28.1 C
Jakarta
Selasa, 11 November, 2025

DLI Dukung Putra Putri Terbaik Bangsa Lewat Program Beasiswa Global

DLI secara resmi mengumumkan 13 penerima beasiswa prestasi tahun 2025, terdiri dari 12 mahasiswa penerima 60 persen DLI Excellence Scholarship dan satu mahasiswa penerima 100 persen Rector’s Scholarship.

Di tengah meningkatnya sorotan publik terhadap tingginya biaya pendidikan dan tantangan akses kuliah berkualitas, Deakin University Lancaster University Indonesia (DLI) mengambil langkah konkret untuk menjamin pendidikan global yang lebih inklusif.

Melalui seremoni di kampus DLI Bandung, DLI secara resmi mengumumkan 13 penerima beasiswa prestasi tahun 2025, terdiri dari 12 mahasiswa penerima 60 persen DLI Excellence Scholarship dan satu mahasiswa penerima 100 persen Rector’s Scholarship.

Pengumuman ini hadir pada momen yang krusial, ketika polemik seputar kenaikan Uang Kuliah Tunggal (UKT) di berbagai perguruan tinggi negeri dan kekhawatiran masyarakat terhadap keterbatasan akses finansial ke pendidikan unggul menjadi isu nasional.

DLI memposisikan program beasiswa ini sebagai komitmen nyata bahwa potensi akademik tidak boleh terhambat oleh kondisi ekonomi.

Sejak pertama kali diluncurkan, DLI telah menawarkan beragam skema beasiswa bagi siswa domestik maupun internasional. Di antaranya adalah 50 persen DLI Perdana Scholarship untuk program Foundation dan Sarjana.

Kemudian, 60 persen DLI Excellence Scholarship berdasarkan prestasi akademik, 100 persen Rector’s Scholarship untuk prestasi akademik dan nonakademik yang luar biasa, serta 20 persen International Student Scholarship bagi mahasiswa mancanegara.

Beasiswa sebagai Investasi Strategis SDM Unggul

Pemberian beasiswa ini menegaskan visi DLI untuk berkontribusi terhadap agenda besar Indonesia Emas 2045 melalui peningkatan kualitas sumber daya manusia. Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS), persentase lulusan perguruan tinggi di Indonesia masih berada di kisaran 10,2 persen dari total penduduk.

Angka ini jauh di bawah rata rata negara maju dan berkembang yang mencapai sekitar 47 persen untuk kelompok usia 25 sampai 34 tahun. Artinya, akses terhadap pendidikan tinggi di Indonesia masih sangat terbatas, terutama bagi siswa berpotensi yang terkendala biaya.

Rendahnya angka tersebut menjadi tantangan serius bagi Indonesia yang segera memasuki puncak bonus demografi. DLI memandang investasi pada 13 talenta muda ini sebagai langkah strategis untuk mencetak lulusan yang tidak hanya berpendidikan tinggi, tetapi juga memiliki daya saing global.

Rektor DLI, Professor Greg Barton, menekankan peran beasiswa ini sebagai jaring pengaman bagi talenta terbaik Indonesia.

“Kami sangat memahami tantangan biaya pendidikan tinggi yang dihadapi keluarga Indonesia saat ini. Karena itu, beasiswa ini merupakan bukti komitmen DLI untuk memastikan bahwa potensi tidak pernah terhalang oleh hambatan finansial. Perayaan hari ini mencerminkan upaya kami menghadirkan pendidikan bertaraf internasional yang dapat diakses putra putri terbaik bangsa, sehingga lahir generasi yang siap menjadi pilar Indonesia Emas 2045, ” jelas Prof Greg.

Ia menambahkan bahwa DLI Scholarship Awards bukan hanya seremoni pengakuan prestasi akademik.

“DLI Scholarship Awards bukan sekadar momen untuk mengakui prestasi akademik, tetapi juga untuk merayakan ketangguhan, kerja keras, dan dedikasi yang telah ditunjukkan oleh setiap penerima beasiswa dalam perjalanan mereka hingga titik ini. Para penerima penghargaan hari ini adalah individu terbaik yang telah melampaui batas dalam upaya akademis dan memberikan kontribusi bermakna bagi komunitas yang lebih luas.”

“DLI sangat bangga kepada setiap mahasiswa kami, dan kami hadir untuk mendukung mereka di setiap langkah perjalanan mereka. Kami yakin bahwa masing masing dari mereka akan meraih pencapaian luar biasa dan memanfaatkan pengetahuan serta keterampilan yang diperoleh di DLI untuk membawa dampak positif bagi masyarakat,” tambah Prof Greg.

