Jakarta, 1 Oktober 2024 – Yayasan Ethereum, organisasi nirlaba di balik blockchain Ethereum, bersiap untuk merilis laporan keuangan terbarunya. Laporan ini akan memberikan transparansi kepada komunitas Ethereum tentang kondisi keuangan yayasan, termasuk jumlah aset yang dikelola.
Berdasarkan informasi yang beredar, yayasan saat ini memegang aset senilai sekitar $650 juta dalam dompet utamanya. Angka ini menunjukkan penurunan signifikan dibandingkan Maret 2022, di mana yayasan melaporkan aset sebesar $1,6 miliar. Penurunan ini sebagian besar disebabkan oleh volatilitas pasar cryptocurrency yang berdampak pada nilai Ether (ETH), aset utama yang dipegang oleh yayasan.
Yayasan Ethereum Akan Merilis Laporan Keuangan: Mengungkap Aset Senilai $650 Juta
Meskipun terjadi penurunan, Yayasan Ethereum tetap memiliki landasan keuangan yang kuat. Justin Drake, seorang peneliti terkemuka di yayasan, mengungkapkan bahwa mereka memiliki anggaran operasional sekitar $100 juta per tahun. Dengan aset yang ada saat ini, yayasan diperkirakan memiliki cukup dana untuk beroperasi selama 10 tahun ke depan, meskipun hal ini bergantung pada fluktuasi harga ETH.
Strategi anggaran yayasan saat ini adalah membelanjakan 15% dari total aset setiap tahunnya, seperti yang disebutkan oleh salah satu pendiri Ethereum, Vitalik Buterin. Strategi ini bertujuan untuk memastikan keberlanjutan jangka panjang yayasan dalam mendukung pengembangan dan pertumbuhan ekosistem Ethereum.
Laporan keuangan yang akan datang diharapkan memberikan rincian lebih lanjut tentang alokasi aset yayasan, termasuk jumlah ETH dan aset kripto lainnya yang dimiliki. Selain itu, laporan ini juga akan memberikan informasi tentang pengeluaran yayasan dan strategi investasi yang dijalankan.
Transparansi keuangan merupakan hal yang penting bagi Yayasan Ethereum untuk menjaga kepercayaan komunitas. Dengan merilis laporan keuangan secara berkala, yayasan menunjukkan komitmennya terhadap akuntabilitas dan tata kelola yang baik.