31.7 C
Jakarta
Senin, 23 Desember, 2024

Advance Intelligence Group Umumkan Pendanaan Putaran Seri D Senilai USD 400 Juta

Advance Intelligence Group, sebuah perusahaan teknologi berbasis AI yang berkantor pusat di Singapura hari ini mengumumkan penutupan pendanaan putaran Seri D senilai USD 400 juta+ dari konsorsium investor yang dipimpin oleh SoftBank Vision Fund 2* dan Warburg Pincus. Investor lainnya adalah Northstar, Vision Plus Capital, Gaorong Capital dan investor global EDBI yang berbasis di Singapura. Dengan valuasi lebih dari USD2 miliar, Advance Intelligence Group kini menjadi salah satu startup teknologi independen terbesar yang berbasis di Singapura.

Didirikan pada tahun 2016, grup telah membangun ekosistem produk dan layanan yang didukung oleh AI, yang mendukung kredit, termasuk penyedia beli sekarang bayar nanti Atome, analitik data besar SaaS, dan solusi perusahaan ADVANCE.AI, platform pinjaman digital populer di Indonesia Kredit Pintar dan omnichannel platform layanan mitra pedagang e-niaga Ginee.

Advance Intelligence Group telah mempekerjakan sekitar 1.500 staf dan saat ini telah beroperasi di 12 market Asia Selatan dan Asia Tenggara, Tiongkok Raya, dan Amerika Latin. Kini, bisnis perusahaan dan konsumennya melayani lebih dari 800 klien perusahaan, 100.000 mitra pedagang, dan 20 juta konsumen.

Advance Intelligence Group berencana untuk menggunakan modal baru untuk mendorong pertumbuhan BNPL (Buy-Now Pay-Later) dan kehadiran pinjaman digital di seluruh Asia, memperdalam kemampuan analitik AI dan data besar dan cakupan klien perusahaan, dan menumbuhkan kumpulan bakat globalnya. Selain itu, grup berupaya memanfaatkan jaringan mendalam, pengalaman, dan keahlian investornya untuk memaksimalkan peluang kemitraan dan komersial.

Co-Founder, Group Chairman, dan CEO dari Advance Intelligence Group, Jefferson Chen mengatakan pencapaian penting hari ini, tidak terlepas dari klien, pelanggan, mitra, investor, dan kolega kami yang percaya pada kemampuan transformatif AI untuk mendukung masa depan ekonomi digital.

“Inti dari visi kami adalah membuat ekosistem pasar yang didukung AI dan kredit guna mendorong perdagangan digital serta layanan keuangan digital di seluruh Asia. Pembiayaan baru juga akan mempercepat transformasi digital perusahaan serta mitra pedagang, besar dan kecil, sekaligus memungkinkan akses lebih adil melalui kredit dan inklusi keuangan untuk konsumen dan bisnis yang belum terlayani,” katanya.

Sementara itu, Managing Partner di SoftBank Investment Advisers, Greg Moon  mengatakan, didukung oleh AI dan big data, Advance Intelligence Group menyediakan rangkaian produk dan layanan keuangan beragam kepada konsumen dan perusahaan di seluruh Asia Tenggara.

“Pendekatan AI-first Grup telah memungkinkan mereka untuk memberikan solusi inovatif dan mengembangkan produk baru. Kami senang dapat bermitra dengan Jefferson serta seluruh tim guna mendukung misi mereka dalam mengembangkan layanan keuangan yang dapat diakses serta terjangkau,” ujarnya.

 

Saurabh Agarwal, Managing Director Warburg Pincus, menyatakan pihaknya sangat antusias dalam menjalin kemitraan ini dengan Advance Intelligence Group dan tim yang luar biasa serta memiliki rekam jejak kuat dalam pinjaman digital, teknologi, dan manajemen risiko berbasis AI.

Market Asia mewakili salah satu pasar digital terbesar dengan perkembangan pesat secara global dengan populasi kelas menengah yang sangat terhubung guna mencari solusi yang andal serta fleksibel untuk mengatasi kebutuhan kredit mereka yang belum terpenuhi.

“Kami yakin grup berada di posisi yang tepat untuk menangkap peluang pertumbuhan yang luar biasa di kawasan ini dengan penawaran produk terbaik di kelasnya dan strategi go-to-market yang berbeda. Kami berharap dapat berkolaborasi secara lanjut dengan tim manajemen untuk menumbuhkan grup menjadi pasar kredit dengan kekuatan AI terkemuka dalam layanan keuangan digital,” katanya.

Senada dengan Saurabh, Patrick Walujo selaku Co-Founder dan Managing Partner Northstar, juga mengatakan hal serupa. Menurutnya, bekerja sama secara intens dengan Jefferson dan timnya sejak Advance Intelligence Group didirikan pada tahun 2016 dan telah menyaksikan langsung eksekusi tim yang mengesankan saat perusahaan tumbuh dari Penyedia solusi analitik yang berfokus pada SaaS untuk platform pinjaman digital teratas di Indonesia, dan sekarang membangun lini bisnis BNPL (Buy-Now Pay-Later) dan omnichannel enabler ecommerce yang terus berkembang pesat.

“Kami senang dapat terus bermitra dengan manajemen untuk mendorong grup menjadi perusahaan layanan keuangan digital dengan kekuatan AI terkemuka di Asia,” pungkasnya. (rls)

 

Editor: Anju Mahendra

Iklan

mau tayang di media lain juga

ARTIKEL TERBARU