27.2 C
Jakarta
Sabtu, 27 April, 2024

Aftech Optimistis dan Waspada terhadap Pertumbuhan Industri Fintech 2024

JAKARTA, duniafintech.com – Asosiasi Fintech Indonesia (Aftech) mengaku optimistis dan waspada terhadap pertumbuhan industri fintech (financial technology) pada 2024.

Demikian disampaikan oleh Executive Director Asosiasi Fintech Indonesia (Aftech), Aries Setiadi.

“Jadi, sekarang memang kami melihatnya dari sisi optimis, tapi juga cautious, waspada. Jadi, bukan optimis, tapi anxious gitu ya. Kita jangan cemas, tapi tetap perlu berhati-hati,” katanya dalam kegiatan “Media Gathering Aftech bersama OY! Indonesia: Inklusi Keuangan Dorong Kemajuan Ekonomi 2024” di Kota Kasablanka Mall, Jakarta, dikutip pada Kamis (25/1/2024) via ANTARA.

Baca juga: Prospek Investasi di Fintech P2P Lending 2024, Momentum Positif?

Tiga Faktor

Adapun di sisi fintech, imbuhnya, optimisme Aftech terhadap pertumbuhan industri fintech 2024 ini dilihat dari tiga faktor. 

Pertama, optimisme Aftech terhadap pertumbuhan industri fintech 2024 ini melihat dari makro ekonomi, pertumbuhan ekonomi Indonesia kembali menguat pasca pandemi Covid-19 menjadi berkisar 5 persen. 

Outlook pertumbuhan ekonomi pada tahun 2024 juga diperkirakan tumbuh di atas 5 persen, atau salah satu yang tertinggi di dunia.

Meninjau ekosistem ekonomi digital, diperkirakan akan bertumbuh 15 persen per tahun hingga 2025 berdasarkan laporan dari Google, Temasek, dan Bain & Company. 

Itu berarti bahwa pertumbuhan di sektor tersebut tiga kali lipat dibandingkan pertumbuhan ekonomi nasional.

“Jadi, kalau selama ini fintech itu diatur di tataran lembaga gitu, ya, kalau sistem pembayaran atau payment gateway di Bank Indonesia, terkait dengan sandbox itu ada di OJK (Otoritas Jasa Keuangan), sekarang ada tataran undang-undang. Jadi, lebih kuat,” tuturnya.

Baca juga: 7 Peraturan Terbaru OJK tentang Fintech P2P Lending Tahun 2024

Jaga UU P2SK

Sebagai asosiasi, Aftech pun disebut akan menjaga agar peraturan pelaksanaan dari UU P2SK dapat lebih suportif lagi terhadap kemajuan industri fintech dan diterima oleh masyarakat luas.

Terakhir, optimisme Aftech terhadap pertumbuhan industri fintech 2024 ini terkait permintaan terhadap layanan industri fintech masih tinggi mengingat 97,7 juta orang di Indonesia, atau 48 persen dari total penduduk, masih unbanked (orang dewasa yang tidak memiliki rekening bank sendiri). 

Hal itu menunjukkan bahwa para pelaku industri fintech masih bisa menyentuh warga negara yang unbanked guna antara lain meningkatkan inklusi keuangan di Indonesia.

“Tentu (upaya menyentuh warga negara yang unbanked) ada kehati-hatiannya. Sekarang kan kalau melihat geopolitik dunia juga ada sentimen negatif, dan kampanye (pemilihan umum/pemilu) di satu sisi bisa meningkatkan transaksi masyarakat, tapi pada saat yang bersamaan, kalau ada ketidakpastian juga bisa jadi sentimen negatif juga. Tapi, kami dari asosiasi, bareng dengan para member kami, tentu selalu menggalakkan optimisme supaya masyarakat juga punya digital trust yang tinggi terhadap sektor keuangan,” tuntasnya.

Baca juga: Terungkap! Ini Faktor Pemicu Maraknya Kasus Gagal Bayar Fintech P2P Lending

Baca terus berita fintech Indonesia dan kripto terkini hanya di duniafintech.com

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Iklan

ARTIKEL TERBARU

LANGUAGE