31.7 C
Jakarta
Senin, 23 Desember, 2024

Harta Warisan Vanessa Angel Jadi Pembahasan, Inilah Pentingnnya Wealth Management

JAKARTA, duniafintech.com – Wealth management adalah produk keuangan terkait pengelolaan manajemen kekayaan, yang secara sederhana pada saat ini bisa diartikan sebagai manajer keuangan pribadi. Meski belum banyak disosialisasikan dan bahkan tidak diketahui oleh banyak orang, jenis pengelolaan aset ini kembali mencuat di ranah publik setelah sorotan banyak pihak saat ini mengarah kepada Ayah mendiang Vanessa Angel, Doddy Sudrajat.

Doddy sendiri diketahui tengah menjadi sorotan setelah dirinya membahas warisan mendiang putrinya. Pria paruh baya ini bahkan dianggap gila harta oleh sebagian orang karena membahas warisan untuk kepentingan keluarganya daripada memikirkan kebutuhan sang cucu, Gala Sky, yang notabene adalah anak kandung mendiang Vanessa Angel dan Bibi Andriansyah.

Menurut Doddy, sebagaimana dikutip dari sejumlah kanal berita, dirinya berencana untuk memisahkan warisan Vanessa Angel dan Bibi Andriansyah setelah keduanya meninggal dunia akibat kecelakaan tragis beberapa waktu lalu.

Hal itu dilakukannya dengan alasan bahwa ahli waris dari pihak Bibi punya surat tersendiri dan untuk keluarga Vanessa memiliki suratnya sendiri. Bukan hanya Doddy, ibu sambung Vanessa Angel, Puput, juga menjadi sorotan karena memperbincangkan soal barang-barang almarhumah Vanessa yang akan dibawa oleh keluarga. Rencananya, kata Puput, mereka akan membuat museum untuk mengenang mendiang Vanessa.

Produk Wealth Management Belum Populer di Indonesia?

Bisnis produk layanan penasihat investasi yang menghubungkan layanan keuangan untuk memenuhi kebutuhan kliennya ini masih belum populer di Indonesia. Padahal, bisnis ini telah berkembang dalam beberapa tahun terakhir.

Hal itu ditengarai terjadi karena masih banyak kalangan masyarakat di tanah air yang belum mengenal betul tentang produk manajemen kekayaan ini. Di samping itu, perkembangan klien dalam manajemen kekayaan pun belum dapat disebut banyak, salah satunya karena sosialisasi mengenai jasa ini yang masih kurang, padahal OJK sudah melakukan sosialisasi terkait produk ini setiap harinya.

Selain itu, hal ini terjadi karena masyarakat memang masih sangat akrab dengan tabungan ataupun deposito, yang diklaim jauh lebih aman dan pasti. Padahal, dalam kenyataannya, diperlukan keberanian untuk mengambil risiko dan juga harapan agar dapat memperoleh keuntungan yang lebih besar.

Maka dari itu, potensi bisnis ini di Indonesia sejatinya masih sangat besar dan terbuka. Dalam hal ini, diperlukan pengetahuan masyarakat terkait jasa ini. Saat ini, sejumlah bank besar di Indonesia semakin kompetitif dalam mengarap bisnis ini, mulai dari Bank Mandiri, Bank Syariah Indonesia (BSI), BCA, BRI, hingga bank asing yang beroperasi di tanah air, misalnya Citi Bank, Standard Charter Bank, dan lain-lain.

Pengertian dan 3 Pilar Wealth Management

Pada dasarnya, manajemen kekayaan adalah suatu manajemen keuangan keluarga. Dari kasus Vanessa Angel di atas, Anda pun mungkin pernah mendengar mengenai kisah Michael Jackson yang harus menjual rumahnya demi memenuhi kebutuhan hidupnya.

Padahal, sang raja pop dunia ini sudah sangat terkenal di dunia hiburan sejak masih muda. Pertanyaannya, “Uang yang selama ini sudah didapatkan itu lari ke mana?” tentu saja hal ini tidak akan terjadi bila ia mampu menerapkan manajemen kekayaan di dalam kehidupannya.

Secara harfiah, manajemen keuangan pribadi adalah jasa penasihat investasi di dalam bidang keuangan dan juga perencanaan keuangan. Dalam arti, hal ini juga sangat bisa dilakukan oleh setiap individu, tetapi ia tetap bukanlah hal yang mudah untuk dilakukan.

Oleh sebab itu, kebanyakan orang umumnya memerlukan pengelola keuangan yang sudah mempunyai pengetahuan yang cukup terkait berbagai jenis investasi keuangan yang sudah tersedia. Pada akhirnya, jasa inipun berkembang menjadi bisnis jasa financial planner sehingga pengertiannya juga ikut berkembang, dari yang pada awalnya hanya pengelolaan nilai kekayaan yang dikerjakan secara sendiri, kini menjadi pengelolaan keuangan yang dikerjakan oleh suatu lembaga atau badan.

Istilahnnya sendiri mulai sering dipakai pada awal tahun 2000-an. Akan tetapi, kehadirannya sendiri sudah lebih dulu ada seperti di kota-kota besar dunia, mulai dari London, Paris, hingga Amsterdam. Kegiatan pengelolaan keuangan secara holistik ini sudah lebih dulu dikenal sejak abad ke 17 dan abad ke 18, yang perkembangannya tidak lepas dari pusat keuangan yang terjadi pada saat itu.

Untuk diketahui, terdapat 3 pilar dalam wealth management, yakni:

  • Wealth Protection and Preservation atau Perlindungan terhadap kekayaan dan proteksi: menekankan pada proteksi kekayaan yang dikelola.
  • Wealth Accumulation and Growth atau pengembangan dan akumulasi kekayaan: menekankan pada pertumbuhan kekayaan dan akumulasi kekayaan.
  • Wealth Distribution and Transition atau manajemen distribusi dan transisi kekayaan: menekankan pada perencanaan kekayaan setelah melewati masa produktif.

