27.1 C
Jakarta
Senin, 23 Desember, 2024

Wendi Ditawari Fix Income 20%, Korban DNA Pro Mengaku Rugi Rp25 MiliarĀ 

JAKARTA, duniafintech.com – Korban robot trading DNA Pro, Wendi, mendatangi Direktorat Tindak Pidana Ekonomi Khusus Bareskrim Polri bersama kuasa hukumnya, Riki Ricardo Manik. Wendi melaporkan kerugian yang dialaminya atas praktik investasi bodong tersebut.

Dalam kunjungannya ke Bareskrim Polri tersebut, Wendi mengaku bahwa dia dan adik sepupunya mengalami kerugian hingga Rp25 miliar karena berinvestasi pada robot trading DNA Pro.

ā€œSaya bergabung sejak Juni 2021. Awalnya diajak teman dan keluarga,” katanya sebagaimana dikutip dari Tempo.co di Bareskrim Polri, Selasa (5/4).

Dia menjelaskan, karena tertarik dengan ajakan teman dan keluarganya tersebut, akhirnya Wendi pun mengikuti presentasi melalui zoom meeting dengan pihak robot trading DNA Pro.

Bahkan, dia pun sempat mengikuti beberapa acara yang diselenggarakan secara offline oleh pihak DNA Pro di Bali dan Surabaya. Usai, menghadiri acara tersebut lah kemudian Wendi semakin yakin untuk bergabung.

“Dari situ kami lebih yakin, mereka menjanjikan dan menyakinkan profit. Awalnya kami coba, oke,ā€ ujarnya.

Wendi pun menuturkan, pihaknya ditawari keuntungan pasti atau fix income sebesar 20% setiap bulannya. Tak hanya itu, pihak DNA Pro pun menjanjikan bahwa uang yang disetorkan dapat ditarik atau withdraw kapanpun.

Dia pun mengaku sempat menikmati keuntungan dari bergabung dengan robot trading ini. Walaupun tidak dijelaskan secara spesifik berapa profit yang telah dinikmatinya.

Hanya saja, aplikasi robot trading DNA Pro ini tiba-tiba ditutup dan disegel oleh Kementerian Perdagangan dan Dittipideksus Bareskrim Polri pada Januari 2022. Sehingga, membuat komunikasi dengan pihak DNA Pro menjadi terhambat.

Biasanya, komunikasi yang dilakukan Wendi langsung dengan founder grup atau leader-leader yang ada di dalam grup. Namun, sejak disegel komunikasi terganggu dan penarikan dana tersendat.

ā€œKomunikasi makin susah setelah disegel, lalu penarikan dana sampai saat ini enggak bergerak sama sekali, ya begitulah,ā€ ucapnya.

Namun begitu, dia mengaku bahwa hingga Januari 2022 dia dan sepupunya masih menyetorkan dana, karena tergiur dengan janji manis dan keuntungan yang sempat dinikmatinya.

ā€œKarena kami masih yakin banget habis ada acara dan mereka meyakinkan kami banget. Dan akhir Januari mendadak ditutup. Total itu aku dan adik sepupu Rp 25 miliar,ā€ terangnya.

 

 

Penulis: Nanda Aria

Editor: Rahmat Fitranto

Iklan

mau tayang di media lain juga

ARTIKEL TERBARU