JAKARTA, duniafintech.com – Otoritas Perilaku Keuangan Inggris (FCA) mengumumkan rencananya saat ini terkait dengan peraturan keuangan kripto, khususnya soal masalah kripto scam yang jadi perhatian. Hal itu disampaikan dalam sebuah sjaran pers.
Dilansir dari Liputan6.com, FCA menyatakan ke depan, akan mengambil pendekatan yang lebih ketat untuk mencegah kerugian bagi investor.
Antara April hingga September tahun lalu, FCA menerima lebih dari 16.400 pertanyaan tentang kemungkinan penipuan. Di antara penipuan yang ditanyakan tentang aset kripto memegang mayoritas.
Dengan demikian FCA memulai penyelidikan mereka ke dalam bisnis kripto yang berpotensi scam dan berakhir dengan 300 kasus terbuka. Namun, FCA mengira masih banyak dari mereka tidak terdaftar oleh pihak berwenang.
Hingga saat ini, 50 di antaranya sedang menjalani pemeriksaan langsung karena terkait dengan kegiatan kriminal dan kegiatan bisnis yang tidak sah.
Akibatnya, FCA telah memutuskan untuk menjadi lebih ketat dengan peraturannya dan memastikan bahwa investor tetap aman.
“Konsumen perlu memiliki kepercayaan diri saat membuat keputusan investasi dan data yang kami publikasikan hari ini menunjukkan betapa maraknya penipuan,” kata Direktur Eksekutif Pasar di FCA, Sarah Pritchard, dikutip dari Yahoo Finance, Kamis (7/4/2022).
Pritchard menambahkan, sebelum berinvestasi, sebaiknya warga Inggris memeriksa dulu apakah penyedia investasi tersebut telah disetujui oleh FCA atau belum.
Selain itu, warga Inggris juga diminta untuk mengetahui risiko dari masing-masing instrumen investasi.
“Cari tahu cara menghindari penipuan di situs web ScamSmart dan dapatkan tips berinvestasi dengan aman di situs web InvestSmart,” lanjut Pritchard.
Sesuai laporan tinjauan data Konsumen FCA, badan pengawas berhasil menghentikan 1 dari 4 perusahaan tidak terdaftar karena kecurigaan tentang tim di belakangnya. Itu juga menambahkan sekitar 172 perusahaan ke daftar bisnis kripto yang tidak terdaftar.
Selanjutnya, tiga orang dijatuhi hukuman penjara karena kegiatan perdagangan curang dan tidak sah, menyesatkan investor, dan pencucian uang.
Sebelumnya, HM Revenue and Customs (HMRC) telah menyita cryptocurrency dan NFT karena penipuan pajak senilai USD 1,89 juta atau sekitar Rp 27,1 miliar.
Dalam hal regulasi, cryptocurrency tidak memiliki pengakuan khusus di Inggris. Mereka dikenakan pajak dalam kelompok yang sama dengan pendapatan. Tetapi adopsi yang berkembang mungkin mendorong FCA untuk membuat beberapa perubahan yang kemungkinan akan mengatur soal kripto.
Penulis: Kontributor/Panji A Syuhada