Para Penyedia Jasa Manajemen Kekayaan

Adapun jasa yang satu ini pada umumnya ditawarkan oleh pihak perbankan dan pihak lainnya, seperti asset management, asuransi, private banking, brokerage, investment banking, independent financial advisor, bahkan kantor akuntan.

Diketahui, setiap bank punya mempunyai layanan jasanya masing-masing, mislanya ABC Amro Indonesia dengan Van Gogh Preferred Banking yang khusus kalangan masyarakat kelas atas dengan saldo simpanan minimalnya adalah Rp500 juta. Kemudian, Bank Syariah Mandiri yang memiliki BSM Priority dengan saldo minimal Rp250 juta.

Di samping itu, jika ada lembaga yang mengaku punya layanan jasa ini, tetapi ternyata mereka hanya berfokus pada penawaran produk asuransi ataupun produk deposito saja, atau hanya menawarkan produk reksadana, dapat dipastikan bahwa mereka bukanlah penyedia jasa manajemen kekayaan yang kompatibel.

Sebagai iformasi, lembaga keuangan atau perbankan yang memang mempunyai program manajemen kekayaan komprehensi adalah yang di dalamnya punya layanan lengkap, misalnya investasi yang ada pada produk keuangan atau nonkeuangan. Selain itu, mereka pun bakal memberikan saran terkait jenis investasi riil, seperti usaha prospektif, rumah, emas, dan sebaginya. Bahkan, mereka tidak fanatik pada produknya sendiri sebab mereka pun bakal terbuka dengan lembaga lain yang memang lebih sesuai dengan kondisi kliennya.

Karena itu, sebelum Anda memilih perbankan atau lembaga keuangan yang di dalamnya menyediakan produk jasa ini, perhatikanlah beberapa hal berikut:

  • Anda mesti mendatangi langsung pihak bank ataupun lembaga keuangan yang menawarkan jasa ini. Tanyakan pula seluruh layanan yang mampu mereka berikan.
  • Perhatikan siapa saja yang berada di hadapan Anda saat mengunjungi lembaga atau bank penyedia jasa ini, apakah yang dipercayakan itu merupakan orang yang kompeten atau tidak. Penting dipahami bahwa nama besar bukanlah jaminan bahwa Anda dapat memperoleh orang yang kompeten dan punya pengalaman luas.
  • Tanyakan juga berapa biaya yang harus dikeluarkan saat menggunakan jasa ini. Kemudian, hitunglah biaya yang harus dikeluarkan dan manfaat apa saja yang dapat Anda peroleh nantinya.

Struktur Bisnis dan Strategi Manajemen Kekayaan

Adapun wealth management bisa bekerja sebagai bagian dari bisnis kecil atau sebagai bagian dari bisnis yang lebih besar, umumnya terkait pada industri keuangan, yang bergantung pada bisnisnya. Manajemen kekayaan ini bisa berfungsi di bawah jabatan yang berbeda, termasuk konsultan keuangan atau penasihat keuangan.

Dalam hal ini, klien bisa menerima layanan dari konsultan tunggal yang ditunjuk atau yang memiliki akses ke anggota tim manajemen kekayaan yang sudah ditentukan. Di sisi lain, untuk strateginya, mereka akan memulai dengan mengembangkan rencana yang akan mempertahankan dan meningkatkan kekayaan klien berdasakan situasi keuangan, tujuan, serta tingkat kenyamanan individu itu.

Usai rencana awal dikembangkan, manajer bakal mengadakan pertemuan secara berkala dengan klien untuk memperbarui tujuan, meninjau, serta menyeimbangkan kembali portofolio keuangan dan menyelidiki perlukah layanan tambahan atau tidak sama sekali, dengan tujuan akhir untuk memberikan jasa layanan keuangan bagi klien selama masa hidupnya.

Contoh-contoh Produk

  1. Bank Permata

Solusi manajemen keuangan pribadi dari Permata Bank adalah sebagai berikut:

  • Reksadana
  • Obligasi Pemerintah
  • Bancassurance

Produk yang ditawarkan, yaitu:

  • Relationship Manager yang bersertifikasi: Permata Bank punya Relationship Manager yang bersertifikasi yang siap membantu mengidentifikasi kebutuhan keuangan Anda serta menyediakan alternatif produk untuk memenuhi kebutuhan itu.
  • Edukasi Wealth Management yang berkelanjutan: Permata Bank berkomitmen untuk memberikan edukasi terkait jasa ini lewat serangkaian seminar, mulai dari yang berskala kecil hingga besar, yang diadakan setiap tahun.
  • Consolidated Statement: dalam hal ini, Anda bisa memantau perkembangan portofolio Anda dalam satu laporan keuangan gabungan.
  1. CIMB Niaga

Produk, antara lain:

  • Treasury
  • Reksa Dana
  • Back to Back Loan
  1. Citibank

Sejumlah produk yang ditawarkan oleh bank ini, yaitu:

  • Rekening Tabungan: Rekening Giro, Regular Saving Account, MaxiSave Account.
  • Deposito: Flexible Deposit, Regular Time Deposit
  • Rekening Investasi: Obligasi, Reksa Dana, Reguar Invesment Plan, Investment Backed Loan.
  • Asuransi: Wealth Protection, Wealth Accumulation, Wealth Distribution.

 

Penulis: Kontributor

Editor: Anju Mahendra

Iklan

mau tayang di media lain juga

ARTIKEL TERBARU