DuniaFintech.com – Teknologi blockchain disebut-sebut menjadi salah satu teknologi yang mendorong terjadinya globalisasi secara digital. Hal ini dikemukakan oleh Dr Xiao Feng, salah satu petinggi perseroan investasi Tiongkok, Wanxiang kala menghadiri pertemuan ke 7 Global Investment and M&AÂ di Shanghai.
Esensi utama dari pernyataan Xiao merujuk pada reformasi ekonomi melalui digitalisasi. Ia beranggapan globalisasi akan memindahkan aktivitas ekonomi secara fisik menuju digital. Lebih lanjut, ia meyakini blockchain beserta teknologi mumpuni lainnya dapat menjadi instrumen terwujudnya globalisasi digital.
“Sistem blockchain adalah mekanisme digital terpercaya. Karakteristik sistemnya yang tetap, menarik dan tak dapat diubah ketika kita memindahkan data ke sistemnya,”
Menurut Xiao, globalisasi menguntungkan sektor finansial, mulai dari Wall Street, Tiongkok dan perusahaan multinasional sebelum terjadinya pandemi COVID-19. Meski demikian, beberapa pihak juga menjadi korban, seperti kelas menengah dan pekerja industri di negara berkembang. Ia menilai, kelas menengah dan pekerja industri tidak termasuk dalam globalisasi lantaran digolongkan sebagai komoditas yang tidak diperdagangkan (non tradable goods) dalam istilah ekonomi.
Baca juga:
- 3 Pinjaman Online yang Siap Bantu Petani Berikan Akses Modal
- DANA dan YesDok Siapkan Layanan Kesehatan Era New Normal
- Jenis Aset Kripto yang Perlu Anda Ketahui Sebelum Memulai Investasi
Globalisasi Digital Paska COVID-19 Menguntungkan Semua Pihak
Xiao mengatakan, setelah berakhirnya COVID-19, globalisasi digital yang tanpa batas akan menguntungkan semua pihak, baik negara maju mau pun negara berkembang. Ia menilai pemanfaatan teknologi dapat membuat segala hal bernilai ekonomis.
“Dengan bantuan teknologi digital, tenaga kerja bisa menjadi bernilai dalam perdagangan. Seorang pekerja Amerika tidak perlu pindah ke Tiongkok meski industrinya pindah,”
“Hal tersebut menghadirkan kesempatan. Jika sebelumnya pengajar bahasa Inggris berbasis internet bukan merupakan hal yang bisa diperdagangkan, maka sekarang hal itu terwujud,”
Lansiran cointelegraph menyebutkan, Xiao menilai tren globalisasi digital berdampak pada perubahan sistem manajemen organisasi perusahaan. Ia meyakini akan banyak perusahaan mengganti operasi mereka secara daring. Menurutnya, indikator performa perusahaan tidak lagi menjadi penilaian utama, melainkan ada indikator kerangka kerja baru untuk pengaturan struktur.
Xiao mengklaim bahwa kerangka kerja pengaturan struktur baru tersebut merujuk pada objective key results (OKR). Ia beralasan kerangka kerja tersebut memungkinkan adanya pencapaian suatu hal sekaligus dalam waktu dan tempat yang berbeda.
“Perlu transparansi dan penyelarasan tujuan. Oleh sebab itu diperlukan instrumen pendukung OKR,”
DuniaFintech/FauzanPerdana