33.6 C
Jakarta
Minggu, 12 Mei, 2024

Youtube Akan Hadir Fitur NFT Untuk Konten Kreator 

JAKARTA, duniafintech.com – Chief Executive Officer YouTube, Susan Wojcicki, dikabarkan tertarik menyediakan fitur pembuat video dengan memanfaatkan Non-Fungible Token (NFT). 

Susan mengatakan, NFT yang kian populer memiliki potensi yang besar untuk menjadi sumber pendapatan para konten kreator di platformnya. 

“Kami selalu fokus pada perluasan ekosistem YouTube untuk membantu pembuat konten memanfaatkan teknologi baru, termasuk hal-hal seperti NFT,” kata Susan Wojcicki, dikutip dari Yahoo Finance.

Susan melihat dalam satu tahun terakhir ini, perkembangan dunia kripto dan NFT di dunia. Bahkan, peluang kedepannya dalam menumbuhkan koneksi antara konten kreator dengan penikmatnya. 

“Kami terus memperkuat dan meningkatkan pengalaman yang dimiliki pembuat dan penggemar di YouTube,” ujar Susan. 

Susan juga mengaku bahwa Youtube terinspirasi dari segala hal yang sedang berlangsung di Web 3.0. Secara spesifik Susan mengatakan kalau crypto, decentralized autonomous organizations (DAOs), dan NFT akan memungkinkan menyediakan banyak hal dan kemungkinan bagi para pembuat konten. 

Selain soal NFT, Susan menuturkan saat ini Youtube juga membagikan rencana mereka untuk expand ke gaming, shopping, pendidikan, hingga ranah podcast. 

Belum lama ini, ada beberapa konten kreator YouTube yang videonya dibuat jadi NFT viral, yaitu Charlie Bit Me. Lalu, ia menjualnya di salah satu marketplace, dan terjual pada tahun lalu seharga US$ 761 ribu atau sekitar Rp 10 miliar, pada kurs Rp14.339. 

Selain itu juga ada konten kreator lainnya yaitu David After Dentist. Ia membuat sebuah video tentang anak yang alami disorientasi pascaanestesi. Videonya dijual sebagai NFT seharga lebih dari US$11 ribu atau sekitar Rp 157 juta. 

Dari segi bisnis, NFT sangat menjanjikan karena penjualannya sudah menembus triliunan rupiah. DeppRadar melaporkan, di tahun 2021 penjualan aset digital NFT sudah menembus angka USD 24,9 miliar atau Rp 356,3 triliun. Jumlah ini melonjak, jika melihat angka penjualan di tahun 2020 hanya USD 94,9 juta atau Rp 1,35 triliun. 

Beberapa bulan terakhir, NFT telah mendapatkan dukungan dari platform web mapan lainnya. Baru-baru ini Twitter mengumumkan mekanisme verifikasi resmi untuk avatar NFT yang memungkinkan beberapa pengguna untuk mengatur NFT yang mereka miliki sebagai gambar profil. Sementara Reddit meluncurkan koleksi avatar NFT-nya sendiri untuk pengguna. 

Perusahaan Meta dikabarkan  sedang menjajaki rencana membuat fitur yang memungkinkan pengguna untuk mencetak token yang dapat dikoleksi dan menampilkan NFT mereka di platform Instagram dan Facebook. 

Menurut laporan dari Financial Times, tertulis “rencananya masih pada tahap awal dan bisa berubah”. Publikasi tersebut mengatakan tim di Facebook dan Instagram sedang “mempersiapkan” fitur yang memungkinkan pengguna menampilkan NFT sebagai gambar profil mereka, serta mengerjakan prototipe untuk memungkinkan pengguna membuat NFT baru. 

Asal tahu aja, NFT bukanlah satu-satunya peluang monetisasi baru yang tengah dieksplorasi YouTube pada tahun mendatang. Susan juga mengatakan bahwa perusahaannya tengah bersemangat terkait podcast dan berharap bahwa podcast akan menjadi bagian integral dari ekonomi kreator. 

Selama beberapa tahun terakhir, NFT mengalami peningkatan popularitas yang signifikan. Namun, hingga saat ini belum diadopsi secara lebih luas oleh platform jejaring sosial besar. Hal itu diyakini akan berubah pada tahun 2022 ini. 

Selain itu, Susan juga telah memastikan bahwa YouTube akan memperluas fitur belanja yang ditawarkannya kepada lebih banyak kreator, dan menguji cara integrasi fitur belanja ini ke dalam fitur Shorts. 

Meskipun begitu, hingga saat ini belum ada penjelasan teknis lagi terkait bagaimana Youtube akan mengintegrasikan fitur NFT ke dalam platformnya.

 

 

Penulis: Kontributor / Achmad Ghifari

Editor: Anju Mahendra

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Iklan

ARTIKEL TERBARU