Jakarta, 27 Maret 2024 – Vitalik Buterin, pendiri Ethereum, baru-baru ini membuat pernyataan kontroversial tentang metaverse. Ia menyebut metaverse sebagai taktik branding yang digunakan perusahaan teknologi besar untuk mempromosikan produk mereka. Pernyataan ini tentu saja menimbulkan berbagai pertanyaan dan perdebatan.
Apa yang dimaksud Buterin dengan taktik branding?
Menurut Buterin, metaverse saat ini masih dalam tahap awal pengembangan dan belum memiliki definisi yang jelas. Ia melihat banyak perusahaan teknologi besar menggunakan istilah “metaverse” untuk mempromosikan produk mereka, seperti platform game virtual reality (VR) dan augmented reality (AR).
Buterin mencontohkan Facebook yang mengubah namanya menjadi Meta Platforms untuk menunjukkan fokusnya pada metaverse. Ia juga mengkritik perusahaan teknologi yang menggunakan metaverse sebagai alasan untuk mengumpulkan data pengguna dan membangun platform terpusat.
Apakah metaverse hanya taktik branding?
Tentu saja, pernyataan Buterin tidak sepenuhnya benar. Metaverse bukan hanya tentang VR dan AR. Metaverse adalah visi masa depan internet yang lebih imersif dan interaktif. Metaverse akan memungkinkan pengguna untuk bekerja, bermain, dan bersosialisasi dengan cara yang lebih realistis.
Namun, Buterin benar bahwa saat ini banyak perusahaan teknologi besar yang menggunakan istilah “metaverse” untuk mempromosikan produk mereka. Ada kemungkinan beberapa perusahaan hanya menggunakan metaverse sebagai taktik branding untuk menarik perhatian pengguna.
Apa makna di balik pernyataan Buterin?
Pernyataan Buterin adalah pengingat bahwa metaverse masih dalam tahap awal pengembangan. Kita masih belum tahu seperti apa metaverse di masa depan.
Penting bagi kita untuk kritis terhadap perusahaan teknologi yang menggunakan istilah “metaverse”. Kita harus memastikan bahwa metaverse tidak menjadi platform terpusat yang dikendalikan oleh beberapa perusahaan besar.
Metaverse adalah visi yang menarik, tetapi masih banyak yang harus dilakukan untuk mewujudkannya. Kita harus berhati-hati terhadap perusahaan yang menggunakan metaverse sebagai taktik branding. Kita harus terlibat dalam pengembangan metaverse dan memastikan bahwa metaverse menjadi platform yang terbuka dan