27.1 C
Jakarta
Senin, 23 Desember, 2024

Amsyong! Gegara Harga Terra Luna Anjlok, Duit Rp100 M Jadi Sisa Rp30 Juta

JAKARTA, duniafintech.com – Harga Terra LUNA semakin mengkhawatirkan saja. Pasalnya, harga aset kripto ini terjun bebas dan hampir tak ada harganya lagi.

Investor yang masih memegangnya dipastikan rugi. Dalam sebulan terakhir Terra Luna telah kehilangan kapitalisasi pasar sebesar US$ 39,65 miliar atau setara Rp574,93 triliun (asumsi Rp14.500/US$).

Dilansir dari CNBC Indonesia, pada media sosial Twitter, tepatnya @BigAlphaID menjadi tempat curhat orang-orang yang merugi karena Terra LUNA. Bahkan terparah, salah satu orang menceritakan kalau dirinya berinvestasi hingga Rp100 miliar dan karena harga Terra LUNA yang terjun bebas, dana yang dimilikinya kini sisa Rp30,5 juta saja.

“Emang penyesalan itu selalu datang terakhir, mungkin ini bakal jadi postingan terakhir gw, thanks crypto,” ungkap orang tersebut.

Baca juga: Mengenal Bos Terra LUNA, Kripto yang Harganya Anjlok 98 Persen

Ada juga orang yang menginvestasikan dana tunangannya lebih dari Rp265 juta dan hanya tersisa Rp77.735. Dia pun menuliskan kalau sangat menyesal namun sudah terlambat.

Dalam unggahan tersebut, rata-rata orang kehilangan dana hingga Rp 200 juta hingga Rp300 juta, sangat banyak.

“Mau curhat nih min, ga seberapa dibanding yang lain, curhat aja sih, udah dua tahun main crypto. Kurang lebih Rp500 juta habis 12 Mei, salah satunya gara-gara token scam Luna. Bingung mau gimana,” ungkap dia.

Terra LUNA merupakan aset kripto proyek berbasis blockchain yang dikembangkan oleh Terraform Labs di Korea Selatan.

Aset kripto ini memiliki ambisi sebagai platform yang menciptakan stablecoin yang dikaitkan dengan uang resmi yang diterbitkan oleh bank sentral. Tujuannya untuk mendukung sistem pembayaran global dengan settlement yang cepat dan terjangkau seperti Alipay di blockchain.

Baca juga: Harga Terra Luna Makin Hari Makin Jeblok, Kini di Bawah Rp1 Rupiah Per Keping

Terra LUNA memiliki peran yang vital untuk menstabilkan harga dari stablecoin yang ada di ekosistem Terra dan mengurangi volatilitas pasar. Ketika stablecoin turun sedikit maka Terra LUNA akan dijual atau dibakar (dihancurkan) untuk menstabilkan harga.

Salah satu Terra stablecoin paling populer adalah TerraUSD dengan kode perdagangan UST, seperti dikutip dari CoinDesk.

TerraUSD merupakan stablecoin algoritmik. Alih-alih memiliki uang tunai dan aset riil lainnya yang disimpan sebagai cadangan untuk mendukung token, proyek ini menggunakan campuran kode yang komplek dan aset kripto tersebut untuk menstabilkan harga.

Segalanya menjadi lebih rumit setelah pencipta Terra, Do Kwon, membeli Bitcoin senilai US$ 3,5 miliar untuk mendukung TerraUSD jika terjadi krisis.

Sejak 5 Mei lalu harga TerraUSD juga terjun bebas di bawah harga patokannya 1 koin sebanding dengan US$1. Tidak diketahui penyebab jatuhnya harga TerraUSD tetapi kejatuhan ini telah membuat harga Terra LUNA anjlok.

Melalui akun twittternya, Terra mengatakan Terra Blockchain telah disetop operasinya untuk membuat rencana menyusunnya kembali.

Baca juga: Waduh! 8 Orang Dilaporkan Bunuh Diri Imbas Harga Terra Luna Anjlok ke Rp 1.000

 

Penulis: Kontributor/Panji

Iklan

mau tayang di media lain juga

ARTIKEL TERBARU