33.1 C
Jakarta
Sabtu, 23 November, 2024

Perbedaan Pasar Uang dan Pasar Modal Berdasarkan Jangka Waktu hingga Jenis Keuntungan

Pasar uang dan pasar modal adalah dua sarana atau jenis investasi paling utama yang dapat dipilih oleh para investor di dunia investasi.

Secara umum, hanya pasar konvensional yang sering kali didengar dan diketahui oleh sebagian masyarakat. Pasar konvensional sendiri merupakan tempat menjual barang dan jasa secara langsung, sebagaimana jamak diketahui.

Akan tetapi, diketahui terdapat pasar abstrak yang tidak memiliki barang maupun jasa untuk diperjualbelikan, tetapi ada modal atau uang yang digunakan sebagai komoditas di sana. Pasar itu dikenal sebagai pasar uang (market money) dan pasar modal.

Bagi para pemain bisnis, pasar modal dan pasar uang diketahui menjual objek berupa surat-surat berharga, dengan tujuan yang beragam, mulai dari investasi jangka panjang hingga pendek, sebagai sumber pembiayaan modal kerja, ataupun untuk mengendalikan jumlah uang yang beredar di masyarakat. Guna mengetahui dan memahami perbedaan keduanya, perlu untuk mengenali terlebih dahulu definisi masing-masing.

Adapun pasar modal adalah tempat untuk melakukan transaksi jual beli efek atau surat berharga jangka panjang. Di sisi lain, pasar uang dapat diartikan sebagai tempat untuk melakukan transaksi jual beli surat berharga jangka pendek. Dari pengertian pasar modal dan pasar uang itu sejatinya sudah tercermin perbedaan dari keduanya. Simak penjelasan lebih detailnya di bawah ini.

Perbedaan Pasar Uang dan Pasar Modal

Pasar uang dapat diartikan sebagai sebuah mekanisme pasar yang memungkinkan bagi seseorang untuk dapat melakukan transaksi, baik melalui bank maupun lembaga sekuritas keuangan bukan bank. Di samping itu, pasar uang juga merupakan tempat bagi pihak ataupun perorangan untuk dapat meminjam dana dengan tingkat bunga sebagai imbalan atau keuntungan yang ditawarkan kepada pemberi dana.

Adapun transaksi yang boleh dilakukan di pasar uang dapat dilakukan secara perorangan atau juga bisa dilakukan melalui perantara atau broker. Untuk jangka waktu transaksi peminjaman dana yang dilakukan di pasar uang bersifat pendek, yaitu mulai sekitar satu hari hingga satu tahun maksimal.

Pasar uang sendiri dalam transaksinya mempunyai beberapa instrumen di dalamnya, di mana instrumen ini secara umum berupa surat berharga. Sejumlah surat berharga yang dapat diperdagangkan melalui pasar uang meliputi:

  • Surat Berharga Pasar Uang (SBPU)
  • Sertifikat Bank Indonesia (SBI)
  • Deposito
  • Promissory Notes
  • Treasury Bills
  • Banker’s Acceptance
  • Commercial Paper
  • Call Money

Secara luas, pengertian pasar modal adalah sebuah tempat bertemunya investor dan emiten. Adapun investor di sini adalah pihak yang memiliki dana, sementara emiten adalah pihak yang umumnya berasal dari badan usaha yang memerlukan modal. Diketahui, pasar modal lebih cenderung menawarkan pendanaan yang sifatnya jangka panjang.

Maka dari itu, instrumen yang diperdagangkan dalam pasar modal umumnya berbentuk saham, obligasi, reksadana, atau juga surat berharga lainnya. Pasar modal pun diketahui memiliki instrumen lainnya, seperti exchange traded fund (ETF) dan derivatif.

Terdapat beberapa perbedaan pasar uang dan pasar modal, yaitu:

1. Berdasarkan jangka waktu

Pasar uang dan pasar modal memiliki perbedaan dalam jangka waktu yang sudah ditetapkan meskipun keduanya menawarkan transaksi pembiayaan berjangka. Adapun pasar uang bisa menjadi tempat bertemunya pemilik dana dan peminjam dana secara langsung. Biasanya, pertemuan itu sejalan dengan penawaran transaksi dalam jangka pendek.

