28.3 C
Jakarta
Senin, 29 April, 2024

WACC adalah: Definisi, Rumus, Cara Hitung, hingga Manfaatnya

JAKARTA, duniafintech.com – Weighted Average Cost of Capital atau WACC adalah metode penting dalam dunia keuangan untuk menilai biaya modal suatu investasi.

Investasi dalam aset kripto, seperti Bitcoin dan Ethereum, telah menjadi tren populer akhir-akhir ini. Perusahaan-perusahaan juga tidak ketinggalan dalam memanfaatkan peluang ini untuk mendiversifikasi portofolio mereka.

Weighted Average Cost of Capital mengukur rata-rata biaya modal yang digunakan oleh perusahaan dalam mendanai proyek-proyeknya. Untuk memahami konsep ini dengan lebih mendalam, penting untuk mengetahui komponen-komponen WACC dan cara menghitungnya dengan tepat.

Dalam menghitung Weighted Average Cost of Capital, beberapa komponen kunci yang harus dipertimbangkan meliputi biaya utang, biaya ekuitas, dan biaya modal sendiri. Dengan memahami rumus dan perhitungan ini, perusahaan dapat membuat keputusan investasi yang lebih cerdas dan efisien.

Investasi dalam aset kripto bukan hanya tentang potensi keuntungan yang tinggi, tetapi juga mempertimbangkan biaya modal yang efisien. Dengan memahami Weighted Average Cost of Capital, perusahaan dapat mengevaluasi investasi mereka dengan lebih baik, memastikan penggunaan sumber daya keuangan secara optimal, dan mencapai tujuan keuangan jangka panjang mereka.

Baca juga: Market Outlook INDODAX Analisa Fundamental dan Arah Kripto

ISFF 2023 INDODAX

WACC adalah

WACC adalah konsep penting dalam dunia keuangan yang mengukur rata-rata biaya modal sebuah perusahaan. WACC melibatkan perhitungan biaya ekuitas dan biaya utang yang digunakan untuk mendanai operasional perusahaan.

Fungsi utama WACC dalam perencanaan keuangan perusahaan adalah sebagai alat evaluasi proyek investasi baru. Dengan menggunakan WACC, perusahaan dapat menilai apakah suatu proyek investasi akan menguntungkan bagi perusahaan dan pemegang saham, atau justru sebaliknya, proyek tersebut akan merugikan.

Penting untuk dicatat bahwa jika persentase WACC tinggi, hal ini mengindikasikan bahwa total pendanaan perusahaan relatif lebih besar dan perusahaan memiliki lebih sedikit dana kas yang dapat disalurkan kepada investor atau untuk pelunasan utang. Tingginya persentase WACC juga menunjukkan bahwa perusahaan mungkin kesulitan menciptakan nilai tambah bagi kreditur dan investor. Dalam situasi ini, investor cenderung mencari perusahaan lain yang memiliki tingkat WACC yang lebih rendah untuk menanamkan modal mereka.

Tujuan WACC adalah

Setelah memahami konsep Weighted Average Cost of Capital, penting untuk mengetahui tujuan-tujuan utama dari perhitungannya. Beberapa tujuan utama Weighted Average Cost of Capital meliputi:

1. Membantu Manajemen dalam Evaluasi Keputusan Keuangan

Weighted Average Cost of Capital memberikan data penting bagi manajemen dalam mengevaluasi opsi pendanaan untuk pembelian aset baru, baik melalui ekuitas maupun utang. Dengan membandingkan kedua opsi ini, manajemen dapat membuat keputusan finansial yang bijak. Keputusan ini memiliki dampak besar terhadap tingkat keuntungan perusahaan dan nilai total saham.

2. Menjadi Indikator Keseimbangan

Weighted Average Cost of Capital berfungsi sebagai indikator yang membantu menyeimbangkan harga saham, ekspektasi return investor, dan total biaya pembelian aset. Dengan mempertimbangkan WACC, perusahaan dapat merencanakan harga jual saham dan membuat keputusan investasi yang sejalan dengan ekspektasi investor.

