32.2 C
Jakarta
Kamis, 19 Desember, 2024

Cara Menjadi Milenial yang Cerdas Keuangan

JAKARTA, duniafintech.com – Para milenial diharapkan bisa menjadi cerdas dalam hal mengelola keuangan, karena generasi milenial sering dianggap sebagai generasi yang cenderung boros, susah menabung, dan payah dalam mengatur keuangan. Pasalnya mengatur keuangan adalah hal yang penting dilakukan, agar keuangan stabil di masa depan.

Saat ini, generasi milenial memang sedang naik daun. Siapakah generasi milenial? Generasi milenial adalah kalian yang lahir pada kisaran tahun 1980-2000an atau kalian yang saat ini berumur 17-37 tahun. Generasi milenial punya segala kemudahan yang ada karena identik dengan kemajuan teknologi.

Generasi milenial lahir di zaman dengan akses yang mudah ke lembaga keuangan. Milenial adalah generasi pertama yang tumbuh dengan komputer dan internet, akan lebih mudah bagi milenial untuk mempelajari sektor keuangan dengan cepat dan menerapkannya ke dalam kehidupan. Bagi milenial yang ingin melakukan investasi pun bisa dilakukan dengan mudah, cukup mengakses segala hal yang dibutuhkannya melalui internet di gadget mereka.

Gaya hidup yang dinamis ditambah minimnya pengetahuan pengelolaan keuangan membuat mereka milenial merasa sulit untuk mengatur keuangan. Selain itu, mereka juga dikatakan masih sulit mengatur keuangannya sesuai skala prioritas. Lalu, bagaimana cara menjadi cerdas bagi kalian yang merupakan milenial untuk mengelola keuangan dengan tepat?

Menjaga konsistensi gaya hidup hemat dan cerdas adalah hal penting untuk dilakukan para milenial demi keberhasilan mengelola keuangan. Hidup hemat bukan berarti pelit ya, karena dua hal tersebut berbeda loh. Definisi hidup hemat yaitu mampu untuk mengutamakan kebutuhan di atas keinginan serta mengatur pemenuhan kebutuhan dengan hal-hal berkualitas secara efisien. Bukan berarti hidup hemat bisa dilakukan dengan menekan pengeluaran tetap tidak memperhatikan kualitas. Sebaliknya gaya hidup hemat adalah mengatur pengeluaran sesuai kebutuhan dan seimbang dengan penghasilan.

Baca juga: Cara Mengelola Keuangan Usaha Penting Demi Kemajuan Bisnis

Cara Menjadi Milenial yang Cerdas Keuangan

Baca juga: Paylater Terpercaya di Indonesia Permudah Transaksi Keuangan?

Agar menjadi milenial yang cerdas dalam mengelola keuangan, maka kalian perlu menentukan tujuan supaya bisa lebih fokus dalam merencanakan keuangan.

  1. Apa tujuan keuangan jangka pendek dan jangka panjang?
  2. Berapa biaya yang diperlukan untuk mewujudkan beragam tujuan tersebut?
  3. Tentukan deadline sehingga bisa memantau progress pengelolaan keuangan tersebut.

Cara jadi Milenial yang Cerdas Keuangan

  1. Tujuan dan Rencana Keuangan Jelas

Hal pertama yang harus dilakukan milenial agar menjadi cerdas dalam hal mengelola keuangan adalah memiliki tujuan dan rencana keuangan yang jelas baik jangka pendek dan jangka panjang dan perlu siapkan mulai dari sekarang. Kamu bisa gunakan metode 50:30:20 untuk membagi gaji setiap bulannya.

Misalnya untuk biaya sehari-hari kamu gunakan 50 persen dari gaji, 30 persen untuk menabung dan sisanya untuk investasi. Akan tetapi hal ini tidak mutlak dilakukan bila kamu punya beban hutang atau tanggungan lainnya. Yang terpenting adalah mampu menyisihkan gaji untuk menabung ataupun berinvestasi, itu sudah lebih dari cukup.

  1. Hindari Berhutang

Saat ini aplikasi pinjaman online dan dompet digital sering digunakan generasi Milenial untuk membayar barang atau jasa secara online dengan sistem cicilan atau dibayar pada bulan berikutnya. Segala bentuk kemudahan inilah yang seringkali menggoda generasi milenial.

Padahal secara tidak sadar, bunga pinjaman online atau biaya penanganan dompet digital yang mereka keluarkan bisa mereka gunakan untuk keperluan lainnya. Jika kamu termasuk orang yang sering menggunakan aplikasi pinjaman online, kamu dapat menghentikan kebiasaan tersebut dan mulai fokus pada kebutuhan utama serta kebutuhan lainnya di masa depan yang membutuhkan biaya cukup besar.

