29.2 C
Jakarta
Minggu, 22 Desember, 2024

Wall Street dengan Indeks Saham Melemah?

duniafintech.com – Wall Street, bursa saham di Amerika Serikat (AS) ini menunjukan variasi dengan indeks saham S&P 500 yang berakhir melemah pada penutupan perdagangan Rabu (8/8). Hal tersebut didorong saham energi yang tertekan karena harga minyak yang melemah.

Baca juga : Penasaran Teknologi dan Tampilan Baru Toyota Vellfire?

Pada penutupan bursa perdagangan saham hari Rabu tersebut (Kamis pagi WIB), indeks saham Dow Jones melemah 45,16 poin atau 0,18 persen ke posisi 25.583,75. Indeks saham S&P 500 melemah sebesar 0,75 poin atau 0,03 persen ke poisi 2.857,7. Dan indeks saham Nasdaq bertambah 4,6 poin atau 0,06 persen ke posisi 7.888,33.

Indeks saham Nasdaq mencatatkan kenaikan tujuh kali berturut-turut. Sementara itu, indeks saham Dow Jones melemah. Diikuti indeks saham S&P 500 yang tertekan usai sentuh level tertinggi pada 26 Januari.

“Pada Januari, pasar alami penurunan 10 persen yang cepat dari posisi tertinggi sepanjang sejarah. Ketika Anda mengalami penurunan dari posisi sebelumnya yang menyentuh level tertinggi, biasanya akan mengalami penurunan harga saham dan biasanya para investor akan menganalisis dan juga laporan keuangan nya baik para investor akan membeli saham tersebut,” ujar Direktur Per Stirling, Robert Phipps, seperti dikutip dari laman Reuters, Kamis (9/8/2018).

China menerapkan tarif baru 25 persen untuk barang impor dari AS senilai USD 16 miliar. Ini menambah ketegangan di sektor perdagangan antara AS dan China. Yang sebelumnya AS dan China membatasi produk-produknya datang ke negaranya masing-masing.

“Hal ini akan berlanjut hingga pemilihan midterm pada bulan November. Kenapa China negosiasi dengan AS sekarang ketika mereka mungkin hadapi pemerintahan lainnya untuk negosiasi setelah November 2018,” ujar Phipps.

Ketegangan perdagangan antara negara China dan AS terlihat sangat sensitif terhadap sejumlah kebijakan dalam perusahaan terutama sektor industri di wall street. Saham Boeing dan Caterpillar Inc pun memimpin penurunan sehingga membebani Dow Jones.

Baca juga :Prudential Dukung Program Inovasi Digital

Selain itu, sektor saham energi tertekan dengan mengalami penurunan 0,8 persen. Hal itu didorong oleh harga minyak melemah karena permintaan China melambat dan konsentrasi terhadap perang dagang..

Rilis kinerja keuangan pun membayangi pergerakan Wall Street. Sebanyak 440 perusahaan masuk S&P 500 sudah melaporkan kinerja keuangan. Sekitar 78,6 persen mengalahkan harapan analis.
Selain itu, saham Michael Kors Holdings Ltd naik 6,7 persen usai rilis kinerja keuangan dan hasilnya kalahkan harapan analis. Volume perdagangan di Wall Street mencapai 5,95 miliar saham, lebih rendah dari 20 hari terakhir sebesar 6,31 miliar saham.
Picture : Pixabay.com

Iklan

mau tayang di media lain juga

ARTIKEL TERBARU