33.6 C
Jakarta
Jumat, 22 November, 2024

Tahun 2021, Sebanyak 15,9 Juta UMKM Beralih ke Digital

Menteri Koperasi dan UKM, Teten Masduki mengungkapkan, melalui kampanye yang dilakukan, pemerintah telah berhasil memicu peningkatan peralihan  UMKM ke digital sebesar 15,9 juta atau naik 99% dibandingkan dengan tahun 2020.

Sejumlah kampanye yang dilakukan oleh pemerintah melalui Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia (Gernas BBI), Bangga Berwisata di Indonesia (BWI) dan Karya Kreatif Indonesia (KKI) terbukti ampuh untuk mendorong digitalisasi Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM).

“Bersama BWI, BBI, dan KKI terbukti mampu mengakselerasi digitalisasi UMKM secara nasional. Setidaknya 15,9 juta UMKM telah hadir dalam lokal pasar digital atau naik 99% dari 2020,” katanya dalam Pembukaan Puncak KKI 2021, Kamis (23/9).

UMKM Digital Menggerakkan Perekonomian Nasional

Teten pun percaya bahwa melalui sinergitas berbagai kementerian dan lembaga serta sejumlah stakeholder terkait akan mampu mendorong digitalisasi UMKM lebih tinggi lagi ke depan. 

Sehingga produk UMKM nasional dapat menjangkau pasar yang lebih luas dan mampu bersaing di pasar global. Hal ini, sambungnya, tak hanya akan meningkatkan skala ekonomi produksi ekonomi kerakyatan, namun juga mendorong pertumbuhan ekonomi nasional.

“Saya percaya hanya melalui sinergi dan kolaborasi, serta semangat gotong-royong yang dihadirkan kita dapat memberikan dampak seluas-luasnya bagi masyarakat,” ujarnya.

Dari Lokal Menuju Global 

Dia pun menuturkan, dengan masifnya kampanye yang dilakukan oleh pemerintah, menjadi momentum penting bagi UMKM untuk terus meningkatkan kualitas produknya sehingga dapat diterima oleh pasar global.

Salah satu contoh produk lokal yang berhasil merambah pasar global melalui digitalisasi adalah produk olahan kopi gayo dari Provinsi Aceh. Pada tahun ini, kopi arabika gayo mampu mengekspor 9,6 ton atau sebesar 18 ton kontainer ke Amerika dan Eropa.

“Ini menjadi momen bagi koperasi dan UMKM Aceh yang potensial luar biasa, dari gunung kopi arabika gayo, yang tahun ini ekspor 9,6 ton atau 18 ton kontainer ke Amerika dan Eropa,” ucapnya.

Tak hanya dari sektor perkebunan, UMKM Aceh pun telah mampu mengekspor produk kelautan seperti udang dan ikan ke sejumlah negara di Eropa dan Amerika. 

Agar terus mendapatkan pasar yang luas, Teten pun tak lupa untuk mengajak masyarakat Indonesia terus mensuport produk dalam negeri dengan terus membeli produk-produk UMKM tersebut.

“Mari berbalanja produk dalam negeri dan banga buatan Indonesia,” tukasnya.

Terintegrasi Dengan Sistem Pembayaran Digital

Sementara itu, sebagai tuan rumah KKI 2021, Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo mengatakan, untuk memantapkan fondasi digitalisasi UMKM di dalam negeri,  pihaknya telah mengintegrasikan transaksi dengan sistem pembayaran digital.

Digitalisasi sistem pembayaran ini dibutuhkan untuk meningkatkan daya saing produk UMKM sehingga dapat melakukan transaksi dengan lebih cepat, aman, mudah, dan murah. Digitalisasi sistem pembayaran ini diinisiasi BI melalui Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS).

“Kami hadirkan integrasi ekonomi dan keuangan digital melalui digitalisasi sistem pembayaran, terutama melalui QRIS yang terus kami perluas untuk pelaku-pelaku UMKM dan juga jasa pariwisata,” kata Perry.

Jutaan UMKM Beralih ke Fintech

Perry pun mengungkapkan, sejak berbagai upaya yang dilakukan oleh pemerintah untuk mendorong digitalisasi ekonomi kerakyatan, sebanyak 10,4 juta merchant UMKM telah beralih ke pasar digital.

Sebagian di antaranya bahkan telah masuk ke industri financial technology atau fintech. Selain itu, berbagai merchant UMKM tersebut juga telah masuk ke digital banking dan e-commerce, di mana perluasan pasar dari produk-produk mereka dapat menjangkau target yang lebih luas.

“Alhamdulillah 10,4 juta merchant yang sebagian besar UMKM sudah kami sambungkan ke platform digital, apakah digital banking, apakah fintech, maupun e-commerce,” tuturnya.

Hadirkan UMKM Berkualitas Melalui KKI

Adapun, melalui gelaran KKI 2021 ini, Bank Indonesia telah menghadirkan UMKM berkualitas yang telah melalui proses kurasi, sehingga produk-produk yang ditawarkan dapat diakses oleh setiap orang cukup dari rumah, karena acara ini diselenggarakan secara virtual.

“Pada tahun ini dan tahun lalu, UMKM cukup duduk-duduk saja, bayar di gadget kita, karena tinggal dipilih produk berkualitas dan bayarnya pake QR Indonesia standard,” ucapnya.

Manarget 30 juta Merchant Beralih ke Digital

Di sisi lain, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno menuturkan bahwa, ke depan pemerintah menargetkan sebanyak 30 juta UMKM dapat beralih ke digital.

Perkembangan dunia digital yang pesat dan juga sejumlah kampanye yang diinisiasi oleh pemerintah tak pelak akan menjadi pemicu dari peningkatan jumlah UMKM yang beralih ke digital. Lebih lagi, sejumlah paltform menyediakan kemudahan yang dapat dimanfaatkan oleh pelaku usaha kecil tersebut.

“Insya Allah total target 30 juta UMKM di akhir tahun 2023 bisa kita wujudkan dengan berbagai program Kemenparekraf. Nantinya, program lain kami kembangkan dan akan kami kolaborasikan dengan seluruh pemangku kepentingan,” ujarnya.

Dia memaparkan, sejumlah program yang dijalankan oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) dalam mewujudkan target tersebut di antaranya berupa Bedah Desain Kemasan Kuliner Nusantara (Bedakan), Inkubasi kuliner dan kriya, serta Aksi Selaras Energi (Aksilarasi). 

Reporter : Nanda Aria

Editor : Gemal A.N. Panggabean

Iklan

mau tayang di media lain juga

ARTIKEL TERBARU