duniafintech.com – Perang dagang antara Amerika Serikat dan Tiongkok telah memasuki tahap yang panjang. Tidak hanya dalam sektor konvensional, situasi ini juga berpengaruh dala ekosistem ekonomi digital. Pasalnya, kedua belah pihak juga dikenal dengan julukan ‘Giant Tech’ atau penguasa teknologi yang aplikatif terhadap segala bidang, tak terkecuali keuangan dan perekonomian.
Divisi inovasi dan digitalisasi ekonomi INDEF, Nailul Huda menuturkan kepada Dunia Fintech soal keterkaitan antara perang dagang AS-Tiongkok dengan ekosistem ekonomi digital. Ia menyebut status kedua negara sebagai pengembang teknologi mutakhir dapat memberi pengaruh terhadap aspek ekonomi digital.
“Tentu saja berdampak, mengingat kedua negara dengan ekonomi terbesar di dunia. Dan masing-masing memiliki teknologi yang mapan,”
Huda pun mencontohkan soal sengketa paten teknologi dalam ponsel pintar yang terjadi antara AS dan Tiongkok. Menurutnya permasalahan tersebut membuat perkembangan teknologi melambat sehingga mengganggu sirkulasi ekonomi digital.
Baca juga:
- Jasa Pengiriman Uang Antar Negara dengan MoneyGram
- Tingkatkan Kualitas SDM, Koinworks Mengajak Kominfo Kolaborasi
- Asuransi Digital Untuk Penyakit Kritis Terbaru Hadir dari Astra Life
Perang Dagang Hadirkan Tantangan dan Peluang Ekonomi Digital
Huda melanjutkan, perang dagang antara AS dan Tiongkok mempunyai dua sisi, yakni adanya kesempatan serta kesulitan untuk pelaku ekonomi digital. Pertama, terdapat peluang untuk pelaku ekonomi digital menjadi target dari transfer teknologi baik dari AS, Tiongkok atau pun keduanya. Nantinya akan ada ikatan kerja sama atau pun perjanjian formal tentang ekonomi digital.
“Namun perlu diwaspadai juga akan adanya serbuan produk impor dari Tiongkok yang bisa menurunkan daya saing industri lokal,”
-Fauzan-
