JAKARTA, 11 November 2024 – Pedagang berpengalaman dan pakar analisis teknikal Peter Brandt menunjukkan pandangan optimisnya terhadap harga Bitcoin setelah cryptocurrency ini mencapai rekor tertinggi sepanjang masa baru-baru ini.
Melalui unggahan di platform X, Brandt mencatat bahwa selama periode Maret hingga Oktober 2024, Bitcoin secara konsisten memberikan peluang beli saat mengalami penurunan harga.
“Ketika BTC memutuskan untuk ‘Mark-Up,’ ia tidak pernah menengok ke belakang,” tegas Brandt.
Saat Bitcoin Naik, Maka Akan Berkelanjutan?
Brandt menambahkan bahwa biasanya ketika BTC naik, maka kenaikannya akan berkelanjutan dan itu sudah pernah terjadi sepanjang sejarah. Brandt menyebutkan kemungkinan Bitcoin mencapai sekitar Rp2 miliar ($125,000) pada Tahun Baru, menggunakan pendekatan model probabilitas Bayesian berbasis “waktu/harga.”
“Berdasarkan pergerakan harga dari Januari hingga Maret 2024 sebagai satu-satunya probabilitas awal ‘waktu/harga’, harga BTC bisa mencapai $125K di Tahun Baru,” tambahnya.
Dalam konteks analisis Bayesian, “priors” adalah data atau asumsi awal yang digunakan untuk memprediksi hasil masa depan berdasarkan pola yang pernah terjadi. Brandt menggunakan pergerakan harga Bitcoin dari Januari hingga Maret 2024 sebagai data awal yang mungkin menunjukkan arah BTC di masa mendatang.
Brandt juga menggarisbawahi bahwa Bitcoin kini berada dalam “sweet spot” dari siklus halving-nya, yang secara historis sering disertai dengan lonjakan harga signifikan. Menurutnya, siklus halving yang mengurangi imbalan penambangan biasanya membagi tren bullish menjadi dua fase terpisah, membentuk pola waktu yang relatif dapat diprediksi.
Prediksi Harga Bitcoin 2025
Berdasarkan pola ini, Brandt memperkirakan bahwa harga Bitcoin berpotensi mencapai puncaknya di kisaran $130,000 hingga $150,000 pada Agustus atau September 2025, dengan mempertimbangkan volatilitas dan potensi pertumbuhan jika tren bullish tetap bertahan.
Prediksi serupa juga datang dari analis lain. Vaneck, perusahaan manajemen aset, memperkirakan bahwa jika Bitcoin diadopsi sebagai cadangan global oleh bank sentral, harganya bisa mencapai $3 juta pada tahun 2050. Di sisi lain, analis dari Bernstein memperkirakan harga BTC bisa mencapai $200,000 pada akhir tahun 2025. JPMorgan juga menunjukkan pandangan positif, dengan analisnya menyatakan bahwa mereka optimis terhadap Bitcoin menuju tahun 2025.
