28.1 C
Jakarta
Jumat, 22 November, 2024

Permainan Licik! Hacker Italia Jual Data Pribadi Orang Terkenal

ITALIA, 29 Oktober 2024 – Negeri pizza diguncang oleh kasus peretasan besar, setelah terbongkarnya upaya hacker Italia menyusup ke dalam database keamanan nasional pada akhir pekan lalu. Peretasan ini mengungkap upaya memperoleh data sensitif dari sejumlah tokoh penting di kalangan bisnis dan politik.

Menurut laporan harian Corriere della Sera, para hacker ini bahkan menargetkan beberapa politisi berpengaruh, termasuk seorang anggota senior Senat dan mantan perdana menteri, dalam upaya menggali informasi pribadi mereka.

Hacker Italia Terdiri dari Beberapa Orang

Jaksa di Milan menyatakan pada Sabtu bahwa polisi telah menangkap beberapa orang yang terlibat, termasuk penyelidik swasta yang diduga menawarkan data curian dari database keamanan nasional kepada klien mereka.

Salah satu tokoh yang terkait dalam penyelidikan ini adalah Leonardo Maria Del Vecchio, kepala strategi EssilorLuxottica SA, perusahaan yang memiliki brand Ray-Ban. Berdasarkan dokumen jaksa yang diakses Bloomberg, Del Vecchio sedang diperiksa terkait dugaan penggunaan jasa penyelidik untuk mengakses informasi pribadi.

EssilorLuxottica pada Minggu menyatakan bahwa Del Vecchio tetap menjalankan perannya dengan baik dan mendapatkan dukungan penuh dari perusahaan selama proses ini. Del Vecchio, yang berasal dari keluarga pendiri perusahaan, dianggap sebagai pihak yang dirugikan dalam kasus ini, menurut pernyataan pengacaranya.

Urusan Pribadi Hacker Italia

Matteo Arpe, seorang bankir yang sebelumnya menjabat sebagai CEO Capitalia dan anggota dewan Banca Profilo, juga tengah diselidiki. Pengacaranya menyebut bahwa Arpe “terkejut” dengan tuduhan tersebut dan menganggap masalah ini terkait urusan pribadi keluarganya. Arpe pun berkomitmen bekerja sama penuh dengan pihak berwenang.

Dalam pernyataannya, Banca Profilo yang berbasis di Milan menyebut bahwa mereka telah menyewa Equalize Srl, sebuah firma investigasi profesional, dan bersedia bekerja sama dengan pihak berwenang.

Para penyelidik swasta diduga direkrut oleh klien untuk mendapatkan data pribadi, dengan cara melibatkan peretas atau pihak yang memiliki hubungan dengan kepolisian untuk mengakses informasi tersebut secara ilegal, menurut keterangan jaksa.

Iklan

mau tayang di media lain juga

ARTIKEL TERBARU