32.1 C
Jakarta
Jumat, 22 November, 2024

Keunggulan Blockchain Digunakan Untuk E-Voting Dewan Mahasiswa di Moskow dan Beberapa Negara Ini, Keren!

duniafintech.com – Keunggulan Blockchain semakin tidak dapat diragukan lagi. Hal itu dibuktikan dengan kian meluasnya adopsi teknologi itu di berbagai bidang. Salah satu kabar menarik terkait hal itu datang dari Moskow, dimana dalam pemilihan dewan mahasiswa pada akhir June nanti, otorias Moskow berencana mengujicobakan pemilihan tersebut dengan berbasis blockchain.

Sebagaimana diberitakan oleh agensi berita Rusia, TASS, pada 6 Mei kemarin, ketetapan penggunaan metode ini rencananya juga akan diterapkan pada pemilihan walikota berikutnya.  Menurut laporan itu, proyek ini akan diuji dengan dukungan dari Department of Information Technology (DIT) Moskow dan Moscow City Election Commission (Mosgorizbirkom).

Artem Kostyrko, wakil kepala DIT, mengungkapkan bahwa spesifikasi teknis untuk program percontohan akan diajukan ke Mosizbirkom pada pertengahan Mei untuk memperoleh persetujuan. Setelah undang-undang yang diperlukan disahkan dan komisi menyetujui spesifikasi, DIT akan meluncurkan program di depan umum, kata Kostyrko.

Dewan kota Moskow pertama kali mengajukan RUU untuk menggunakan blockchain dalam sistem e-voting pada bulan Februari. Pada akhir April, Duma Rusia mengeluarkan undang-undang yang memungkinkan Duma Kota Moskow untuk melakukan e-voting selama pemilihan berikutnya pada 8 September. Duma Kota Moskow berencana untuk melindungi proses dan hasil e-voting dengan teknologi ledger terdistribusi (DLT).

United Rusia, partai yang berkuasa dari Federasi Rusia, meluncurkan platform yang mendukung blockchain untuk e-voting pada bulan Maret.

Sementara itu, aktivitas yang terkait dengan blockchain dan industri kripto sebagian besar tetap tidak diatur di Federasi Rusia. Presiden Rusia Vladimir Putin menetapkan batas waktu 1 Juli 2019 bagi pemerintah untuk mengadopsi peraturan tersebut.

Baca

Adopsi Keunggulan Blockchain di Negara Lainnya

Penetrasi keunggulan Blockchain Selain di Rusia, Singapura juga tak ketinggalan, pekan lalu beberapa siswa dari 18 institusi pendidikan di Singapura menerima sertifikat digital berbasis blockchain mulai tahun 2019, dilaporkan berita teknologi lokal Tech in Asia pada 3 Mei.

Inisiatif ini merupakan bagian dari proyek tingkat pemerintah Singapura yang disebut OpenCerts, yang dikembangkan bersama oleh Ministry of Education (MOE), Government Technology Agency  (GovTech), serta gerakan pendidikan nasional SkillsFuture Singapore (SSG) dan Ngee Ann Polytechnic (NP).

Baca 

Didukung oleh blockchain Ethereum (ETH), platform open-source OpenCerts diharapkan memberikan cara yang andal untuk menerbitkan dan memverifikasi sertifikat, meningkatkan keamanan data, efisiensi proses penerbitan dan validasi, dan mengurangi biaya yang terkait dengan sertifikat kertas tradisional .

Di Indonesia sendiri, dalam rangka menjaga perkembangan dan fungsi Blockchain, beberapa perusahaan pengembangan teknologi membentuk Asosiasi Blockchain Indonesia (A-B-I) sebagai wadah para pelaku industri yang memiliki visi sama untuk berinovasi, memajukan dan membentuk ekosistem teknologi Blockchain Indonesia. Kepada anggotanya, A-B-I bertujuan memudahkan akselerasi adopsi teknologi blockchain dalam era industri 4.0, melalui integrasi, kolaborasi, dan pertukaran pengetahuan.

Menurut Rosan P. Roeslani, Ketua Umum KADIN Indonesia, era Industri 4.0, yang akan ditandai dengan meluasnya aplikasi kecerdasan buatan, robotika, teknologi nano, bioteknologi dan Blockchain, perlu secara maksimal di antisipasi oleh pelaku industri.

Baca 

picture: pixabay.com

-Sintha Rosse-

Iklan

mau tayang di media lain juga

ARTIKEL TERBARU