25.6 C
Jakarta
Sabtu, 23 November, 2024

Perbedaan Investasi Langsung dan tidak Langsung, Apa Saja? Cari Tahu Yuk!

JAKARTA, duniafintech.com – Perbedaan investasi langsung dan tidak langsung penting diketahui sebelum memasuki dunia trading dan investasi.

Dalam aktivitas investasi, pada dasarnya tidak semuanya hanya berkaitan dengan surat berharga, saham, dan lainnya.

Pasalnya, ada juga investasi dalam bentuk fisik yang terus beroperasi, misalnya properti, rumah usaha, dan seterusnya.

Dengan banyaknya pilihan instrumen investasi ini, kamu tentunya perlu mengenal perbedaan investasi langsung dan tidak langsung agar dapat menentukan instrumen yang tepat dan sesuai dengan kemampuan kamu. 

Nah, untuk lebih memahaminya, simak ulasan selengkapnya berikut ini, seperti dinukil dari Blog HSB.

Baca juga: Cara Investasi Emas Online dan secara Umum bagi Pemula

Perbedaan Investasi Langsung dan tidak Langsung: Apa Itu Investasi Langsung?

Untuk memastikan adanya aliran modal yang dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi serta suku bunga, pemerintah membuat program penanaman modal yang memiliki pergerakan harga yang cenderung stabil. 

Program tersebut dinamakan penanaman modal langsung.  Pada dasarnya, penanaman modal langsung adalah penanaman modal yang dilakukan dengan membeli atau mendirikan aset produktif seperti properti, saham mayoritas, hingga pendirian pabrik.

Bentuknya memungkinkan investor untuk memiliki kontrol langsung atas aset yang dimilikinya sehingga bisa lebih mudah untuk mengambil keputusan dan mengelola penanaman modal tersebut. 

Lazimnya, penanaman modal langsung berkaitan dengan kegiatan produksi untuk suatu usaha. 

Maka dari itu, sebagian besar bentuknya berupa rumah produksi atau bangunan.

Perlu diketahui, jenis penanaman modal langsung umumnya memiliki potensi keuntungan yang lebih besar dibandingkan dengan penanaman modal tidak langsung sebab dapat dilakukan oleh perorangan, perusahaan, maupun lembaga keuangan seperti bank dan asuransi. 

Dalam melakukan penanaman modal langsung, investor harus memiliki pengetahuan dan keterampilan yang memadai perihal dunia bisnis atau sektor yang dipilih untuk diinvestasikan.

Hal itu penting untuk mengurangi risiko kerugian atau kegagalan penanaman modal.

Beberapa faktor yang dapat memengaruhi keberhasilan penanaman modal langsung, di antaranya kondisi ekonomi, persaingan bisnis, regulasi pemerintah, dan faktor-faktor internal perusahaan. 

Maka dari itu, sebelum kamu melakukan penanaman modal langsung, sebaiknya lakukan analisis yang cermat dan tepat terhadap potensi keuntungan dan risiko yang mungkin terjadi.

Investasi langsung bisa dilakukan dalam berbagai sektor bisnis seperti properti, manufaktur, pertanian, dan jasa.

Hingga kini, jenis penanaman modal langsung dapat memberikan pengaruh besar terhadap pertumbuhan ekonomi dan menciptakan lapangan kerja baru.

Contoh Investasi Langsung

  1. Properti

Investasi properti, hingga saat ini, masih menjadi salah satu bentuk penanaman modal langsung yang paling populer.

Investor yang memilih penanaman modal langsung pada instrumen properti ini biasanya akan membeli rumah, apartemen, hingga gedung komersial untuk disewakan atau dijual kembali.

Investasi properti memiliki potensi keuntungan yang besar, terutama jika lokasi properti tersebut strategis dan memiliki permintaan yang tinggi.

  1. Pendirian Pabrik

Bagaimana cara penanaman modal dengan mendirikan pabrik? 

Investasi langsung pendirian pabrik ini merupakan jenis penanaman modal langsung yang dilakukan dengan cara membangun sebuah pabrik produksi baik barang maupun jasa tertentu. 

Dalam melakukan jenis penanaman modal langsung yang satu ini, kamu tentu memerlukan modal yang cukup besar.

Selain itu, investor juga perlu mempersiapkan diri sebab penanaman modal pendirian pabrik ini punya risiko yang lebih tinggi kendati potensi keuntungan yang diterima juga cukup besar jika seluruhnya berjalan dengan baik.

  1. Investasi Perkebunan

Perlu kamu ketahui bahwa salah satu bentuk penanaman modal langsung dengan hasil yang cukup menjanjikan adalah penanaman modal perkebunan dengan tanaman seperti kelapa sawit, karet, atau teh. 

Investor bisa membeli lahan, menanam tanaman, dan menjual langsung hasil produksi ke pasar atau warga sekitar.

Investasi perkebunan dapat memberikan keuntungan jangka panjang.

Meski demikian, kamu juga memerlukan biaya perawatan yang cukup besar untuk memastikan hasil produksi yang berkualitas dan mampu memenuhi permintaan pasar.

Perbedaan Investasi Langsung dan tidak Langsung: Apa Itu Investasi tidak Langsung?

Jika pada penanaman modal langsung, kamu sebagai investor terlibat secara langsung dalam proses pembelian, produksi, hingga perawatannya maka pada penanaman modal tidak langsung kamu justru tidak terlibat secara langsung. 

Investasi tidak langsung pada dasarnya adalah penanaman modal yang dilakukan melalui perantara perusahaan penanaman modal, broker, atau lembaga keuangan lainnya dengan instrumen tertentu seperti reksa dana, saham, obligasi, atau deposito.

