26.3 C
Jakarta
Senin, 23 Desember, 2024

Valuasi Ekonomi Digital RI Diramal Tembus US$315,5 Miliar di 2030

Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) memperkirakan nilai valuasi ekonomi digital di Indonesia diperkirakan akan mencapai US$124 miliar pada 2025 dan terus meningkat menjadi US$315,5 miliar di 2030.

Peningkatan nilai valuasi ekonomi digital ini menurut Menteri Kominfo Johnny G. Plate didorong oleh pangsa pasar digital di dalam negeri yang terus berkembang, terutama sejak merebaknya pandemi Covid-19 di dalam negeri.

“Dengan geliat potensi dan resiliensi tersebut maka diperkirakan valuasi ekonomi digital Indonesia ke depan akan terus meningkat mencapai sebesar US$124 miliar pada tahun 2025 dan US$315,5 miliar dolar pada 2030,” katanya dalam acara OJK Virtual Innovation 2021, Selasa (12/10).

Plate menjelaskan, inovasi dan utilisasi teknologi digital baik di skala global maupun nasional semakin berkembang pesat di tengah era revolusi industri 4.0 dan lebih terakselerasi akibat dari pandemi Covid-19.

Gelombang Digitalisasi yang Dipicu Penetrasi Internet

Menurutnya, pemicunya adalah penggunaan internet yang semakin masif di tengah masyarakat. Lebih lagi, perkembangan teknologi digital yang menjangkau hingga ke kehidupan sehari-hari masyarakat.

“Pendayagunaan konektivitas internet dan lalu lintas data menjadi enabler bagi kemajuan yang inklusif baik di era normal, saat pandemi Covid-19, maupun nanti pada saat endemi Covid-19,” ujarnya.

Berdasarkan laporan Digital Economy Report 2021 oleh United Nations Conference on Trade and Development (UNCTAD), terlihat bahwa peningkatan bandwidth internet secara global pada tahun 2020 lalu mencapai 35%.

“Ada peningkatan 35% merupakan kenaikan bandwidth internet tahunan terbesar sejak tahun 2013,” ucapnya.

Bahkan, dengan penetrasi internet yang semakin luas, Plate memperkirakan lalu lintas data bulanan secara global pada 2026 nanti bahkan akan mencapai 780 exabyte. Exabyte adalah unit penyimpanan informasi atau komputer yang sama dengan satu triliun bita.

Pengguna Layanan Digital Terus Meningkat

Lebih jauh dia mengatakan, adopsi teknologi digital telah menjadi katalisator bagi kemajuan di berbagai kehidupan dan aktivitas masyarakat termasuk perkembangan ekonomi digital di Indonesia.

Lanskap ekonomi digital Indonesia memiliki modal pembangunan ekonomi digital yang sangat besar berupa jumlah pengguna internet yang mencapai 202,6 juta orang per Januari 2021.

Di samping itu, pengguna layanan digital indonesia juga mengalami pertumbuhan sebesar 37% selama pandemi Covid-19 menurut Google Temasek and Bein tahun 2020 yang lalu.

Resiliensi juga cermin dari peningkatan pendanaan sejumlah startup di Indonesia, di mana hingga kini Indonesia telah memiliki satu decacorn yaitu Gojek, dan 8 unicorn seperti Tokopedia, Traveloka, Bukalapak, J&T Express, Online Pajak, Xendit, dan Ajaib.

“Kolaborasi startup Indonesia pun terlihat dari bergabungnya Gojek dan Tokopedia. Konsolidasi platform e-commerce ini diharapkan mampu memperkuat ekosistem digital nasional melalui upaya-upaya kolaboratif,” tuturnya.

Fintech Punya Andil Dorong Pertumbuhan Ekonomi Digital

Plate pun menuturkan, sektor jasa keuangan digital yang kehadirannya dapat dirasakan bersama melalui berbagai layanan finansial teknologi atau fintech turut menumbuhkan sektor ekonomi digital secara signifikan.

Prospek tumbuh kembang yang positif tersebut terlihat dari jumlah nilai investasi fintech di Indonesia pada tahun 2020 yang mencapai hampir US$180 juta atau setara dengan 20% total investasi fintech antara ASEAN 6, yaitu Indonesia Thailand, Singapura, Malaysia, Filipina, dan Vietnam.

Dia memaparkan, jumlah investasi sektor fintech Indonesia tersebut terbagi dalam tiga sektor, yaitu insurance teknologi sebanyak 38%, payment sebanyak 32%, alternatif lending sebanyak 25% dan finance and accounting technology sebanyak 5%.

“Investasi tersebut memperkuat basis pendanaan platform fintech yang mendorong ekspansi pemanfaatannya bagi masyarakat, di mana Agustus 2021 tercatat layanan fintech lending telah mencapai 27,2 juta masyarakat Indonesia dengan total penyaluran pinjaman Rp14,95 atau hampir Rp15 triliun,” tambahnya.

 

Penulis: Nanda Aria

Editor: Anju Mahendra

Iklan

mau tayang di media lain juga

ARTIKEL TERBARU