JAKARTA – Mata uang Asia, termasuk Rupiah, menunjukkan performa impresif pada perdagangan hari ini, Kamis (5/9). Laporan Bloomberg Technoz mengungkapkan bahwa Rupiah dibuka menguat signifikan, sejalan dengan tren penguatan mata uang Asia lainnya di tengah pelemahan nilai dolar Amerika Serikat (AS) di pasar global.
Rupiah tercatat menguat 0,4% pada pembukaan perdagangan spot pagi ini, mencapai level Rp15.419 per dolar AS. Penguatan ini menjadikan Rupiah sebagai salah satu mata uang dengan performa terbaik di Asia, hanya berada di belakang ringgit Malaysia yang menguat 0,42%.
Valuta Asia Menguat, Rupiah Makin Perkasa Tekuk Dolar AS
Selain Rupiah, mata uang Asia lainnya juga menunjukkan penguatan yang solid. Baht Thailand menguat 0,38%, dolar Taiwan naik 0,34%, dan peso Filipina terapresiasi 0,27%.
Penguatan mata uang Asia ini didorong oleh beberapa faktor, termasuk:
- Pelemahan dolar AS: Indeks dolar AS, yang mengukur kekuatan dolar terhadap sekeranjang mata uang utama lainnya, melemah karena investor mengantisipasi kemungkinan Federal Reserve AS akan mempertahankan suku bunga acuannya pada pertemuan bulan ini.
- Sentimen positif di pasar Asia: Pasar Asia secara umum berada dalam suasana positif, didukung oleh data ekonomi yang kuat dari China dan harapan akan pemulihan ekonomi global yang berkelanjutan.
Penguatan Rupiah menjadi kabar baik bagi perekonomian Indonesia. Hal ini dapat membantu mengurangi tekanan inflasi, meningkatkan daya beli masyarakat, dan mendorong pertumbuhan ekonomi.
Namun, para analis mengingatkan bahwa penguatan Rupiah ini mungkin bersifat sementara. Investor akan terus memantau perkembangan ekonomi global dan kebijakan moneter AS untuk menentukan arah pergerakan mata uang di masa depan.
Meskipun demikian, penguatan Rupiah hari ini memberikan sinyal positif bagi prospek ekonomi Indonesia dan menunjukkan bahwa mata uang Garuda tetap tangguh di tengah dinamika pasar global.
