, dan lainnya.

Nah, untuk memulai usaha kue kering, kamu bisa menentukan terlebih dahulu jenis kue kering yang mau dijual.

Pasalnya, setiap kue kering itu dijual dengan harga berbeda sehingga berpengaruh terhadap modal yang akan dikeluarkan.

  1. Eksekusi resep

Berjualan kue kering mendekati Lebaran memang harus tekun, ulet, dan kreatif.

Salah satu cara yang bisa digunakan adalah menggunakan resep terbaik dari para ahlinya.

Sebagai ide jualan menjelang Lebaran yang ramai peminat, kamu dapat menawarkan kualitas lewat rasa dan tampilan kue kering premium.

Caranya, cobalah ikuti resep pembuatan kue kering dari para chef di YouTube, misalnya saja Ny Liem Heritage, Devina Hermawan, dan lainnya.

Dengan menggunakan resep andalan mereka, dijamin kue kering buatan kamu akan akal naik level deh!

  1. Berikan sampel pada pembeli

Saat berbisnis kue kering, salah satu tips andalan yang juga tidak boleh terlewatkan, yaitu memberikan tester atau sampel jadi untuk menarik minat pembeli.

Tips yang satu ini berlaku kalau seluruh kue kering sudah siap dipromosikan dan diperjualbelikan.

Saat sudah memperoleh satu pelanggan yang membeli kue A, kamu bisa memberinya sampel kue kering B (kue yang lain) supaya eksplorasi mereka terhadap produk jualanmu kian tinggi.

Misalkan seorang konsumen membeli nastar dua toples. Nah, ketika kamu memberikan pesanannya, tambahkan beberapa potongan kue kering lain dalam wadah seperti plastik foil berisi kastengel agar dicoba.

Dari situ, sang pembeli akan merasa bahwa seluruh varian kue kering buatanmu ternyata enak dan layak dicoba.

  1. Buat kemasan yang unik dan menarik

Mengembangkan usaha kue kering bukan hanya fokus pada rasa dan tampilan, melainkan juga kemasannya yang menarik agar konsumen kian tergerak untuk membelinya.

Kini, para produsen kue kering sering menggunakan beberapa wadah atau toples.

Misalnya saja toples 500 gram, kotak sekat nastar, toples persegi panjang, toples kaca, dan lainnya.

Kamu dapat memilih toples dengan harga ekonomis, menambahkan stiker atau logo brand kamu, ditambah dengan kartu ucapan atau lainnya.

Di samping itu, pastikan kue kering tertata dengan rapi juga padat supaya kue tetap aman ketika dikirim ke luar kota.

  1. Tambahkan informasi kue kering

Menambahkan informasi kue kering juga akan menambah value produk jualan kamu.

Adapun informasi produk berisi seputar komposisi kue kering, tanggal kedaluwarsa, dan berat bersih.

Misalkan kamu memiliki bisnis kue kering berbahan coklat. Di kemasan bagian belakangnya, kamu bisa menambahkan informasi produk itu.

Dengan memberikan informasi produk, kepercayaan pembeli terhadap produk kamu akan semakin tinggi.

  1. Promosikan produk dengan berbagai metode

Saat membangun bisnis usaha kue kering, sebagai produsen, kamu pun mesti memikirkan metode promosi yang akan digunakan.

Inilah beberapa cara promosi menarik yang dapat dicoba untuk pemula ketika berbisnis kue kering:

  • Word of mouth marketing atau mempromosikan jualan dari mulut ke mulut
  • Membagikan konten lewat postingan WhatsApp Story, Facebook, Reels dan Story Instagram, video TikTok, dan lain-lain
  • Membagikan screenshot testimoni pelanggan yang sudah lebih dulu membeli produk jualanmu
  • Gunakan kata-kata promosi yang menjual dan tidak memaksa pembeli
  • Berikan sampel gratis agar calon pelanggan merasakan produk kamu terlebih dahulu
  • Memanfaatkan kekuatan relasi, seperti grup arisan ibu-ibu, komunitas bapak-bapak, dan sebagainya
  • Jual secara online di marketplace dan menggunakan fitur iklan

Baca juga: Tips Promosi Bulan Ramadhan dan Tujuannya, Cari Tahu Yuk di Sini!

