33.3 C
Jakarta
Minggu, 5 Mei, 2024

Apa Itu IPO? yang Marak Jadi Perbincangan karena GoTo

JAKARTA, duniafintech.com – Pernah bertanya, apa itu IPO? Belakangan ini, istilah IPO atau Initial Public Offering (IPO) melekat dengan Goto IPO di Bursa Efek Indonesia (BEI) yang sempat mencuri perhatian publik.

Bagi Anda yang ingin memahami istilah IPO saham lebih jauh, berikut ini ulasan selengkapnya.

Apa Itu IPO?

Pada dasarnya, Initial Public Offering adalah suatu langkah ketika perusahaan untuk pertama kalinya menawarkan saham mereka kepada masyarakat atau investor. Oleh sebab itu, boleh disebut bahwa IPO merupakan penawaran saham perdana suatu perusahaan.

Adapun tujuan utama sebuah perusahaan ingin masuk ke IPO tentu saja untuk memperoleh lebih banyak modal dari para investor. Perusahaan maupun masyarakat pun sama-sama akan diuntungkan. Bukan hanya untuk perusahaan yang sudah jelas akan memperoleh modal lebih, masyarakat (investor) pun bakal mendapatkan keuntungan dari saham yang sudah dibeli.

Di lain sisi, sewaktu sebuah perusahaan mengumumkan diri sudah Initial Public Offering, saham mereka yang sebelumnya bersifat privat langsung menjadi publik. Hal itu bakal membuat saham punya nilai pasar yang berbeda.

Di samping itu, jenis perusahaan yang sudah Initial Public Offering pun bakal berubah, dari yang tadinya tertutup atau PT, menjadi terbuka atau Tbk. Seperti disebutkan tadi, perusahaan berstatus IPO berarti bahwa mereka sudah melepas saham kepada publik atau yang dikenal dengan istilah go public.

Jika sebuah perusahaan sudah go public maka siapa saja dapat melakukan kegiatan jual beli saham dari perusahaan itu. Dengan demikian, penting diingat bahwa perusahaan yang telah IPO bukan lagi milik satu orang, melainkan milik sekumpulan investor yang memegang sahamnya.

Baca juga: Dapat Restu OJK, IPO GoTo Akan Jadi Yang Terbesar Kelima di Dunia

apa itu IPO

Tujuan Perusahaan Melakukan IPO— Apa Itu IPO

Tujuan IPO adalah sebagai berikut ini.

  1. Investor utama ingin menarik dana

Pada umumnya, alasan perusahaan masuk ke IPO, yakni lantaran investor utama mereka ingin menarik dana. Adapun sebelum menjadi Tbk atau “go public”, perusahaan hanya membuka saham mereka untuk investor tertentu.

Saat para investor yang sebelumnya menaruh dana menarik modalnya, kas perusahaan tentunya bakal berkurang. Oleh sebab itu, perseroan pun memerlukan suntikan dana lagi supaya operasional dan aktivitas bisnis tetap dapat berlangsung. Maka dari itu, lahirlah Initial Public Offering sebagai salah satu opsi agar mendapatkan sumber modal dari masyarakat.

  1. Memerlukan tambahan modal

Tanpa perlu menunggu investor utama menarik modal, saat sebuah perusahaan memerlukan tambahan modal untuk kegiatan operasionalnya, mereka pun dapat melakukan Initial Public Offering.

Boleh jadi, itu adalah bentuk atau upaya alternatif supaya perusahaan tidak mesti meminjam dana dari lembaga keuangan, misalnya bank. Perusahaan tinggal menjual dana kepada masyarakat untuk memperoleh modal tambahan dan menekan jumlah utang atau beban pinjaman.

Adapun alasan kebutuhan perusahaan terhadap tambahan modal bukan lantaran perusahaan berada di ambang kebangkrutan, melainkan karena ekspansi. Biasanya, mereka punya rencana untuk melakukan ekspansi bisnis untuk meningkatkan laju produksinya sehingga membutuhkan dana tambahan.

Di samping itu, melepas saham ke BEI pun sebagai langkah untuk memperkenalkan atau meningkatkan popularitas perusahaan di mata investor.

  1. Meningkatkan nilai perusahaan

Alasan ketiga di balik Initial Public Offering sebuah perusahaan adalah dalam rangka meningkatkan nilai atau valuasi perusahaan. Perusahaan yang memutuskan untuk IPO saham, secara umum nilainya dapat meningkat pada masa mendatang.

Terlebih lagi, kalau itu didukung dengan meningkatnya performa perusahaan. Hasilnya, nilai saham yang dimiliki oleh para investor pun bakal meningkat.

  1. Potensi untuk tumbuh lebih pesat

Alasan lain yang mendasari suatu perusahaan menjual sahamnya ke masyarakat alias IPO adalah terdapat potensi perusahaan dapat tumbuh setelah melakukan penawaran perdana itu.