Sementara itu, pasar modal diketahui menawarkan investor penanaman modal dalam jangka panjang melalui instrumen-instrumen yang sudah ditawarkan. Kendati memiliki perbedaan terkait jangka waktunya, penting diketahui bahwa baik pasar uang maupun pasar modal sama-sama dikelola oleh pihak profesional yang bisa menjamin aktivitas investasi dapat berjalan lancar.

2. Berdasarkan pilihan instrumen

Pasar uang menawarkan instrumen berupa Sertifikat Bank Indonesia (SBI), sertifikat deposito, Surat Berharga Pasar Uang (SBPU), Surat Berharga Komersial (CPs), Banker’s Acceptance (BA), Surat Perbendaharaan Negara (SPN).

Di sisi lain, instrumen yang ditawarkan di pasar modal, antara lain, surat utang (obligasi), ekuiti (saham), reksa dana, dan instrumen derivatif.

3. Berdasarkan institusi

Kendati mempunyai fungsi yang sama dalam ranah ekonomi, tetapi pasar uang dan pasar modal berbeda, baik dari sisi institusi maupun pengawas tertingginya. Pasar uang diatur oleh bank sentral dan yang memiliki otoritas atas pasar uang di Indonesia adalah Bank Indonesia.

Pasar modal sendiri memiliki otoritas tertinggi, yakni Kementerian Keuangan Republik Indonesia, yang mengawasi kegiatan di bursa efek.

4. Berdasarkan likuiditas pasar

Instrumen pasar uang lebih cepat dicairkan ketimbang instrumen pasar modal jika ditilik dari segi likuiditas pasar, yang menunjukkan kemampuan perusahaan untuk melunasi kewajiban jangka pendeknya setiap waktu. Demikian pula sebaliknya, instrumen pasar modal tidak lebih cepat cair ketimbang instrumen pasar uang.

5. Berdasarkan tujuan

Tujuan keberadaan pasar uang di tanah air adalah untuk investasi jangka pendek. Sementara itu, investasi jangka panjang adalah tujuan dari pasar modal.

6. Berdasarkan risiko

Sebagai sarana dari investasi, baik pasar uang dan pasar modal, pasti akan menawarkan risiko yang beragam. Namun, penting diketahui bahwa investasi di pasar uang bakal menawarkan profil risiko yang lebih rendah ketimbang di pasar modal.

Pada umumnya, risiko yang lebih rendah itu berkaitan dengan penanaman modal yang cukup rendah di market money. Karena itu, seseorang bisa mulai berinvestasi di pasar uang dengan modal yang relatif terjangkau.

Pasar modal sendiri diketahui menawarkan profil risiko yang lebih fluktuatif. Instrumen pasar modal yang berpotensi memiliki risiko yang relatif tinggi, salah satunya saham. Ketika membeli saham sebuah badan usaha di pasar modal, tentu perlu memahami bahwa bakal ada risiko nilai saham itu turun hingga mencapai titik likuiditas. Risiko itulah yang akan membawa kerugian dengan nilai yang cukup besar.

Namun, kendati memiliki risiko kerugian yang cukup besar, pasar modal sebagai alat investasi juga menawarkan keuntungan yang cukup besar.

7. Berdasarkan return

Sebuah hasil atau return adalah hal yang ingin didapatkan oleh setiap orang atau pihak yang melakukan investasi. Baik di pasar modal maupun market money, return yang ditawarkan pun dalam bentuk berbeda.

Di pasar uang, imbalan bakal diberikan berbentuk bunga bank. Sementara itu, return yang diberikan kepada investor pasar modal adalah dividen atau capital gain. 

Dividen merupakan laba perusahaan yang dibagikan kepada pemegang saham, sementara capital gain adalah perolehan keuntungan akibat adanya kenaikan harga saham.