  1. Jual dengan harga wajar

Satu hal lagi yang tidak boleh terlewat saat ingin membangun bisnis kue kering, yakni menetapkan harga yang wajar.

Cara mengetahuinya adalah dengan melakukan riset pasar/mencari tahu melalui marketplace serta toko roti dan swalayan di sekitar tempat tinggalmu.

Harga kue kering di tiap kota biasanya akan berbeda-beda antara satu kota dengan lainnya sebab menyesuaikan jumlah pendapatan bulanan di wilayah itu.

  1. Buka sistem penjualan konsinyasi

Adapun sistem penjualan konsinyasi adalah bentuk kerja sama dalam bisnis antara produsen dengan para agen (pengecer, reseller, distributor, dan lainnya) dengan tujuan menghasilkan keuntungan.

Jika kamu adalah seorang produsen (pihak pembuat kue kering) maka cobalah untuk membuka sistem penjualan konsinyasi dengan menawarkan orang lain supaya:

  • Menjadi reseller produk kamu
  • Menawarkan para pengecer untuk mengambil aneka kue kering di tempatmu
  • Menitipkan kue kering di toko kue dan toko pemilik usaha bahan makanan dan minuman

Analisis Bisnis dan Modal

Mengingat bahwa terdapat banyak kelebihan dan kekurangan dalam berbisnis kue kering, sebaiknya kamu memperhitungkan untung serta ruginya.

Berikut ini contohnya:

  1. Biaya tetap
  • Oven listrik ukuran besar: 558.000
  • Loyang 3 buah @10.000: 30.000
  • Mixer 1: 235.000
  • Kuas kue 1: 7.000
  • Cetakan kue lengkap 1 pack: 27.000
  • Toples plastik 10 dus @12 buah: 500.000
  • Tepung terigu 10 kg @11.000: 110.000
  • Margarin dan mentega: 88.000
  • Telur 5 kg @25.000: 125.000
  • Bahan lain-lain: 75.000

Total biaya tetap: 1.755.000

Usaha Kue Kering

  1. Biaya operasional
  • Listrik: 500.000
  • Biaya transportasi: 50.000
  • Total biaya operasional: 550.000
  1. Total beban dan pendapatan

Misalkan per hari kamu mampu menjual 10 toples kue kering dengan harga Rp35.000 per 250 gram.

Jadi, jika dikalikan selama 2 minggu maka berarti 140 toples x R35.000 = Rp4.900.000

Total bebannya:

= Biaya tetap + biaya operasional

= 1.755.000 + 550.000

= Rp2.305.000

Dengan begitu, laba bersih bisa diperoleh dengan rumus Pendapatan – Beban atau modal usaha menjadi:

= Rp4.900.000 – Rp2.305.000

= Rp2.595.000,00.

Nah, berarti dengan modal dan estimasi penjualan produk dalam dua minggu kamu mampu menghasilkan laba bersih Rp2.595.000,00.

Jenis-jenis Kue Kering Lebaran

  • Kue sagu
  • Kue nastar
  • Kue kastengel
  • Kue putri salju
  • Kue kacang tanah
  • Kue semprit
  • Lidah kucing
  • Kue cornflakes
  • Coklat chip cookies
  • Butter cookies
  • Nastar kurma
  • Kue biji ketapang
  • Kue bangkit
  • Kue satu
  • Kue kembang goyang
  • Kue keciput
  • Pastel kering
  • Kue bawang
  • Kue tambang
  • Akar kelapa

Baca juga: Ide Jualan Takjil Bulan Ramadan 2023, Intip Yuk Rekomendasinya!

Baca terus berita fintech Indonesia dan kripto terkini hanya di duniafintech.com

Iklan

mau tayang di media lain juga

ARTIKEL TERBARU