Jenis penanaman modal ini yang mungkin banyak kamu dengar dan lihat. 

Pada penanaman modal ini, investor tidak memiliki kontrol langsung atas aset yang dimilikinya, tetapi tenang saja kamu masih dapat memperoleh keuntungan dari hasil penanaman modal tersebut. 

Biasanya, penanaman modal tidak langsung ini dilakukan oleh investor atau individu yang mencari cara penanaman modal yang lebih mudah dan tidak terlalu rumit.

Pasalnya, seluruh aset dan portofolio telah dikelola oleh perusahaan atau lembaga tertentu.

Kelebihan yang bisa kamu rasakan jika memilih instrumen penanaman modal tidak langsung ini adalah keputusan investasi akan diambil dan dikelola oleh manajer investasi. 

Keputusan itu biasanya sudah dipertimbangkan dan menjadi pilihan terbaik untuk mendapatkan keuntungan yang maksimal. 

Namun, sayangnya, penanaman modal tidak langsung ini memiliki kekurangan berupa kesulitan dalam mengganti instrumen penanaman modal nantinya, apalagi kalau kamu sudah melakukan pembelian. 

Kamu perlu menunggu beberapa bulan atau tahun lagi untuk mendapatkan pengembalian atau pencairan dana pembelian instrumen tersebut. 

Baca juga: Cara Investasi Bitcoin dan Daftar Platform Terbaiknya

Contoh Investasi tidak Langsung

  1. Reksa Dana

Reksa dana adalah bentuk penanaman modal tidak langsung yang dilakukan dengan menghimpun dana investor untuk diinvestasikan pada efek dan dikelola oleh manajer penanaman modal. 

Pada reksa dana, investor diperbolehkan membeli unit reksa dana dengan jumlah yang relatif kecil. 

Nantinya, manajer penanaman modal akan mengelola dana investor dan menginvestasikan dana tersebut ke dalam berbagai jenis instrumen penanaman modal yang berbeda untuk memperkecil kerugian. 

Keuntungan dari penanaman modal akan dibagikan kepada investor sesuai dengan nilai portofolio reksa dananya. 

  1. Saham

Meski baru di dunia penanaman modal maupun trading, kamu pasti sudah tidak asing lagi dengan contoh penanaman modal tidak langsung yang satu ini. 

Saham adalah surat berharga yang menunjukkan kepemilikan investor atas satu atau lebih perusahaan. 

Artinya, saham adalah tanda klaim atas penghasilan dan kekayaan yang dimiliki oleh perusahaan.

Nantinya, investor memperoleh keuntungan dari kenaikan harga saham atau pembagian dividen perusahaan. 

Akan tetapi, sebagai instrumen penanaman modal yang high return, investor harus memperhatikan peluang high risk atau tingginya risiko kerugian yang dapat terjadi jika harga saham turun atau perusahaan mengalami kerugian.

  1. Obligasi

Obligasi adalah surat utang berjangka yang menunjukkan bahwa investor memberikan pinjaman kepada penerbit obligasi seperti perusahaan atau pemerintah.

Instrumen penanaman modal tidak langsung yang satu ini membolehkan investor memperoleh keuntungan dari bunga yang dibayarkan oleh penerbit surat utang berjangka ini. 

Obligasi punya risiko kerugian yang lebih rendah dibandingkan dengan saham, namun juga memiliki potensi keuntungan yang lebih rendah pula.

  1. Deposito

Deposito adalah jenis penanaman modal berupa simpanan yang proses pencairannya dapat dilakukan dalam jangka waktu tertentu dengan beberapa syarat. 

Investor yang menanamkan dananya di instrumen penanaman modal deposito akan memperoleh bunga dari simpanan yang ditempatkan.

Deposito sendiri menjadi instrumen penanaman modal dengan risiko kerugian yang sangat rendah. Namun di sisi lain, peningkatan keuntungan yang diterima juga rendah.

Perbedaan Investasi Langsung dan tidak Langsung

Perbedaan Investasi Langsung dan tidak Langsung

  1. Risiko

Investasi langsung memiliki risiko yang lebih tinggi karena investor bertanggung jawab untuk memantau penanaman modal dan mengambil keputusan penanaman modal yang tepat.

Sementara itu, penanaman modal tidak langsung memiliki risiko yang lebih rendah karena manajer investasi atau perusahaan asuransi yang mengelola investasi.

  1. Biaya

Investasi langsung biasanya memiliki biaya yang lebih rendah karena investor tidak membayar biaya manajemen atau biaya lain yang terkait dengan manajemen investasi. 

Sementara itu, penanaman modal tidak langsung memiliki biaya yang lebih tinggi karena investor membayar biaya manajemen atau biaya lain yang terkait dengan manajemen penanaman modal.

  1. Fleksibilitas

Investasi langsung memberikan fleksibilitas yang lebih besar bagi investor untuk mengelola portofolio mereka dan membuat keputusan penanaman modal.

Sementara itu, penanaman modal tidak langsung cenderung kurang fleksibel karena manajer investasi atau perusahaan asuransi yang mengelola investasi.

  1. Kepemilikan

Investasi langsung memberikan investor kepemilikan langsung atas aset yang dibeli.

Sementara itu, penanaman modal tidak langsung memberikan investor kepemilikan atas produk investasi, bukan kepemilikan langsung atas aset yang dibeli.

Baca juga: Tutorial Investasi Crypto dan Jenis-jenisnya, Simak Ya!

Baca terus berita fintech Indonesia dan kripto terkini hanya di duniafintech.com

Iklan

mau tayang di media lain juga

ARTIKEL TERBARU