JAKARTA, 23 November 2024 – Bagi umat Islam, segala perbuatan dan keputusan Nabi Muhammad menjadi pedoman hidup, termasuk dalam urusan bisnis dan strategi investasi. Nabi Muhammad dikenal sebagai sosok yang piawai dalam berbisnis, meskipun beliau lebih fokus sebagai pengelola usaha dibandingkan seorang investor langsung.
Menurut penelitian The Rasulullah Way of Business (2021), Nabi Muhammad memiliki modal utama berupa kejujuran dan amanah. Berkat sifat ini, beliau mampu menarik kepercayaan para pemodal untuk mendanai bisnis yang dijalankannya.
Setelah mendapatkan modal, Nabi Muhammad menjalankan usaha dengan prinsip bagi hasil. Keuntungan dari bisnis tersebut kemudian digunakan untuk berinvestasi dengan tujuan menciptakan passive income.
Strategi Investasi Nabi Muhammad: Properti dan Peternakan
Salah satu bentuk investasi yang dilakukan Rasulullah adalah beternak. Beliau memiliki puluhan ekor unta serta berbagai hewan lain, seperti kuda, keledai, sapi, dan domba. Kegiatan ini melanjutkan keahlian yang sudah ditekuni sejak kecil.
Bukan hanya bisnis peternakan, Nabi Muhammad juga berinvestasi di bidang properti dan tanah. Berdasarkan laporan Musaffa, beliau menyewakan tanah kepada orang Yahudi dengan sistem bagi hasil, atau yang dikenal sebagai mudharabah. Contohnya, kebun kurma dan tanah di Khaybar dikelola oleh penyewa yang tinggal di sana, dengan keuntungan yang dibagi sesuai kesepakatan.
Esensi Investasi: Sedekah sebagai Prioritas
Hal yang menjadi inti dari investasi Nabi Muhammad adalah kepedulian terhadap sesama melalui sedekah. Islam mengajarkan bahwa dalam harta seseorang terdapat hak orang lain. Dengan bersedekah, seorang Muslim tidak hanya membantu orang lain tetapi juga mendapatkan keberkahan luar biasa.
Nabi Muhammad sendiri tidak menimbun harta kekayaan untuk dirinya. Beliau kerap bersedekah dalam bentuk uang, pakaian, hingga makanan, menjadikan kedermawanan sebagai bagian tak terpisahkan dari prinsip investasinya.
Bagi yang ingin mengikuti teladan Rasulullah dalam berinvestasi, Anda bisa memilih properti, lahan, atau peternakan sebagai pilihan utama. Namun, jangan lupa untuk senantiasa berbagi rezeki melalui sedekah, karena keberkahan sejati terletak pada kepedulian kepada sesama.