31.4 C
Jakarta
Kamis, 31 Oktober, 2024

Anuitas: Pengertian, Jenis, Contoh dan Cara Kerja

Anuitas adalah metode penghitungan bunga pinjaman dalam rangka memudahkan nasabah membayar angsuran setiap periodenya. Biasanya, sistem yang diterapkan adalah bunga mengambang atau efektif (floating rate) dan bunga tetap (fixed/flat rate). 

Dalam praktiknya, dari bunga efektif ini terdapat modifikasi atau pengembangan atas penerapan bunga yang kemudian diistilahkan sebagai metode metode penghitungan bunga pinjaman yang satu ini.

Mengenal Anuitas dan Cara Kerjanya

Anuitas artinya salah satu modifikasi dari metode efektif perhitungan bunga. Kendati demikian, terdapat sedikit perbedaan dalam perhitungan angsuran pokok.  Secara umum, metode efektif mengharuskan angsuran pokok dihitung lewat pembagian jumlah pinjaman dan masa tenor kredit.

Adapun metode penghitungan bunga pinjaman biasa dihitung melalui pengurangan total angsuran dengan hasil perhitungan bunga metode penghitungan bunga pinjaman untuk menentukan besaran angsurannya. Oleh sebab itu, bunga metode penghitungan bunga pinjaman bakal membuat jumlah angsuran sama di setiap bulannya, tetapi komposisi bunga dan pokok angsurannya dapat terus berubah secara periodik.

Di samping bunga kredit, perhitungan bunga metode penghitungan bunga pinjaman juga ada dalam asuransi, contohnya konteks manfaat pensiun yang dibayar secara berkala setiap bulan. Dalam hal ini, kamu akan menerima atau melakukan pembayaran rutin dalam sebuah metode penghitungan bunga pinjaman, baik mingguan, bulanan, triwulanan, atau tahunan yang akan diterima atau diberikan di awal periode atau akhir periode pembayaran. Nilai dari periode pembayaran ini mungkin tetap atau variabel.

Jenis-jenis Anuitas

Berdasarkan waktu pembayaran cicilan atas kredit atau pinjamannya, jenis-jenis metode penghitungan bunga pinjaman terbagi menjadi 4, yakni:

Anuitas biasa atau ordinary annuity: Anuitas biasa adalah metode penghitungan bunga pinjaman yang pembayaran atau penerimaan cicilannya dilakukan secara berkala pada jangka waktu sudah ditentukan, yakni pada setiap akhir periode (bulanan).

Anuitas jatuh tempo atau due annuity: Metode penghitungan bunga pinjaman yang satu ini memakai metode pembayaran atau penerimaan angsuran secara berkala pada jangka waktu tertentu pada awal periode, seperti premi asuransi dan pembayaran sewa.

Anuitas tangguhan atau deferred annuity: Pembayaran atau penerimaan cicilan metode penghitungan bunga pinjaman tangguhan dilakukan secara berkala pada jangka waktu tertentu atau dilakukan setelah beberapa periode berjalan seperti metode penghitungan bunga pinjaman pada bunga deposito dan bunga pinjaman.

Anuitas langsung atau immediate annuity: Jenis metode penghitungan bunga pinjaman ini memakai metode pembayaran atau penerimaan cicilan secara berkala pada jangka waktu tertentu dan dilakukan secara langsung tanpa penundaan waktu atau tempo seperti pada pembayaran kredit barang.

Metode Penghitungan Bunga 

Adapun penerapan bunga metode penghitungan bunga pinjaman terkait dengan sistem bunga tetap dan bunga mengambang karena bunga metode penghitungan bunga pinjaman adalah pengembangan atau modifikasi dari bunga tetap dan mengambang.

  1. Bunga tetap

Sebagaimana namanya, cara menghitung suku bunga dengan bunga tetap menjadi yang paling sederhana. Dalam mengambil pinjaman, misalnya kredit tanpa agunan (KTA) dan kredit kendaraan bermotor (KKB), suku bunga ini yang senantiasa dipakai, dengan asalan kemudahan menghitungnya, termasuk bagi konsumen.

Menggunakan suku bunga tetap ini, kita akan dengan mudah mengetahui pembayaran atau cicilan bulanan, yakni pokok beserta bunga. Dari jumlah itu, kita bisa menghitung besaran bunga yang ditetapkan.

