30.1 C
Jakarta
Jumat, 22 November, 2024

Viral Uang Nasabah BCA Raib Kena Skimming, Pakar Siber: Aneh, Ada Hal yang Ditutupi Pihak Bank

JAKARTA, duniafintech.com – Pengguna ATM hingga saat ini masih menjadi incaran para pelaku kejahatan skimming. Terbaru, ada kasus nasabah PT Bank Central Asia Tbk (BCA) yang viral di media sosial terkait tabungannya yang raib mendadak senilai Rp135 juta.

Menyikapi kasus ini, pakar keamanan siber Vaksincom Alfons Tanujaya menyatakan bahwa seharusnya kejahatan skimming tidak terjadi lagi kalau kartu ATM telah memakai teknologi chip.

Seperti diketahui, skimming adalah pencurian informasi dari kartu kredit dan debit, yang biasanya dilakukan oleh pelaku dengan memasang alat skimmer di lubang mulut mesin ATM.

“Kasus yang telah terjadi itu harus dipastikan, apakah kartu ATM korban sudah diganti chip atau masih kartu magnetik,” kata Alfons, dikutip dari JPNN.com, Rabu (30/3/2022).

Diterangkan Alfons, kartu magnetik ini sangat rentan akan tindak kejahatan skimming dan dipalsukan.

“Jadi, kejahatan skimming terjadi karena bank masih menggunakan teknologi jadul puluhan tahun lalu kartu magnetik yang sudah sangat tidak aman dan harus dihindari untuk digunakan,” papar Alfons.

Padahal, sebagaimana aturan Bank Indonesia, per 1 Januari 2022 lalu, semua kartu ATM sudah harus menggunakan chip. Hal ini bertujuan untuk meminimalisasi aksi skimming.

“Jadi, ini aneh dan mencurigakan. Ada hal yg ditutupi oleh bank,” tutur Alfons.

Dalam dugaannya, dari kasus nasabah BCA tersebut, banyak nasabah yang belum mengganti kartu chip atau sudah chip. Akan tetapi, ada kebocoran data dari sektor lain sehingga kartu ATM bisa dikloning.

Di samping itu, berkembangnya kecanggihan teknologi sekarang ini juga membuat pelaku menggunakan alat untuk mengintip PIN di ATM.

“Hal itu tentu bisa memalsukan kartu ATM korban,” ulasnya.

Oleh sebab itu, dirinya pun mengimbau agar pihak bank dan nasabah segera mengganti kartu ATM dan kartu lain dengan teknologi chip yang tidak bisa di-skimming lagi.

“Harusnya, ini sudah dilakukan oleh mayoritas nasabah dan kartu magnetik jangan digunakan lagi atau bank menonaktifkan seluruh ATM dengan kartu magnetik agar nasabah mau tidak mau harus mengganti dengan kartu chip,” tandas Alfons.

Permasalahan sudah selesai

Sementara itu, PT Bank Central Asia Tbk (BCA) sendiri menyebut bahwa permasalahan ini sudah selesai. Menurut Executive Vice President Secretariat & Corporate Communication BCA, Hera F. Haryn, pihaknya sudah menyelesaikan permasalahan ini dengan pihak nasabah.

“Terkait dugaan kehilangan sejumlah dana via penarikan ATM, kami sampaikan bahwa saat ini BCA berupaya semaksimal mungkin melakukan penelusuran mendalam terkait permasalahan tersebut,” katanya melalui keterangan resmi, Senin (28/3/2022) lalu.

Di lain sisi, dikatakan Direktur Utama PT Bank Central Asia Tbk (BCA), Jahja Setiaatmadja, pihaknya bakal mengganti 100 persen uang nasabah yang hilang.

“Infonya, (kasus ini, red) sudah beres. Memang di-skim, dari hasil investigasi kami, bukan kesalahan nasabah. Iya, kalau bukan karena kesalahan atau kelalaian nasabah, kami (BCA) ganti 100 persen,” tutur Jahja.

 

 

Penulis: Kontributor/Boy Riza Utama

Admin: Panji A Syuhada

Iklan

mau tayang di media lain juga

ARTIKEL TERBARU