JAKARTA, duniafintech.com – Fintech P2P Lending Akseleran berhasil mempertahankan kinerjanya di zona hijau dengan tetap mencatat total penyaluran pinjaman usaha sebesar Rp853 miliar lebih di periode Juli 2021 hingga 28 November 2021.
Penyaluran pinjaman tersebut tumbuh 79% dibandingkan realisasi yang sama di tahun 2020. Secara kumulatif, Akseleran juga sudah mengimplementasikan proteksi asuransi kredit 99% dari pokok pinjaman tertunggak tersebut. Akseleran tercatat sudah menyalurkan total pinjaman usaha sebesar lebih dari Rp3,4 triliun.
CEO & Co-Founder Akseleran, Ivan Tambunan mengaku optimis Akseleran mampu menyalurkan total pinjaman usaha pada tahun 2021 sebesar Rp2 triliun.
Saat ini, kata Ivan, secara rata-rata bulanan Akseleran sukses menyalurkan pinjaman usaha hingga Rp170 miliar per bulan dan sejauh ini sudah disalurkan kepada lebih dari 2.600 peminjam.
Dana tersebut didapatkan dari dukungan oleh 160.000 pemberi dana pinjaman perorangan atau retail lender dan lebih dari 12 pemberi pinjaman institusi atau institutional lender yang tersebar dari Aceh hingga Papua.
Menurut Ivan, pertumbuhan penyaluran pinjaman usaha Akseleran yang secara konsisten terus berlangsung juga disertai oleh tetap membaiknya rasio kredit macet (non performing loan/NPL) yang dimiliki oleh perusahaan.
Untuk bulan ini saja, jelas Ivan, rasio NPL Akseleran berada di angka 0,07% hingga 28 November 2021 dari total kumulatif penyaluran pinjaman usaha Akseleran atau turun 0,02% dibandingkan bulan sebelumnya.
“Selama tiga bulan terakhir di tahun ini, rata-rata total kumulatif NPL Akseleran berada di angka 0,08% dan ini sangat menggembirakan karena termasuk salah satu NPL yang terendah di industri Fintech P2P Lending Indonesia,” katanya Selasa (30/11).
Dia melanjutkan, seiring dengan terus bertumbuhnya penyaluran pinjaman usaha Akseleran pihaknya tetap menerapkan penilaian kredit yang prudent dengan fokus kepada cashflow calon borrower sebagai bagian dari mitigasi risiko.
“Apalagi, seluruh pinjaman di Akseleran sudah diproteksi asuransi kredit yang melindungi 99% pokok pinjaman tertunggak sehingga risiko terjadinya gagal bayar oleh peminjam atau borrower dapat diminimalisir lebih baik lagi,” ujarnya.
Selain itu, Ivan mengungkapkan, Akseleran terus berkomitmen untuk membuka akses pendanaan seluas-luasnya bagi para pelaku usaha (UMKM) di seluruh wilayah Indonesia termasuk melebarkan sayapnya di luar Pulau Jawa.
Tercatat, di tahun ini, total penyaluran pinjaman usaha Akseleran di luar Pulau Jawa sampai 28 November 2021 sukses mengalami kenaikan hingga 227% dibandingkan periode yang sama tahun lalu dan secara kumulatif berhasil menembus hampir sebesar Rp300 miliar.
“Akseleran akan terus memperkuat perluasan penyaluran pinjaman usaha di luar Pulau Jawa yang memang memiliki potensi UMKM dengan lini usaha yang cocok dengan Akseleran,” ucapnya.
Lini usaha yang dibidik oleh Akseleran adalah sektor engineering/construction, coal dan related energy, power, oil & gas, business & consumer service, dan services.
Dia mengungkapkan, untuk wilayah-wilayah luar Pulau Jawa dengan penyaluran pinjaman usaha terbesar Akseleran sejauh ini sudah ada di Kalimantan Timur, Kalimantan Selatan, Gorontalo, Riau, Sulawesi Tenggara, Maluku, dan Sumatra Utara.
“Kontribusi terbesar memang masih berasal dari wilayah DKI Jakarta yang berkontribusi hingga 50%,” tuturnya.
Penulis: Nanda Aria
Editor: Anju Mahendra