duniafintech.com – Blockchain dikenal sebagai sistem teknologi untuk merekam data digital secara digital dan memilki banyak manfaat lain. Salah satunya, dengan penggunaan teknologi ini secara luas mampu mengakomodasi berbagai bidang.
Baca juga :Â STARTUP FINTECH, LOOT MERAIH HINGGA 6 JUTA POUNDSTERLING!
Pada umumnya, memang semua industri baik finansial maupun non finansial dapat menggunakan dan mengaplikasikan teknologi ini untuk merekam semua data dalam sebuah sistem yang aman bahkan dapat menyimpan data yang sama dalam banyak server sekaligus.
Baca juga :Â PARA INVESTOR SEGERA TINGGALKAN EMAS DEMI BITCOIN?
Chairman Asosiasi Blockchain Indonesia (ABI), Oscar Darmawan mengatakan bahwa ada satu lagi keunggulan dari teknologi blockchain ini.
Selain daripada multiple server, setiap datanya itu saling terkait satu sama lain. Setiap server itu juga terhubung dan saling memeriksa data yang berada di dalamnya satu sama lain, ungkapnya di lansir dari detiknews.com
Oscar menambahkan, sampai sekarang teknologi ini masih belum bisa di-hack karena memang benar-benar strong. Jika ada salah satu server yang kena hack, server lain akan menganggap server itu tidak valid, karena saling memverifikasi.
Kata Oscar, teknologi ini juga bisa dimanfaatkan untuk berbagai hal, seperti misalnya pembuatan akte tanah, faktur pajak, surat kelahiran, dan ijazah pendidikan di Indonesia.
Data ijazah yang menggunakan blockchain tidak akan bisa dipalsukan. Sederhananya, blockchain bisa diterapkan dalam berbagai keperluan, baik swasta maupun pemerintahan. Lewat penerapan blockchain, tidak ada lagi data ganda atau pemalsuan, jelasnya.
Bahkan, Oscar mengatakan jika pemilu di Indonesia diterapkan dengan menggunakan teknologi ini, nampaknya tidak akan ada multiple voter (pemilih ganda). Hasil pemungutan suara (voting) juga bisa terlihat transparan dan tidak bisa dimodifikasi.
Baca juga :Â RAMAI-RAMAI AJAK INVESTOR TANAM MODAL DI INDONESIA
Namun untuk pemilu 2019 nanti, Oscar mengatakan bahwa teknologi ini nampaknya masih belum dapat digunakan karena sempitnya waktu persiapan untuk penerapannya. Namun, dirinya tidak menutup kemungkinan jika teknologi ini suatu saat digunakan untuk pemilu di Indonesia.
Saya kira Indonesia belum siap untuk Pemilu 2019 karena waktunya terlalu mepet, hanya setahun. Bahkan, kita itu belum menjajaki yang namanya electronic voting. Jadi, kalau langsung ke blockchain agak terlalu cepat, ujarnya
Meski pun begitu, hal tersebut tidak menyurutkan semangat dari ABI terkait dengan perkembangan teknologi ini di Indonesia.
Akan tiba waktunya saat masyarakat sudah menggunakan teknologi blockchain tanpa disadari oleh mereka sendiri, karena teknologi ini berjalan di belakang bukan di depan, ujar Oscar.
Apa yang negara lain bisa lakukan dengan teknologi blockchain, Indonesia juga bisa. Ini adalah suatu kesempatan bagaimana Indonesia bisa menjadi setara atau bahkan lebih baik lagi di bidang teknologi karena ini baru awal dari teknologi blockchain, pungkasnya,
Written by : Dinda Luvita
Picture by : Pixabay.com