Mencetak Lulusan Kelas Dunia di Tanah Air

Para penerima beasiswa akan menjalani program dual degree yang memungkinkan mereka memperoleh gelar dari dua institusi ternama dunia, Deakin University di Australia dan Lancaster University di Inggris, dengan tetap berkuliah di Indonesia serta berkesempatan mengikuti program studi pertukaran ke Australia dan Inggris.

Model pendidikan ini merupakan wujud kolaborasi swasta dan internasional yang berperan penting memperkuat ekosistem pendidikan tinggi nasional.

Chief Operating Officer DLI, Arifin, SE, MM, MBA, CBV, CMA, CSMA, PhD(c), menegaskan bahwa beasiswa ini bukan hanya bantuan finansial, melainkan investasi jangka panjang.

“Melalui skema beasiswa ini, kami tidak hanya meringankan beban finansial, tetapi juga menyediakan platform akselerasi karier internasional bagi 13 siswa ini. Mereka adalah duta yang akan membawa pulang kualitas pendidikan kelas dunia untuk kemudian membangun Indonesia,” tutur Arifin.

Ia menambahkan, “DLI dengan bangga mengumumkan para penerima Beasiswa DLI untuk tahun 2025. Program beasiswa ini ditujukan untuk mendukung pelajar berprestasi yang memiliki semangat tinggi menempuh pendidikan tinggi internasional di dalam negeri, Indonesia.”

“Sebagai penyedia program gelar ganda internasional pertama di Indonesia, DLI berkomitmen memberikan pengalaman belajar terbaik untuk membangun kompetensi di bidang studi terkait, meningkatkan keterampilan dan pengetahuan mahasiswa, serta membuka peluang karier global di masa depan.”

“Setiap beasiswa yang diberikan merupakan simbol kepercayaan terhadap potensi mahasiswa kami sekaligus wujud komitmen terhadap keberlanjutan perjalanan mereka. Kami meyakini bahwa masa depan DLI, bangsa, dan dunia akan banyak dibentuk oleh kontribusi mereka,” tambahnya.

Para penerima beasiswa tersebar di berbagai program unggulan DLI yang selaras dengan kebutuhan industri 4.0 dan 5.0, seperti Cyber Security, Data Science, dan Digital Business.

Profil Singkat Penerima Beasiswa

Penerima 100 persen Rector’s Scholarship tahun ini adalah Grace Sydney Jayalinata, siswa berprestasi dari UPH College, Tangerang, Banten, yang selama masa sekolah menunjukkan rekam jejak akademik dan kepemimpinan yang konsisten.

Sementara itu, 12 penerima DLI Excellence Scholarship 60 persen lainnya terpilih melalui proses seleksi ketat dari ratusan pendaftar di seluruh Indonesia. Hal ini menyoroti keragaman geografis sekaligus kualitas talenta muda Indonesia.

Grace menyampaikan, “Saya merasa sangat terhormat dan bersyukur telah diberikan kesempatan untuk menunjukkan kemampuan saya dengan dukungan pendanaan penuh. Beasiswa ini menjadi bukti bahwa tidak ada usaha yang berakhir sia-sia. Dari tugas yang terlihat sepele sampai tanggung jawab besar, ketika kita memberikan yang terbaik dalam segala hal, kesempatan yang tepat akan datang pada waktunya. Karena itu, pesan saya untuk para perintis dan pemimpin masa depan di DLI adalah: apa pun dan bagaimana pun situasinya, selalu berikan yang terbaik,” ungkapnya.

Beasiswa ini berlaku selama tiga tahun masa studi dengan nilai dukungan mencapai ratusan juta rupiah per mahasiswa, mencakup potongan biaya kuliah dan akses pembelajaran global yang setara dengan kampus induk di Australia dan Inggris.

Melalui sistem pembelajaran dual degree dan dukungan beasiswa yang signifikan, DLI secara aktif berupaya memperkecil kesenjangan akses ke pendidikan internasional. DLI berkomitmen untuk terus membuka peluang beasiswa di tahun tahun mendatang agar semakin banyak generasi muda Indonesia dapat mengakses pendidikan kelas dunia tanpa terhambat faktor finansial.

Membangun Komunitas Mahasiswa Global

Selain pengumuman beasiswa, DLI juga meresmikan tujuh Student Ambassador baru. Mereka akan berperan sebagai representasi mahasiswa dalam memperkenalkan nilai nilai kampus kepada calon mahasiswa, sekolah, dan masyarakat luas. Melalui pengalaman mereka, para Student Ambassador diharapkan dapat membantu membangun komunitas yang berlandaskan nilai “Global Mindset, Local Impact”.

“Kami ingin mahasiswa DLI tidak hanya sukses secara akademik, tetapi juga menjadi inspirasi bagi lingkungannya. Kami percaya perubahan besar dimulai dari pendidikan yang inklusif dan berorientasi pada masa depan,” pungkas Arifin.

Iklan

mau tayang di media lain juga

ARTIKEL TERBARU