Misal: pembelian sepeda motor seharga Rp20 juta jika tunai dan bisa dicicil dengan Rp1,8 juta per bulan untuk tempo 12 bulan. Adapun total harga motor dan bunga yang harus dibayarkan adalah sebagai berikut:

1.800.000 x 12 = Rp21.600.000

Suku Bunga yang Dikenakan atas Pinjaman

21.600.000-20.000.000 = 1.600.000

(1.600.000 / 20.000.000) x 100% = 8%.

Ciri utama dari bunga tetap, salah satunya, adalah nilai plafon pinjaman dan bunga akan dihitung sesuai masa tenor atau lama pinjaman.

  1. Bunga efektif

Biasanya, bunga efektif ditujukan untuk pinjaman jangka atau tenor panjang sebab dalam jangka panjang kondisi perekonomian belum dapat diperkirakan. Di samping itu, ada risiko lainnya, misalnya perubahan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI Rate) yang tentu saja bakal berdampak besar terhadap perbankan.

Adapun sistem penghitungan angsuran berdasarkan sisa pokok utang sehingga proporsi bunga dan utang pokok setiap periode selalu berubah walaupun besaran angsuran setiap bulan sama. Contoh dalam keseharian dari bunga ini adalah pada kredit pemilikan rumah (KPR) atau apartemen dan kredit investasi lainnya.

Untuk penghitungan proporsi bunga dan utang pokok pada setiap periode bakal senantiasa berubah meski besaran angsuran setiap bulannya sama. Suku bunga yang satu ini pun cenderung lebih rendah ketimbang bunga tetap, khususnya apabila diaplikasikan pada jenis kredit jangka panjang yang  tidak dilunasi langsung.

Bunga yang satu ini dapat lebih rendah sebab penghitungannya efektif, yakni bunga dihitung dari sisa pokok utang.

  1. Bunga anuitas

Metode ini adalah modifikasi dari suku bunga efektif dalam rangka memudahkan nasabah untuk membayar jumlah angsuran tiap periode karena besaran atau nominalnya selalu sama. Dalam penghitungan bunga efektif, angsuran pokok diperoleh dari pembagian antara jumlah pinjaman dan masa tenornya, tetapi pada bunga yang satu ini memungkinkan angsuran pokok dihitung dari total angsuran yang telah ditetapkan, lalu dikurangi hasil penghitungan bunga metode penghitungan bunga pinjaman.

Singkatnya, bunga yang satu ini membuat jumlah angsuran setiap bulan sama, yaitu hanya terdiri atas bunga dan pokok angsuran yang terus berubah secara periodik. Angsuran atau pokok utama per bulan akan semakin besar, tetapi bunga yang dibayarkan semakin kecil.

Kelebihan

  • Angsuran bulanan yang dibayarkan tetap, sehingga tidak memengaruhi arus kas kita.
  • Bunga dihitung secara jelas yaitu dari sisa pokok yang belum dibayar.
  • Tidak merepotkan bagi peminjam yang harus terus menghitung sisa pokok pinjaman seperti dalam pinjaman dengan bunga efektif.

Kekurangan

  • Penghitungan rumit karena lebih sulit dihitung manual sehingga disarankan menggunakan software.

Simulasi Penghitungan Bunga Anuitas

Rumus yang digunakan adalah sebagai berikut:

Bunga = SP x i x (30/360)

Keterangan:

  • SP adalah saldo pokok pinjaman di bulan sebelumnya.
  • I adalah suku bunga per tahun.
  • 30 adalah jumlah hari dalam sebulan.
  • 360 adalah jumlah hari dalam setahun.

Rumus ini lantas dikembangkan kembali untuk mendapatkan nilai yang sesuai berdasarkan rumus tadi, dan menjadi:

P x i x [(1+i)xt) / (1+i)t-1)]

Keterangan:

  • P adalah pokok pinjaman.
  • i adalah suku bunga.
  • t adalah periode kredit.

Contoh kasus: Seorang pebisnis UMKM punya utang modal usaha sebesar Rp12 juta. Utang itu punya periode pembayaran selama 12 bulan atau satu tahun dengan bunga 10 persen. Hitunglah jumlah bunga yang harus dibayar dan jumlah cicilan per bulannya.

Merujuk pada rumus bunga di atas, cicilan bulanan dihitung dengan cara berikut ini:

12.000.000 x 0,83% x (1,105 / 0,105) = Rp1.054.991

 

Penulis: Kontributor

Editor: Anju Mahendra

Iklan

mau tayang di media lain juga

ARTIKEL TERBARU