30.5 C
Jakarta
Senin, 23 Desember, 2024

7 Point Penting Sebelum Meluncurkan Startup Fintech

duniafintech.com – Banyak pengusaha pemula percaya bahwa terjun ke dunia fintech akan menjadi cara mudah bagi mereka untuk mendapatkan uang. Namun perlu diketahui 7 point penting sebelum meluncurkan startup fintech.

Meluncurkan startup fintech perlu diimbangi dengan pengetahuan tentang dampak teknologi pada industri keuangan yang sangat kuat. Lembaga keuangan tradisional, seperti bank, telah menemukan bahwa teknologi baru memang mengganggu.

Pencerahan ini telah memaksa lembaga keuangan kuno untuk mengembangkan kemampuan teknologi mereka sendiri, dan untuk tetap terdepan dalam permainan, banyak yang bermitra dengan startup fintech atau mengakuisisi perusahaan baru yang menjanjikan.

Baca juga: Alliance Pistoia Perluas Blockchain untuk Berbagai Data

Padahal sama seperti bisnis apapun, bisnis baru terutama di industri yang sedang berkembang seperti fintech, membutuhkan perencanaan dan pemikiran yang cermat. Berikut adalah tujuh hal yang perlu Anda pertimbangkan sebelum meluncurkan startup fintech:

1. Regulasi

Peraturan adalah alasan mengapa jasa keuangan bisa menjadi industri yang sulit untuk didobrak. Hukum telah diberlakukan untuk melindungi sistem keuangan dari penyalahgunaan. Namun fintech telah hadir dengan cara baru dalam mengelola keuangan. Ini akhirnya menjadi area yang abu-abu bagi regulasi. Kalaupun ada, peraturan ini biasanya beragam dan berbeda-beda di setiap area. Karena itu penting untuk memastikan apakah regulasi tempat Anda membuka startup akan mendukung aktivitas bisnis Anda.

2. Kompetisi dari Institusi

Meskipun bagi perbankan konvensional fintech dianggap sebagai disrupsi, ini tidak menjadikan industri bank kalah begitu saja. Bank sebenarnya tidak berada dalam ancaman sebesar itu mengingat mereka masih menjadi pemegang aset utama dan banyak di antara bank-bank ini justru mampu bekerja sama dengan membeli perusahaan-perusahaan fintech yang ada. Sebelum terjun ke bisnis ini, Anda harus memiliki cukup determinasi untuk menghadapi pesaing-pesaing besar ini.

3. Kepercayaan Pelanggan

Kepercayaan pelanggan adalah kunci paling penting dalam industri keuangan dan ini menjadi hal yang langka belakangan ini. Sebuah survei oleh Asosiasi Nasional Peserta Program Pensiun pada tahun 2016 menunjukkan bahwa hanya 8 persen yang percaya pada lembaga keuangan mereka. Bagi seorang pengusaha fintech, mencegah terjadinya kebocoran data akibat peretasan dan kejahatan lain adalah kewajiban penting yang harus Anda pertimbangkan sebelum membuka startup di bidang ini.

Baca juga: Kartu Transportasi Umum Argentina Menerima Bitcoin

4. Kebutuhan akan Tim yang Kuat

Fintech bukan hanya tentang mencari seseorang yang bisa membuat aplikasi dengan layanan mumpuni. Dalam industri ini, ahli finansial, teknologi dan bisnis dibutuhkan untuk bisa membuat sebuah startup fintech berkembang. Selain itu, Anda juga memerlukan seorang pakar hukum untuk memberikan nasehat dan masukan terkait masalah legalitas. Ciptakan tim yang berasal dari berbagai latar belakang untuk memberikan kekuatan dalam berbagai sisi di dalam perusahaan Anda nantinya.

5. Ciptakan Layanan yang Unik dan Penting

Industri fintech mulai ramai dibicarakan karena layanan serba baru yang mereka berikan. Dan bagi pengusaha baru, penting untuk menemukan sesuai yang unik dan berharga untuk ditawarkan kepada calon pelanggan. Fintech sendiri sangat luas mulai dari jasa keuangan personal, budgeting, payment, lending, investasi hingga asuransi. Mencontek sesuatu yang sudah ada dan dibuat orang bisa jadi adalah ide buruk untuk bisnis Anda.

5. Pilihan Bidang Teknologi

Ada banyak jenis teknologi baru yang sedang berkembang di dalam industri fintech. Learning machine dan artificial intelligent sekarang digunakan sebagai robot penasehat dalam bidang investasi. Bank juga bereksperimen dengan menggunakan chatbots yang akan memungkinkan pelanggan untuk memeriksa informasi akun di Facebook Messenger.

6. Pendanaan

Membentuk startup teknologi tidaklah murah. Jika usaha Anda bukan kemitraan antara para ahli yang dapat mengembangkan seluruh produk dan pengembangan bisnis, maka bersiaplah untuk membayar jumlah yang banyak untuk membayar ahli. Ketika institusi tradisional mencoba mengasimilasi talenta fintech untuk diri mereka sendiri, para penggeraks startup pasti akan menghadapi persaingan dalam perekrutan. Selain itu, integrasi dengan institusi tradisional seperti bank dan broker juga berpeluang meningkatkan kebutuhan akan pendanaan awal.

Fintech memang tidak bisa dijalankan oleh semua orang. Ada tenaga ahli, kreativitas dan keberanian yang dituntut agar sebuah perusahaan bisa bertahan di tengah volatilitas dan kompetisi yang berat. Dengan beberapa pertimbangan di atas, Anda bisa mulai menyusun rencana dan mendirikan perusahaan fintech yang ideal tidak hanya menurut Anda, tapi juga menurut kondisi pasar.

-Dita Safitri-

Iklan

mau tayang di media lain juga

ARTIKEL TERBARU