JAKARTA, 1 November 2024 – Harga Bitcoin berhasil menembus angka US$ 70.000 atau sekitar Rp 1,09 miliar (dengan kurs Rp 15.700) untuk pertama kalinya sejak Juni 2024. Investor kini bersiap menghadapi pemilihan umum di Amerika Serikat (AS) serta data ekonomi yang diprediksi akan mempengaruhi keputusan terbaru dari bank sentral AS, The Federal Reserve (The Fed).
Ramai diberitakan sejumlah media terpercaya bahwa harga Bitcoin terakhir tercatat naik sekitar 3% menjadi US$ 69.925, berdasarkan data dari Coin Metrics.
Sekitar pukul 6 sore waktu setempat pada Kamis (31/10), harga Bitcoin sempat menyentuh US$ 70.207 dan terus berfluktuasi sejak saat itu.
Harga Bitcoin dan Saham MicroStrategy Melonjak
Saham terkait kripto juga mengalami sedikit pergerakan. Pada perdagangan reguler, saham Coinbase, bursa kripto terkemuka, naik 5%, sementara saham MicroStrategy, yang menjadi proksi Bitcoin, melonjak hampir 9%.
“Antusiasme meningkat jelang pemilihan presiden AS minggu depan. Bitcoin sebelumnya bergerak dalam rentang ketat antara US$ 55.000 hingga US$ 70.000, namun kini ada peluang bagi Bitcoin untuk mencapai level tertinggi baru bulan ini,” tulis laporan tersebut.
Menanti The Fed
Sebagai catatan, pemilihan presiden AS akan diadakan pada 5 November 2024, diikuti dengan keputusan suku bunga The Fed pada 7 November 2024.
Calon presiden dari Partai Republik, Donald Trump, telah menunjukkan sikap positif terhadap industri kripto, menempatkan dirinya sebagai kandidat pro-kripto. Sebaliknya, kandidat dari Partai Demokrat, Kamala Harris, lebih tertutup terkait pandangannya tentang kripto, sehingga ada ketidakpastian mengenai dampaknya bagi industri kripto bila ia terpilih.
Di sisi lain, investor juga mengamati laporan kinerja keuangan Coinbase dan MicroStrategy.
Saham MicroStrategy sempat mencatat level penutupan tertinggi sejak 15 Maret 2000.