3. Mendukung Keputusan Strategis

WACC digunakan sebagai alat untuk menilai dampak keputusan strategis, seperti merger. Dengan mempertimbangkan Weighted Average Cost of Capital, perusahaan dapat menentukan apakah merger atau akuisisi akan memberikan dampak positif atau sebaliknya. Selain itu, WACC juga digunakan sebagai indikator untuk mengevaluasi keputusan perusahaan terkait penerimaan pinjaman atau investasi baru, membantu perusahaan dalam pengambilan keputusan finansial yang tepat.

Komponen-komponen WACC

Setelah memahami tujuan Weighted Average Cost of Capital, sekarang mari kita pahami komponen-komponen utama dari Weighted Average Cost of Capital. Terdapat dua komponen utama dalam WACC, yaitu Cost of Debt (biaya utang) dan Cost of Equity (biaya ekuitas). Berikut penjelasannya:

1. Cost of Equity

Komponen pertama dari Weighted Average Cost of Capital adalah Cost of Equity, yang merujuk pada biaya modal atau ekuitas. Cost of equity mewakili biaya peluang yang harus dibayar oleh pemegang saham atau investor untuk menanamkan modalnya di perusahaan. Biaya ini mencerminkan kompensasi yang diberikan kepada investor sebagai imbalan atas risiko yang mereka ambil saat berinvestasi di perusahaan tersebut. Cost of equity dapat dihitung menggunakan metode Capital Asset Pricing Model (CAPM) dengan rumus berikut:

Cost of Equity = Risk Free Rate + Beta Equity (Return Historis – Risk Free Rate)

  1. Cost of Debt

Komponen kedua adalah Cost of Debt, yang merujuk pada biaya utang atau tingkat bunga yang harus dibayarkan oleh perusahaan kepada pemberi pinjaman atau kreditur. Cost of Debt dapat dihitung berdasarkan tingkat bunga yang telah ditetapkan pada saat jatuh tempo. Tingkat bunga ini ditentukan dengan menambahkan risk-free rate dengan risk premium, kemudian dikalikan dengan (1 – Tax Rate) untuk memperhitungkan keuntungan pajak. Rumus perhitungannya adalah sebagai berikut:

Cost of Debt = (Risk Free Rate + Tingkat Risiko Kredit) (1 – Tax Rate)

Rumus WACC

Setelah memahami komponen-komponen Weighted Average Cost of Capital, penting juga untuk mengetahui rumus matematika dari Weighted Average Cost of Capital. Rumus ini digunakan dalam menganalisis biaya modal dan struktur modal suatu perusahaan. Berikut adalah rumus WACC:

WACC = (E/V x Re) + [(D/V x Rd) x (1 – T)]

Keterangan:

  • E/V: persentase modal ekuitas
  • E/D: persentase modal utang
  • D: market value utang
  • E: market value ekuitas
  • V: D + E
  • Rd: cost of debt
  • Re: cost of equity
  • T: corporate tax rate

WACC = (E/V x Re) + [(D/V x Rd) x (1 – T)]

Keterangan:

  • E/V: persentase modal ekuitas
  • E/D: persentase modal utang
  • D: market value utang
  • E: market value ekuitas
  • V: D + E
  • Rd: cost of debt
  • Re: cost of equity
  • T: corporate tax rate

Baca juga: Baby Doge: Cara Kerja, Keunikan, hingga Pergerakan Harganya

wacc adalah

Cara Menghitung WACC

Sudah tahu kan rumus Weighted Average Cost of Capital? Kini, saatnya untuk mengetahui cara menghitung WACC. Untuk bisa mengetahui menghitungnya, simak contoh soal  berikut ini yang menggunakan rumus Weighted Average Cost of Capital, yaitu:

Misalkan perusahan XYZ ingin memperluas jangkauannya dengan cara melakukan ekspansi. Terkait hal itu, diketahui bahwa perusahaan XYZ memerlukan modal sebanyak Rp2,5.000.000.000. Perusahaan ini lantas menerbitkan saham sebanyak kurang lebih 1 juta lembar seharga Rp2.000/lembar sahamnya.

