Jakarta, 16 Oktober 2024 – Pertempuran hukum antara Coinbase, bursa mata uang kripto terbesar di Amerika Serikat, dan Komisi Sekuritas dan Bursa AS (SEC) terus berlanjut. Coinbase telah mengajukan mosi untuk putusan ringkasan parsial dalam gugatannya terhadap SEC, menuntut akses ke dokumen internal yang dapat menjelaskan strategi penegakan badan pengatur terhadap industri kripto.
Perselisihan hukum ini bermula dari penolakan SEC atas permintaan berdasarkan Undang-Undang Kebebasan Informasi (FOIA) oleh History Associates, yang disewa Coinbase untuk mengklarifikasi sikap agensi tersebut terhadap aset digital. SEC awalnya menahan dokumen-dokumen tersebut berdasarkan FOIA Exemption 7(A), yang melindungi catatan yang terkait dengan proses penegakan hukum.
Coinbase Serang Balik: Tuntut Pengadilan Hentikan Gugatan SEC
Namun, regulator kemudian mengakui bahwa pengecualian ini mungkin tidak lagi berlaku tetapi tetap bersikeras menunda peninjauan dokumen selama tiga tahun. Menurut pengajuan tersebut, regulator mengklaim bahwa waktu ini diperlukan untuk memeriksa dokumen sekali lagi dan melihat apakah ada di antaranya yang membawa catatan yang terkait dengan proses penegakan hukum.
Coinbase berpendapat bahwa penundaan SEC tidak dapat dibenarkan dan telah mengusulkan pendekatan dua jalur, memprioritaskan peninjauan komunikasi internal SEC sambil menangani catatan pihak ketiga nanti.
Kasus ini diawasi ketat oleh industri kripto karena dapat memiliki implikasi signifikan bagi peraturan aset digital di AS. Putusan ringkasan akan menentukan apakah kasus tersebut akan dilanjutkan ke pengadilan.
Poin Utama Penting:
- Kejelasan Regulasi: Hasil dari gugatan ini dapat memberikan kejelasan yang sangat dibutuhkan tentang bagaimana SEC bermaksud untuk mengatur aset digital.
- Preseden untuk Kasus Mendatang: Putusan dalam kasus ini dapat menjadi preseden bagi tindakan penegakan hukum SEC di masa mendatang terhadap perusahaan kripto lainnya.
- Sentimen Pasar: Ketidakpastian seputar gugatan tersebut dapat terus memengaruhi sentimen pasar dan volatilitas harga mata uang kripto.