8. Berdasarkan aspek fungsional

Pasar uang, jika ditinjau berdasarkan sisi atau aspek fungsionalnya, berfungsi untuk mendorong ekuitas dana dalam. Di sisi lain, pasar modal memiliki fungsi untuk menstabilkan ekonomi. Hal itu karena waktunya yang bersifat jangka panjang.

9. Berdasarkan jenis keuntungan

Baik pasar uang dan pasar modal diketahui menawarkan keuntungan yang berpotensi meningkatkan kekuatan finansial untuk para investor. Namun, keuntungan investasi pada keduanya memiliki perbedaan sebagai berikut.

Keuntungan investasi di Money Market

1. Pergerakan nilai yang stabil

Pergerakan nilai aset yang stabil agar dapat menerka-nerka kapan akan mendapatkan keuntungan secara finansial yang baik menjadi keinginan pertama dari pihak atau perorangan yang memulai investasi, baik di market money dan pasar modal.

Investasi di pasar uang diketahui menawarkan pergerakan nilai aset yang cenderung stabil sehingga boleh jadi merupakan sarana investasi yang sesuai untuk para pemula. Pasar uang sendiri menawarkan pergerakan sekaligus peningkatan nilai aset yang stabil hingga 5 persen per tahun.

2. Memiliki tingkat likuiditas tinggi

Melalui tawaran skema penanaman modal yang bersifat jangka pendek, market money juga menawarkan tingkat likuiditas yang cukup[ tinggi. Dalam artian, kamu bisa dengan mudah mencairkan keuntungan bahkan modal yang sudah ditanamkan kapan saja sesuai dengan kebutuhan.

3. Bisa berinvestasi di mana saja

Investasi di money market bisa dilakukan tanpa harus ke luar rumah dan hal itulah yang membedakannya dengan investasi di pasar modal. Biasanya, investasi pasar uang dikelola oleh pihak bank sehingga hanya perlu menghubungi pihak bank untuk bertransaksi. Saat ini, investasi di market money bahkan juga bisa dilakukan secara digital dengan akses internet, seperti melakukan investasi aset kripto di Indodax.

Keuntungan investasi pasar modal

1. Dapat dijadikan sebagai jaminan

Saat seseorang atau pihak lainnya terdaftar memiliki aset investasi yang berasal dari pasar modal, ia akan memperoleh manfaat dari kepemilikan itu sebagai jaminan dalam pengajuan utang. Adapun agunan saham di Indonesia termasuk dalam praktik yang sah untuk digunakan sebagai agunan atau jaminan utang.

2. Tingkat keuntungan yang relatif tinggi

Potensi untuk mendapatkan keuntungan finansial yang tinggi juga akan diraih dengan berinvestasi di pasar modal. Bukan hanya bersifat pada kenaikan nilai modal yang dimiliki atau capital gain, keuntungan finansial ini pun akan membuat para investornya berhak mendapatkan dividen dari investasi yang mereka punya.

3. Pilihan instrumen yang beragam

Beragam pilihan instrumen investasi ditawarkan oleh pasar modal. Pilihan modal yang bermacam-macam ini tentu akan memberi keuntungan dalam memudahkan untuk menemukan instrumen investasi mana yang cocok dan sesuai dengan kepribadian investor.

Persamaan Pasar Uang dan Pasar Modal

Terkait persamaannya, market money dan pasar modal tentu memiliki hal yang serupa walaupun perbedaan di antara keduanya juga cukup signifikan. Persamaan market money dan pasar modal, di antaranya:

  • Instrumen pada market money maupun pasar modal akan menjadi instrumen investasi bagi ritel ataupun institusi
  • Pasar uang dan pasar modal adalah bagian besar dari pasar keuangan
  • Keduanya saling mempengaruhi satu sama lain. Pasalnya, kebijakan terhadap pasar uang umumnya memiliki dampak terhadap pasar modal. Ketika penurunan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI), misalnya.

 

Penulis: Kontributor
Editor: Anju Mahendra

Iklan

mau tayang di media lain juga

ARTIKEL TERBARU