Dalam hal ini, para pemegang saham ingin memperoleh return saham sekitar 20%. Di samping itu, perusahaan pun meminjam dana kepada pihak bank sebanyak Rp500.000.000 dengan interest rate sebesar 10%. Sementara itu, besaran pajak perusahan ini diketahui sebesar 10%.  Lantas, berapakah nilai Weighted Average Cost of Capital perusahan itu?

Diketahui:

  • Rd = 10%
  • Re = 20%
  • D = Rp 500 juta
  • E= Rp2.000 x 1 juta lembar saham = Rp 2 miliar 
  • V = 500 juta + 2 miliar = Rp 2,5 miliar
  • T = 10% = 0,1

Maka dari itu, WACC perusahaan bisa dihitung dengan rumus berikut ini, yaitu:

WACC = (E/V x Re) + [(D/V x Rd) x 1-T)

= (2 miliar/2,5 miliar x 20 %) + [(500 juta rupiah/2,5 miliar  x 20%) x 1 – 0,1]

= 0,16 + (0,04 x 0,9)

= 0,16 + 0,036

= 0,196 (19,6%)

Manfaat WACC adalah

Setelah memahami cara menghitung Weighted Average Cost of Capital, penting juga untuk mengetahui manfaat dari Weighted Average Cost of Capital ini, baik bagi perusahaan maupun investor. Berikut adalah beberapa manfaat utama dari WACC bagi keduanya:

1. Bagi Investor

Salah satu manfaat utama WACC bagi investor adalah membantu mereka membuat proyeksi mengenai return yang diharapkan dari investasi. Investasi bertujuan untuk memperoleh keuntungan, dan investor perlu memilih perusahaan yang dapat memberikan return maksimal. Dalam hal ini, nilai WACC perusahaan menjadi pertimbangan penting bagi investor. Nilai WACC bervariasi tergantung pada industri dan skala usaha perusahaan. Perusahaan baru biasanya memiliki nilai WACC yang lebih tinggi karena risikonya juga lebih tinggi. Sebaliknya, nilai WACC yang rendah menunjukkan bahwa perusahaan tersebut lebih aman untuk diinvestasikan.

  1. Bagi Perusahaan

Perusahaan seringkali memiliki komposisi modal yang berbeda antara utang dan ekuitas. Cost of capital perusahaan dapat bervariasi karena perbandingan yang tidak sama ini. Oleh karena itu, perusahaan menggunakan WACC sebagai alat untuk menyeimbangkan dan menghitung cost of capital yang akurat.

Selain itu, WACC memberikan manfaat besar bagi perusahaan dalam beberapa hal. Pertama, WACC digunakan sebagai indikator dalam evaluasi modal proyek yang akan dilaksanakan. 

Kedua, WACC membantu perusahaan menentukan opsi pembiayaan yang paling tepat saat membeli aset baru, apakah menggunakan utang atau ekuitas. 

Ketiga, WACC digunakan untuk menetapkan target minimal yang harus dicapai oleh perusahaan agar sejalan dengan pertumbuhan pasar. 

Keempat, WACC digunakan untuk mengukur kinerja manajerial perusahaan. Dengan memahami nilai WACC, perusahaan dapat membuat keputusan keuangan yang lebih tepat, mengoptimalkan struktur modal, dan meningkatkan nilai bagi pemegang saham serta investor.

Baca juga: Cara Trading Kripto di INDODAX, Cuan sudah Menantimu!

Baca terus berita fintech Indonesia dan kripto terkini hanya di duniafintech.com

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Iklan

ARTIKEL TERBARU

LANGUAGE