Meski ada opsi perusahaan untuk meningkatkan bisnis memakai dana internal, tetapi pilihan Initial Public Offering ini akan membuat proses perkembangan perusahaan lebih lama. Sementara itu, peningkatan perusahaan bakal lebih cepat kalau memperoleh dana dari investor.

Hal itu membuat potensi perusahaan berkembang menjadi lebih pesat akan lebih besar dan nilai saham mereka juga bakal terus naik kalau performa perusahaan secara konsisten terus meningkat.

  1. Perusahaan Ingin Ekspansi Pasar

Meraih ekspansi pasar juga dapat menjadi salah satu tujuan IPO dari sebuah perusahaan. Pasalnya, sebagaimana diketahui, untuk dapat mengembangkan sayap ke pasar yang lebih luas, diperlukan modal yang besar.

Maka dari itu, untuk merealisasikan rencana ekspansi pasar, sebuah perusahaan melakukan Initial Public Offering untuk menghimpun dana sebanyak-banyaknya.

Baca juga: Masih Kalah dari Bukalapak, IPO Goto Hanya Rp18 Triliun dan Harga Sahamnya Juga Lebih Murah

apa itu IPO

Syarat IPO

Adapun syarat Initial Public Offering adalah sebagai berikut.

  1. Memiliki aset nyata minimal Rp100 miliar
  2. Struktur organisasi perusahaan jelas
  3. Meraih laba dalam kurun waktu tertentu
  4. Batas minimal saham IPO yang ditawarkan 150 juta lembar

Mekanisme IPO

  1. Due Diligence Meeting

Pertama, proses IPO dimulai dari gelaran sebuah rapat yang disebut “Due Diligence Meeting”, yakni suatu pertemuan penting yang mesti diadakan oleh perusahaan bersama pihak emiten yang bertujuan untuk mendiskusikan perihal pengajuan perusahaan IPO.

Adapun sejumlah pihak yang wajib hadir pada rapat ini, antara lain, perusahaan sekuritas, pemilik saham, penilai aset perusahaan, konsultan hukum, dan juga auditor.

  1. Public Expose dan Roadshow

Tahap berikutnya adalah Public Expose. Di tahap ini, perseroan bakal mengeluarkan pernyataan resmi kepada publik bahwa mereka akan melakukan Initial Public Offering. Public Expose ini penting digelar supaya masyarakat luas tahu bahwa perusahaan membuka kesempatan saham IPO dan mereka bisa membeli saham itu.

Di samping itu, perusahaan yang hendak IPO juga wajib untuk mempresentasikan rencana pertumbuhan dan perkembangannya serta mendeskripsikan potensi profit yang dapat diperoleh nantinya oleh investor.

  1. Book Building

Pada tahap ketiga, proses IPO akan memasuki “Book Building”, yakni tahap ketika perusahaan menerima penawaran yang dilakukan oleh investor yang tertarik menanamkan modalnya.

Adapun penawaran dari investor ini berisi mengenai jumlah saham, harga saham, dan detail-detail lainnya.

  1. Menentukan Harga Jual

Poin terakhir pada proses Initial Public Offering adalah perusahaan akan melakukan Price Listing. Usai mereka mengetahui jumlah investor yang berminat pada sahamnya, perusahaan sudah dapat menetapkan harga jual saham.

Penentuan harga jual saham itu dipengaruhi oleh banyaknya ketersediaan saham dan jumlah calon investor. Dalam hal ini, perusahaan sekuritas menjadi penanggung jawab dalam penentuan harga jual saham.

Kalau itu telah dilewati dan harga jual sudah diputuskan, langkah berikutnya adalah pengajuan hasil melalui emiten perusahaan, yang bertujuan untuk mendapatkan persetujuan.

Kelebihan dan Kekurangan IPO

  1. Kelebihan Initial Public Offering
  • Menjadi sebuah cara cepat dan tepat untuk penggalangan dana
  • Memudahkan investor dan founder untuk menjual sahamnya
  • Meningkatkan eksposur dan kredibilitas perusahaan
  • Mengurangi biaya modal keseluruhan yang dikeluarkan oleh perusahaan
  1. Kekurangan Initial Public Offering
  • Risiko harga saham perusahaan menurun
  • Potensi kehilangan kontrol/kendali atas perusahaan

Nah, sudah tahu kan apa itu IPO? Jadi, jangan ragu lagi untuk membeli saham saat IPO ya!

Baca juga: Resmi Melantai di Bursa Efek Indonesia, GoTo Raup Dana IPO Capai Rp15,8 Triliun

 

Penulis: Kontributor/Boy Riza Utama

Editor: Rahmat Fitranto

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Iklan

ARTIKEL TERBARU

LANGUAGE