JAKARTA, 10 Desember 2024 – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berhasil mencatatkan penguatan pada pekan lalu, dengan menutup perdagangan pada posisi 7.382,78, menguat 0,95% dalam beberapa hari terakhir. Secara keseluruhan, IHSG tercatat mengalami kenaikan sebesar 3,77% sepanjang minggu tersebut.
Kembalinya arus dana asing atau capital inflow turut mendukung penguatan ini, dengan tercatat adanya aksi beli bersih (net buy) sebesar Rp 1,07 triliun.
Analisis IHSG: Rebound dan Potensi Kenaikan Lanjutan
Menurut Dimas Krisna Ramadhani, Equity Analyst Indo Premier Sekuritas (IPOT), IHSG berhasil rebound dari level support terdekat, mengakhiri tren penurunan yang terjadi selama bulan November. Jika IHSG dapat bertahan di atas level support 7.250, ia memprediksi indeks ini berpotensi untuk terus menguat menuju level 7.500 hingga 7.600 pada akhir tahun 2024.
Dimas menambahkan, penguatan IHSG pekan lalu didorong oleh sektor-sektor yang mencatatkan kenaikan signifikan, terutama saham-saham konglomerat yang berada dalam jajaran 10 besar kapitalisasi pasar. Momentum window dressing yang biasa terjadi menjelang akhir tahun diperkirakan akan terus membuka peluang bagi saham-saham besar untuk melanjutkan penguatan.
Top Gainers: IDX Energy dan IDX Infrastructure
Sektor IDX Energy menjadi salah satu sektor yang mendominasi penguatan IHSG pekan lalu, dengan mencatatkan kenaikan sebesar 4,5%. Saham PT Alamtri Resources Indonesia Tbk (ADRO) menjadi salah satu yang mencatatkan kenaikan paling signifikan, yaitu sebesar 10,6%. ADRO berhasil rebound setelah mencatatkan penurunan pada ex-date dividen sebelumnya. Pergerakan positif ADRO juga dipengaruhi oleh aksi korporasi perusahaan, yaitu listingnya PT Adaro Andalan Indonesia Tbk (AADI), anak perusahaan ADRO.
AADI sendiri langsung menunjukkan performa impresif, berhasil ditutup pada level auto rejection atas (ARA) pada dua hari pertama pasca-listing di bursa pada Kamis (5/12). Selain itu, sektor IDX Infrastructure juga mencatatkan penguatan 4,3%, yang didorong oleh lonjakan saham PT Barito Renewables Energy Tbk (BREN). Saham BREN mengalami lonjakan harga sebesar 28% setelah perusahaan mengumumkan pembagian dividen interim sebesar Rp 506 miliar, atau Rp 3 per lembar saham.
Top Losers: IDX Transport dan IDX Consumer Cyclicals
Meski IHSG mengalami penguatan, sektor IDX Transport dan IDX Consumer Cyclicals justru mencatatkan pelemahan. Sektor transportasi mengalami penurunan 1,3% pada pekan lalu, meskipun sektor ini diharapkan dapat mendapat keuntungan dari kebijakan pemerintah yang menurunkan harga tiket pesawat untuk periode Natal dan Tahun Baru (Nataru). Namun, respon pasar terhadap kebijakan tersebut belum terlihat signifikan.
Sektor IDX Consumer Cyclicals juga mengalami penurunan sebesar 0,9%, yang menunjukkan adanya rotasi sektor dalam menjaga pergerakan IHSG. Menurunnya sentimen positif di sektor ini turut berperan dalam pelemahan tersebut.
Sentimen yang Mempengaruhi Pasar Pekan Ini
Menghadapi pekan depan (9–13 Desember 2024), Dimas mengidentifikasi tiga sentimen yang dapat mempengaruhi pergerakan pasar saham.
-
Inflasi Tahunan Amerika Serikat
Sentimen pertama yang perlu diperhatikan adalah rilis data inflasi tahunan AS bulan November yang diprediksi akan mencatatkan angka 2,7%, sedikit lebih tinggi dibandingkan inflasi bulan sebelumnya yang tercatat sebesar 2,6%. Meskipun demikian, angka inflasi ini masih berada dalam rentang yang diharapkan oleh The Fed, yang menargetkan inflasi sekitar 2% pada 2024.
-
Producer Price Index (PPI) AS
Selain inflasi, data PPI bulanan AS untuk November juga akan dirilis, dengan prediksi adanya kenaikan sebesar 0,3%. Jika prediksi ini akurat, maka angka PPI ini akan mencatatkan kenaikan tertinggi sejak Juli lalu. PPI adalah indikator penting untuk menilai inflasi sisi produsen, yang dapat memberi gambaran mengenai potensi tekanan inflasi di masa depan.
-
Momentum Window Dressing
Momentum window dressing juga akan menjadi sentimen yang mempengaruhi pasar. Seperti yang terlihat pada pergerakan IHSG yang berhasil ditutup di atas level MA20 pada 4 Desember lalu, ini menandakan adanya potensi pembalikan tren yang dapat mendorong penguatan IHSG ke depannya. Selain itu, data aliran dana asing yang menunjukkan adanya pembelian bersih di pasar saham Indonesia menambah optimisme bagi pasar domestik.
Window Dressing dan Rekomendasi Saham Pekan Ini
Berdasarkan analisis tersebut, Dimas memberikan beberapa rekomendasi saham yang berpotensi untuk mendapat perhatian selama periode window dressing tahun ini, antara lain:
-
PT Barito Renewables Energy Tbk (BREN)
- Harga Penutupan Terakhir: Rp 8.500
- Entry: Rp 8.500
- Target Harga: Rp 9.200
- Stop Loss: Rp 8.150
-
PT Pantai Indah Kapuk Dua Tbk (PANI)
- Harga Penutupan Terakhir: Rp 17.000
- Entry: Rp 17.000
- Target Harga: Rp 18.300
- Stop Loss: Rp 16.500
-
PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO)
- Harga Penutupan Terakhir: Rp 77
- Entry: Rp 74
- Target Harga: Rp 86
- Stop Loss: Rp 68
Selain itu, Dimas juga merekomendasikan untuk mempertimbangkan Reksa Dana Saham Premier ETF PEFINDO i-Grade (XIPI), yang berfokus pada saham-saham perbankan yang diperkirakan akan mengalami kenaikan selama periode window dressing.
Dengan mempertimbangkan berbagai faktor ini, investor diharapkan dapat memanfaatkan peluang yang ada dengan bijak, terutama menjelang akhir tahun yang seringkali menjadi momen yang menarik bagi pergerakan pasar saham.