  1. Cek Uang di Rekening Berkala

Rutin cek saldo rekening secara berkala menjadi salah satu cara milenial agar cerdas dalam mengelola keuangan. Dengan melakukan hal ini, kemungkinan besar kamu bisa menahan godaan seperti contohnya melakukan pemborosan saat mendekati harbolnas karena membeli barang yang tidak begitu penting.

Maka pastikan selalu mengecek jumlah uang di rekening terutama setelah berbelanja online ya. Jangan sampai kamu keasyikan belanja online hingga tabunganmu ikut terkuras habis karena lupa cek saldo rekening.

  1. Punya Dana Darurat

Seperti namanya, dana darurat disiapkan untuk pengeluaran yang mendesak yang tidak dapat diprediksi. Bagi yang belum menikah, biasanya dana darurat yang harus dimiliki setidaknya berjumlah enam kali lipat dari total gaji.

Kamu bisa siapkan dana darurat setidaknya 12 kali lipat dari total gaji atau lebih, bagi yang sudah memiliki keluarga. Atur dana darurat sebaik mungkin sesuai dengan kebutuhan, karena setiap dana darurat yang dibutuhkan akan berbeda sesuai dengan jumlah orang yang ditanggung.

Untuk memudahkan, kamu bisa gunakan kelipatan enam. Misalnya kamu perlu menyiapkan dana darurat untuk tiga orang, maka kamu setidaknya harus menyiapkan dana darurat 18 kali lipat dari total gaji.

  1. Menabung dan Berinvestasi

Cara ini juga termasuk penting agar milenial bisa menjadi cerdas dalam mengelola keuangan, yaitu dengan melakukan kebiasaan menabung mulai dari sekarang jika saat ini kamu masih susah mengatur keuangan. Setelah kebiasaan menabung terpenuhi, kamu bisa mencoba untuk berinvestasi guna menambah jumlah aset.

Apabila kamu masih pemula, cobalah untuk berinvestasi di produk dengan risiko yang kecil misalnya di reksa dana pasar uang maupun emas.

Mengatur keuangan harus dilakukan dari sekarang dan memang sangat sulit dilakukan, atau kamu harus berjuang lebih keras untuk memenuhi berbagai kebutuhan di masa depan.

Kebanyakan milenial menggunakan prinsip “kamu hidup sekali/you only live once” yang membuat gaya hidup serta biaya pergaulan mereka semakin meningkat. Mereka sulit membedakan antara kebutuhan dan keinginan. Ketika melihat barang bagus di mall, mereka langsung membeli tanpa memikirkan apakah barang tersebut dibutuhkan atau tidak, dan pada akhirnya menyesal telah memberi barang tersebut. Hindari membeli barang karena dasar keinginan bukan kebutuhan.

Selanjutnya, usahakan supaya tidak memiliki utang. Hindari hal-hal konsumtif seperti ajakan hangout yang terlalu sering, terutama untuk hal-hal yang belum terlalu kalian butuhkan dan bukan termasuk tujuan keuangan kalian. Sebelum membeli sesuatu, periksa dulu kondisi keuangan kalian. Jangan karena keinginan untuk tampil keren membuat kalian berhutang. dapat memanfaatkan aplikasi di gadget kalian untuk mengetahui berbagai promo diskon. Bila ingin keuangan terkontrol tiap bulannya, kalian bisa menggunakan aplikasi pengelola keuangan. Dengan begitu kalian bisa lebih mudah mengevaluasi setiap bulannya.

Saat uang jajan atau gaji masuk ke rekening, usahakan agar kamu membuat rencana keuangan sesuai skala prioritas. Triknya kalian bisa menerapkan rumus 40-30-20-10 dalam rencana keuangan. 40% adalah anggaran untuk keperluan sehari-hari, 30% untuk kebutuhan hutang, 20% untuk investasi dan tabungan, serta 10% untuk keperluan sosial. Tabungan, investasi, asuransi kesehatan, dan jaminan pensiun merupakan empat hal wajib yang harus masuk ke dalam rencana keuangan jangka panjang. Harga barang dan kebutuhan yang semakin meningkat membuat empat hal tersebut menjadi hal yang penting untuk kalian miliki sejak dini loh. Bukankah menyenangkan kalau kalian bisa bergaul dan hangout serta merasa aman memiliki masa depan yang terjamin?

Yang paling utama, meskipun rencana keuangan sudah sempurna, kalian tetap tidak boleh melupakan dana darurat untuk hal-hal tidak terduga yang mungkin muncul. Jangan biarkan hal-hal tidak terduga mengganggu rencana keuangan yang sudah susah payah disusun.

Baca juga: Cara Cetak Rekening Koran Mandiri untuk Kelola Keuangan

Baca terus berita fintech Indonesia dan kripto terkini hanya di duniafintech.com

Iklan

mau tayang di media lain juga

ARTIKEL TERBARU