31.6 C
Jakarta
Rabu, 24 April, 2024

Ada Dana Bansos Saat Kenaikan Harga BBM Subsidi?

JAKARTA, duniafintech.com – Pemerintah belum memutuskan skenario yang akan digunakan apabila harga BBM subsidi dinaikkan, namun, pemerintah masih mempertimbangkan menerapkan kebijakan dana bantuan sosial (bansos) apabila terjadi kenaikan harga BBM subsidi.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengungkapkan saat ini besaran subsidi energi sudah mencapai Rp502 triliun. Angka subsidi tersebut tentunya memberatkan APBN. Unutk itu langkah terdekat yang perlu dilakukan yaitu melakukan perlindungan sosial.

“Jadi bantalan-bantalan sosial yang harus disiapkan. Kita juga sudah banyak sistem yang dilakukan selama KC PEN,” kata Airlangga.

Kendati demikian, kebijakan untuk mengeluarkan dana bantuan sosial (bansos) saat kenaikan harga BBM subsidi, masih belum diputuskan oleh pemerintah. Hal itu diungkapkan oleh Sekretaris Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Susiwijono Moegiarso. Menurut Susiwijono skenario antisipasi kenaikan BBM subsidi setidaknya harus melibatkan sejumlah Kementerian dan Lembaga lainnya.

“Keputusan kenaikan BBM ini memang sesuatu yang sangat penting karena mempengaruhi semua aspek. Sehingga arus hati-hati dalam mengambil keputusan,” kata Susiwijono.

Baca juga: Prediksi Gubernur Bank Indonesia Bila Harga BBM Naik

Dia mencontohkan salah satu aspek yang perlu diperhatikan yaitu komunikasi dengan Menteri Perhubungan karena menyangkut aspek transportasi. Kemudian, terkait bantalan sosial juga harus dikomunikasikan dengan Menteri Sosial. Lalu, penyampaian informasi kepada publik juga melibatkan Menteri Komunikasi dan Informatika.

Menurutnya skenario kenaikan BBM subsidi berkaitan dengan anggaran subsidi BBM, dimana anggaran APBN untuk BBM subsidi sudah mencapai Rp502 triliun. Sehingga perlu dijaga di angka Rp502 triliun.

“Banyak hal yang dipertimbangkan. Tidak mudah (menaikkan harga BBM subsidi) karena dampaknya pasti juga ke inflasi, daya beli masyarakat dan pertumbuhan ekonomi. Sehingga perlu dijaga semuanya,” kata Susiwijono.

Baca juga: Jokowi Dilema Soal Kenaikan Harga BBM Subsidi

Kementerian Keuangan mengkhawatirkan anggaran untuk subsidi energi akan membengkak lantaran harga BBM dan volume penggunaan BBM subsidi merangkak naik.

Jika mengacu terhadap data PT Pertamina (Persero) saat ini penyaluran BBM subsidi jenis Pertalite sudah mencapai 16,8 juta kilo liter. Berarti tersisa untuk kuota BBM subsidi jenis Pertaliter hanya sebesar 6,2 juta kilo liter hingga akhir tahun, dari kuota yang ditetapkan sebesar 23 juta kilo liter. Artinya, untuk kuota BBM subsidi jenis Pertalite akan ditambah sehingga anggaran subsidi akan membengkak.

Menteri Keuangan Sri Mulyani menjelaskan dengan adanya penambahan anggaran untuk subsidi BBM akan disiapkan sebesar Rp502 triliun. Dia menilai jika mengacu APBN, harga minyak didasari dengan harga US$100 per barel. Apalagi harga minyak sempat menyentuh harga US$120 per barel.

Dia menambahkan dengan harga minyak dunia yang masih diatas asumsi pemerintah, kemudian dengan adanya kurs rupiah yang melemah terhadap dolar Amerika Serikat. Sehingga akan membawa dampak terhadap APBN 2022 menjadi semakin tertekan.

“Kita akan menghadapi tekanan nilai tukar rupiah, deviasi harga minyak dan volume yang meningkat,” kata Sri Mulyani.

Baca juga: Keputusan di Tangan Jokowi, Nasib Harga BBM Bakal Segera Naik? 

Baca terus berita fintech Indonesia dan kripto terkini hanya di duniafintech.com

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Iklan

ARTIKEL TERBARU

LANGUAGE